Diduga Gara-Gara Perolehan Suara, Caleg Perindo Dianiaya Rekan Separtai
Merdeka.com - Anggota Barisan Relawan Jokowi Presiden (Bara JP) Jawa Timur, Rudy Wibowo diduga dianiaya rekan satu partainya di Perindo berinisal PS. Akibatnya, Rudy terpaksa dilarikan ke rumah sakit karena mengalami luka robek di kepala dan memar di bagian hidung serta lengan.
Selain satu partai, Rudy dan PS juga sama-sama calon anggota legislatif (Caleg) DPR RI di daerah pemilihan yang sama pula, yaitu Dapil Jawa Timur I (Surabaya-Sidoarjo).
Informasinya, kasus dugaan penganiayaan ini sudah dilaporkan ke polisi. Tapi saat dikonfirmasi wartawan, Kasat Reskrim Polrestabes Surabaya, AKBP Sudamiran belum memberikan tanggapan. Pun begitu dengan Kasubbag Humas Kompol Rety Husain.
-
Dimana pemukulan itu terjadi? Ajang Porprov Jawa Timur 2023 yang digelar di Sidoarjo Jawa Timur terciderai insiden kekerasan.
-
Apa yang dilakukan pelaku pada korban? 'Korban meninggal akibat kekerasan. Ini peristiwa pembunuhan dengan tindak kekerasan, ditali, dicekik. Kami penyidik melakukan penyidikan pembunuhan, tidak soal lain,' kata Endriadi.
-
Siapa yang melakukan penusukan? Informasi yang dihimpun menyebutkan, korban yang berusia 8 tahun itu mengalami kebutaan pernanen pada mata sebelah kanannya. Kejadian itu sendiri, terjadi pada 7 Agustus lalu.
-
Kapan kejadian pemukulan terjadi? Peristiwa itu terjadi saat pekan Porprov Jawa Timur 2023 di Sidoarjo.
-
Apa yang dilakukan pelaku kepada korban? Mereka melakukan tindakan kekerasan fisik kepada korban.
-
Apa yang dilakukan pelaku terhadap korban? Pelaku mengancam akan memviralkan video-video asusila tersebut, jika korban tidak mau diajak berhubungan badan.
Sementara kuasa hukum korban, Vena Naftalia membenarkan jika kliennya sudah melapor ke Polrestabes Surabaya. Sebab dia sendiri yang mendampingi Rudy saat melaporkan kejadian yang dialaminya.
"Sudah melapor, tapi belum memperoleh LP karena belum tuntas lapor, karena waktu itu kondisi korban tak kuat sehingga harus segera dibawa ke rumah sakit," katanya ditemui saat mendampingi korban dirawat di RS Adi Husada Surabaya, Senin (22/4) malam.
Vena menceritakan, peristiwa dugaan penganiayaan itu bermula saat Rudy diminta PS datang ke rumahnya di Perumahan Dian Istana Surabaya, Jumat (19/4) malam, terkait perolehan perolehan suara keduanya di Pileg 2019. Dia menyebut ada indikasi kalau pemanggilan Rudy ini karena PS tidak terima suaranya kalah banyak.
"Karena suaranya Pak Rudy ini kok banyak, dikira mengambil suara dari PS," terang Vena.
Kemudian, lanjut Vena, ketika berada di rumah PS, Rudy disuruh masuk ke dalam rumah. Tapi rekan Rudy yang waktu itu diminta menemaninya, diminta menunggu di luar rumah.
"Saat itu (di dalam rumah) Pak Rudy disuruh menandatangani surat yang isinya jika surat suara itu sah atau tidak dari hasil mencuri," ucapnya.
Namun korban menolak tanda tangan karena Rudy menilai itu bukan wewenangnya. Emosi PS-pun tersulut dan langsung menganiaya korban dengan bantuan tiga orang. "Kedua tangan Pak Rudy dipegangi dengan bantuan teman-teman PS, dan menghajar Pak Rudy," cerita Vena.
Tak puas hanya di situ, PS mengambil senpi dalam tas warna coklat miliknya dan memukulkan gagang senpi itu ke kepala korban hingga membuat kepala korban robek. "Kerasnya pukulan itu, membuat magazine pistol jatuh ke lantai," katanya.
Setelah itu, PS mengambil sapu dan memukulkan gagangnya ke korban. Namun korban berontak dan menangkisnya hingga gagang sapu tersebut patah. Lalu, korban dipukul lagi di bagian hidungnya sampai berdarah.
"Korban merasa tersudut, korban teriak minta tolong. Kemudian teman korban yang tadinya menunggu di luar telepon Pak Gianto (ketua Bara JP Jatim, Giyanto Wijaya) untuk minta tolong," terang Vena.
Sementara Gianto Wijaya yang juga dikonfirmasi terkait kejadian yang menimpa Rudy, juga membenarkan peristiwanya seperti yang dituturkan Vena. "Saya datang ke lokasi setelah ditelepon dimintai bantuan. Pak Rudy ini kan anggota Bara JP Jatim, jadi ketika dimintai bantuan saya langsung datang," katanya.
Gianto berharap, masalah ini bisa segera diselesaikan secara adil sesuai prosedur hukum. Apalagi kondisi korban yang hingga saat ini masih dirawat di rumah sakit dan sudah dilakukan visum. "Saya pasrahkan masalah ini ke polisi sebagai penegak hukum untuk menyelesaikannya dengan seadil-adilnya," tandas Gianto.
(mdk/fik)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pembentang spanduk dukung Ganjar diduga dianiaya Paspampres.
Baca SelengkapnyaPelaku membabi-buta membacok hingga menyebabkan korban harus dilarikan ke Puskesmas
Baca SelengkapnyaKasus ini sedang didalami kepolisian. Sejumlah barang bukti berupa kayu dan pecahan paving juga diamankan.
Baca SelengkapnyaSaat ditegur, pelaku malah menghajar korban serta petugas KPPS
Baca SelengkapnyaKetua Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) di Palembang inisial OS (30) dilarikan ke rumah sakit akibat dibacok petugas Linmas, RV (40).
Baca SelengkapnyaAkibat peristiwa itu, anggota Polres Jakpus mengalami luka robek pada bagian kepala.
Baca SelengkapnyaPara pelaku kemudian merampas HP milik korban di tas pinggang dan merebut kendaraan yang digunakan korban.
Baca SelengkapnyaKader PDI Perjuangan di Semarang, Jawa Tengah, Suparjianto menjadi korban pemukulan oleh Ketua DPC Partai Gerindra Semarang.
Baca SelengkapnyaCaleg PKS ini telah membuat laporan ke polisi terkait pemukulan itu, pada Sabtu (13/1) lalu.
Baca SelengkapnyaPDI Perjuangan mengingatkan supaya jangan mengedepankan emosi dalam menerapkan demokrasi.
Baca SelengkapnyaMassa merupakan pendukung salah satu calon anggota legislatif.
Baca SelengkapnyaDiketahui, kasus mengemuka berdasarkan unggahan di media sosial yang menunjukkan seorang pria berdarah di bagian hidung.
Baca Selengkapnya