Diduga Dihipnotis, Perempuan di Makassar Kehilangan Perhiasan dan Handphone
Merdeka.com - Seorang perempuan berinisial A (42) diduga menjadi korban hipnotis pria yang baru dikenalnya lewat aplikasi pertemanan. Akibat kejadian itu, dia kehilangan kalung emas, handphone, dan uang.
Kaposek Ujungpandang AKP Yusuf mengatakan, pihaknya telah menerima laporan dugaan penipuan yang dialami A. Berdasarkan keterangan, korban berkenalan dengan terduga pelaku berinisial SS dari aplikasi Badoo.
"Sebelumnya, antara korban dengan pelaku berkenalan melalui aplikasi Badoo. Selanjutnya sepakat bertemu di Hotel Artha Kencana, Makassar," ujarnya melalui pesan WhatsApp, Jumat (5/11).
-
Siapa yang jadi korban penipuan? Defri mengalami insiden ini ketika menerima tawaran investasi pada pertengahan 2023.
-
Siapa korban penipuan ini? Namun data universitas itu masih dalam penyidikan sehingga belum bisa disampaikan ke publik.
-
Siapa yang menjadi korban penipuan? 'Saya bukanlah orang yang ada dalam berita ini. Saya tidak melakukan transplantasi wajah,' katanya kepada saluran tersebut, seraya menambahkan ia telah menjalani operasi yang berbeda empat tahun lalu.
-
Siapa korban penipuan uang? “Ya Tuhan duit Rp 2.000 dibuat jadi Rp 20.000 ditambahnya nol, Astagfirullah.. Astagfirullah,“ ujar pedagang wanita yang diduga jadi korban penipuan.
-
Siapa yang tertangkap terkait penipuan ini? Ada tiga WNA diduga melakukan pungutan liar berkedok sumbangan agama.
-
Siapa pelaku penipuan? Kelima tersangka tersebut telah dilakukan penahanan sejak tanggal 26 April 2024 dan terhadap satu WN Nigeria sudah diserahkan kepada pihak imigrasi untuk diproses lebih lanjut,' tuturnya.
Usai keduanya bertemu, selanjutnya pelaku mengajak korban untuk jalan-jalan di Pantai Losari Makassar. Sebelum sampai di Pantai Losari, pelaku mengaku hendak menukar uangnya USD100 di sebuah bank.
"Ternyata bukannya ke bank, pelaku malah masuk ke hotel. Saat di hotel korban hendak buang air kecil di kamar mandi hotel," bebernya.
Saat korban buang air kecil itulah, pelaku langsung menggasak barang-barang milik korban. Sejumlah barang berharga milik korban seperti kalung emas, uang dan handphone.
"Korban mengaku seperti terhipnotis dengan bujuk rayu pelaku, sehingga barang berharga milik korban diambil dan langsung ditinggal pergi begitu saja," kata dia.
Yusuf mengaku pihaknya telah mengantongi barang bukti CCTV hotel. Selain itu, polisi juga telah memeriksa sejumlah saksi, di antaranya karyawan hotel.
"Guna mencari bukti petunjuk agar pelaku dapat segera terindentifikasi, mengingat saat menyewa kamar hotel, pelaku menggunakan KTP yang diduga kuat juga palsu," ucapnya.
(mdk/yan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dua pelaku Ali Alatas (42) dan Kodratullah (38) ditangkap dan ditahan di rutan Polsek Jelutung.
Baca SelengkapnyaSeluruh harta benda tersebut disimpan di belakang rumah dan hanya ditutup dengan terpal.
Baca SelengkapnyaKeluarga besar korban pun ikut tertipu dengan aksi pelaku
Baca SelengkapnyaFA pun langsung menodongkan pisau kepada SA untuk mencoba merampas barang berharga miliknya.
Baca SelengkapnyaDari hasil pemeriksaan seorang korban membeli lelang arisan sebesar Rp 4,1 juta kemudian ia akan mendapatkan uang Rp 5 juta.
Baca SelengkapnyaPembeli yang diduga polisi gadungan turut merampas ponsel milik korban. Dalihnya, akan disita sebagai barang bukti.
Baca SelengkapnyaSeorang perempuan berinsial DA berhasil kabur saat dipaksa berhubungan badan oleh seorang pria yang baru dikenal melalui aplikasi kencan.
Baca SelengkapnyaAde Ary meminta masyarakat berhati-hati agar tidak mudah memberikan data pribadi kepada orang lain.
Baca SelengkapnyaListio yang mengaku sudah panik dan ketakutan saat itu.
Baca Selengkapnya"Katanya rumah korban banyak setan," ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya.
Baca SelengkapnyaKorban K telah mentransfer uang sebesar Rp.3.000.000 yang awalnya diyakinkan pelaku untuk mengurus surat cerai.
Baca SelengkapnyaKepada korban, pelaku meminta agar amplop yang berisi mata uang asing itu tak dibuka sebelum turun dari mobil.
Baca Selengkapnya