Diduga Malapraktik, Dokter RS Bari Palembang Dipolisikan
Merdeka.com - Seorang dokter di Rumah Sakit Bari Palembang inisial B dilaporkan ke polisi atas tuduhan dugaan kelalaian atau malapraktik dalam menangani pasiennya. Penyebabnya, perut bocah perempuan DA (7), membusuk usai tiga kali operasi usus buntu.
Laporan disampaikan keluarga pasien bersama kuasa hukumnya di SPKT Polda Sumatera Selatan, Kamis (9/3). Mereka meminta yang bersangkutan diproses secara hukum atas perbuatannya.
Kuasa hukum keluarga korban, Edison Wahidin mengungkapkan, laporan dilayangkan karena tidak ada titik temu dengan rumah sakit dan dokter B dalam pertanggungjawaban masalah ini. Mereka seakan lepas tangan terhadap pasien.
-
Kenapa gadis itu terjebak di rumah sakit? Meskipun memenuhi kriteria pemulangan dan permohonannya yang berulang-ulang untuk dibebaskan, dia tetap di sana karena mereka menolak menandatangani dokumen pemulangan.
-
Apa penyebab tukak lambung pada anak? Penyebab tukak lambung pada anak bisa bervariasi dan menjadikannya kondisi yang kompleks.
-
Kenapa pasien merasakan nyeri perut? Pasien tersebut mengeluh tentang nyeri perut dan kesulitan dalam mencerna makanan, yang menyebabkan perutnya terasa kembung.
-
Apa yang terjadi pada bocah tersebut? Tampak kepala seorang bocah tersangkut di kolong roda bus. Diduga, bocah ini tengahh bermain di area parkiran bus.
-
Apa aja gejala usus buntu pada anak? Gejala usus buntu pada anak bisa beragam dan terkadang sulit dideteksi karena anak-anak mungkin tidak dapat mengungkapkan apa yang mereka rasakan dengan jelas.
-
Apa yang terjadi pada bocah di Tasikmalaya? Ada-ada saja kejadian yang menimpa bocah 3 tahun asal Kecamatan Tamansari, Kota Tasikmalaya, Jawa Barat. Dia tak berhenti menangis usai kepalanya tersangkut di kaleng wafer.
"Hari ini resmi kami laporkan ke polisi, utamanya pribadi dokter B karena diduga melakukan malapraktik atau kelalaian," ungkap Edison.
Dia menjelaskan, korban DA yang merupakan pasangan HM (40) dan YN (38) dirawat di RS Bari Palembang karena menderita tipes pada 2 Februari 2023. Kondisinya terus membaik selama perawatan.
Masih dalam pengawasan medis, pasien mengeluhkan sakit perut sehingga dilakukan rontgen dan didiagnosa usus buntu. Pada 6 Februari 2023, dokter melakukan tindakan operasi usus buntu. Meski belum sembuh total, pasien diizinkan pulang dan rawat jalan pada 10 Februari 2023 dengan bekal obat paracetamol dan antibiotik.
"Kondisinya memburuk saat di rumah, jahitan di perutnya keluar cairan. Keluarga membersihkan sendiri dengan betadine dan kasa yang dibeli dari apotek," kata dia.
Lama-kelamaan, cairan yang keluar semakin banyak dan bau amis berwarna kuning seperti nanah. Keluarga pun memutuskan kembali berobat di RS yang sama pada 16 Februari 2023.
Dokter B melakukan operasi kedua. Namun cairan tersebut masih saja keluar. Kemudian pada 24 Februari 2023, pasien menjalani operasi ketiga kalinya dan hasilnya tidak ada perubahan.
"Setelah operasi ketiga, dokter itu memberikan opsi, yakni operasi lagi atau usus pasien dipotong kembali agar aman. Keluarga bingung kenapa tidak dari awal ususnya dipotong, dokter B itu bilang di RS Bari tidak ada dokter spesialis bedah anak," terangnya.
Selanjutnya, pasien dirujuk ke RS Hermina dan selanjutnya dirujuk kembali ke RS Mohammad Hoesin dan kini dirawat di ruang Pediatric Intensive Care Unit (PICU). Kondisinya masih lemas dan berat badannya turun drastis karena lama puasa dan mendapat asupan dari infus.
"Keluarga berharap anaknya pulih kembali dan dokter tersebut dihukum atas perbuatannya," tegasnya.
Ayah pasien HM mengaku sejak beberapa hari dirawat di RSMH, baru satu kali perwakilan RS Bari membesuknya. Saat itu, mereka menyebut kejadian ini hanya kesalahan medis belaka.
"Tidak ada omongan lebih dari itu, kebetulan istri yang menerima kedatangan mereka. Kami minta dokter itu bertanggungjawab karena membuat anak saya seperti ini," kata dia.
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pemeriksaan saksi bagian dari rangkaian penyelidikan guna menemukan unsur pidana dalam laporan tersebut.
Baca SelengkapnyaPolisi mulai mengusut dugaan malapraktik yang dilakukan RS Kartika Husada Bekasi terhadap pasien anak A.
Baca SelengkapnyaSeorang bocah meninggal dunia diduga korban malapraktik usai menjalani operasi amandel di Rumah Sakit Kartika Husada, Jatiasih, Kota Bekasi
Baca SelengkapnyaSebagai informasi korban meninggal dunia sekitar pukul 18.45 WIB
Baca SelengkapnyaSebelum meninggal, A didiagnosis mengalami mati batang otak.
Baca SelengkapnyaPolisi bakal periksa keluarga korban bocah A (7) yang meninggal usai alami mati batang otak setelah menjalani operasi amandel
Baca SelengkapnyaA divonis mengalami mati batang otak karena tidak sadarkan diri usai operasi amandel
Baca SelengkapnyaKesepakatan untuk berdamai diambil setelah pihak rumah sakit menjalin komunikasi dengan pihak keluarga sejak BAD meninggal.
Baca SelengkapnyaBocah 7 tahun meninggal dunia diduga jadi korban malapraktik operasi amandel di RS Kartika Husada Jatiasih.
Baca SelengkapnyaTrigger Warning! Peristiwa berikut mengandung konten sensitif yang dapat menimbulkan perasaan tidak nyaman.
Baca SelengkapnyaKasus bayi alami kritis karena diduga jadi korban kelalaian perawat.
Baca SelengkapnyaBocah perempuan umur tujuh tahun ditemukan tewas tidak wajar lantaran diperkosa oleh AY pamannya.
Baca Selengkapnya