Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Diduga Malapraktik, Dokter RS Bari Palembang Dipolisikan

Diduga Malapraktik, Dokter RS Bari Palembang Dipolisikan ilustrasi rumah sakit. Shutterstock/sfam_photo

Merdeka.com - Seorang dokter di Rumah Sakit Bari Palembang inisial B dilaporkan ke polisi atas tuduhan dugaan kelalaian atau malapraktik dalam menangani pasiennya. Penyebabnya, perut bocah perempuan DA (7), membusuk usai tiga kali operasi usus buntu.

Laporan disampaikan keluarga pasien bersama kuasa hukumnya di SPKT Polda Sumatera Selatan, Kamis (9/3). Mereka meminta yang bersangkutan diproses secara hukum atas perbuatannya.

Kuasa hukum keluarga korban, Edison Wahidin mengungkapkan, laporan dilayangkan karena tidak ada titik temu dengan rumah sakit dan dokter B dalam pertanggungjawaban masalah ini. Mereka seakan lepas tangan terhadap pasien.

"Hari ini resmi kami laporkan ke polisi, utamanya pribadi dokter B karena diduga melakukan malapraktik atau kelalaian," ungkap Edison.

Dia menjelaskan, korban DA yang merupakan pasangan HM (40) dan YN (38) dirawat di RS Bari Palembang karena menderita tipes pada 2 Februari 2023. Kondisinya terus membaik selama perawatan.

Masih dalam pengawasan medis, pasien mengeluhkan sakit perut sehingga dilakukan rontgen dan didiagnosa usus buntu. Pada 6 Februari 2023, dokter melakukan tindakan operasi usus buntu. Meski belum sembuh total, pasien diizinkan pulang dan rawat jalan pada 10 Februari 2023 dengan bekal obat paracetamol dan antibiotik.

"Kondisinya memburuk saat di rumah, jahitan di perutnya keluar cairan. Keluarga membersihkan sendiri dengan betadine dan kasa yang dibeli dari apotek," kata dia.

Lama-kelamaan, cairan yang keluar semakin banyak dan bau amis berwarna kuning seperti nanah. Keluarga pun memutuskan kembali berobat di RS yang sama pada 16 Februari 2023.

Dokter B melakukan operasi kedua. Namun cairan tersebut masih saja keluar. Kemudian pada 24 Februari 2023, pasien menjalani operasi ketiga kalinya dan hasilnya tidak ada perubahan.

"Setelah operasi ketiga, dokter itu memberikan opsi, yakni operasi lagi atau usus pasien dipotong kembali agar aman. Keluarga bingung kenapa tidak dari awal ususnya dipotong, dokter B itu bilang di RS Bari tidak ada dokter spesialis bedah anak," terangnya.

Selanjutnya, pasien dirujuk ke RS Hermina dan selanjutnya dirujuk kembali ke RS Mohammad Hoesin dan kini dirawat di ruang Pediatric Intensive Care Unit (PICU). Kondisinya masih lemas dan berat badannya turun drastis karena lama puasa dan mendapat asupan dari infus.

"Keluarga berharap anaknya pulih kembali dan dokter tersebut dihukum atas perbuatannya," tegasnya.

Ayah pasien HM mengaku sejak beberapa hari dirawat di RSMH, baru satu kali perwakilan RS Bari membesuknya. Saat itu, mereka menyebut kejadian ini hanya kesalahan medis belaka.

"Tidak ada omongan lebih dari itu, kebetulan istri yang menerima kedatangan mereka. Kami minta dokter itu bertanggungjawab karena membuat anak saya seperti ini," kata dia.

(mdk/lia)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Polisi Mulai Selidiki Dugaan Malapraktik Operasi Amandel di RS Bekasi, Dokter akan Dipanggil
Polisi Mulai Selidiki Dugaan Malapraktik Operasi Amandel di RS Bekasi, Dokter akan Dipanggil

Pemeriksaan saksi bagian dari rangkaian penyelidikan guna menemukan unsur pidana dalam laporan tersebut.

Baca Selengkapnya
Polisi Usut Dugaan Malapraktik RS Bekasi, Orang Tua Bocah Didiagnosa Mati Batang Otak Diperiksa
Polisi Usut Dugaan Malapraktik RS Bekasi, Orang Tua Bocah Didiagnosa Mati Batang Otak Diperiksa

Polisi mulai mengusut dugaan malapraktik yang dilakukan RS Kartika Husada Bekasi terhadap pasien anak A.

Baca Selengkapnya
Kronologi Bocah di Bekasi Diduga Korban Malapraktik Meninggal Dunia Usai Operasi Amandel
Kronologi Bocah di Bekasi Diduga Korban Malapraktik Meninggal Dunia Usai Operasi Amandel

Seorang bocah meninggal dunia diduga korban malapraktik usai menjalani operasi amandel di Rumah Sakit Kartika Husada, Jatiasih, Kota Bekasi

Baca Selengkapnya
Usut Kasus Anak Meninggal Usai Operasi Amandel, Dinkes Bekasi Bentuk Tim Investigasi
Usut Kasus Anak Meninggal Usai Operasi Amandel, Dinkes Bekasi Bentuk Tim Investigasi

Sebagai informasi korban meninggal dunia sekitar pukul 18.45 WIB

Baca Selengkapnya
Sederet Fakta Bocah di Bekasi Meninggal Karena Mati Batang Otak Usai Operasi Amandel, Diduga Ada Malapraktik
Sederet Fakta Bocah di Bekasi Meninggal Karena Mati Batang Otak Usai Operasi Amandel, Diduga Ada Malapraktik

Sebelum meninggal, A didiagnosis mengalami mati batang otak.

Baca Selengkapnya
Besok, Polisi Periksa Keluarga Bocah Bekasi yang Meninggal Usai Operasi Amandel
Besok, Polisi Periksa Keluarga Bocah Bekasi yang Meninggal Usai Operasi Amandel

Polisi bakal periksa keluarga korban bocah A (7) yang meninggal usai alami mati batang otak setelah menjalani operasi amandel

Baca Selengkapnya
Anak Mati Batang Otak hingga Koma Usai Operasi Amandel, Orang Tua Polisikan RS ke Polda Metro
Anak Mati Batang Otak hingga Koma Usai Operasi Amandel, Orang Tua Polisikan RS ke Polda Metro

A divonis mengalami mati batang otak karena tidak sadarkan diri usai operasi amandel

Baca Selengkapnya
Babak Baru Kasus Bocah Meninggal Usai Operasi Amandel, Keluarga Cabut Laporan dan Damai dengan Rumah Sakit
Babak Baru Kasus Bocah Meninggal Usai Operasi Amandel, Keluarga Cabut Laporan dan Damai dengan Rumah Sakit

Kesepakatan untuk berdamai diambil setelah pihak rumah sakit menjalin komunikasi dengan pihak keluarga sejak BAD meninggal.

Baca Selengkapnya
Kemenkes Tunggu Penjelasan RS soal Kasus Bocah Meninggal Usai Operasi Amandel: Mungkin Hanya Oknum
Kemenkes Tunggu Penjelasan RS soal Kasus Bocah Meninggal Usai Operasi Amandel: Mungkin Hanya Oknum

Bocah 7 tahun meninggal dunia diduga jadi korban malapraktik operasi amandel di RS Kartika Husada Jatiasih.

Baca Selengkapnya
Meninggal Tak Wajar, Ini Fakta di Balik Tewasnya Bocah Perempuan di Semarang
Meninggal Tak Wajar, Ini Fakta di Balik Tewasnya Bocah Perempuan di Semarang

Trigger Warning! Peristiwa berikut mengandung konten sensitif yang dapat menimbulkan perasaan tidak nyaman.

Baca Selengkapnya
Miris Bayi 1 Bulan Kritis Diduga karena Perawat RSAB Harapan Kita Lalai, 'Menteri Kesehatan Wajib Periksa para Perawat'
Miris Bayi 1 Bulan Kritis Diduga karena Perawat RSAB Harapan Kita Lalai, 'Menteri Kesehatan Wajib Periksa para Perawat'

Kasus bayi alami kritis karena diduga jadi korban kelalaian perawat.

Baca Selengkapnya
Bocah Pengidap TBC Akut Tewas Tak Wajar di Semarang, Ternyata Diperkosa Paman sampai 7 Kali
Bocah Pengidap TBC Akut Tewas Tak Wajar di Semarang, Ternyata Diperkosa Paman sampai 7 Kali

Bocah perempuan umur tujuh tahun ditemukan tewas tidak wajar lantaran diperkosa oleh AY pamannya.

Baca Selengkapnya