Diperiksa polisi, pengasuh pembekap balita jawab berubah-ubah
Merdeka.com - Polisi masih memeriksa KW alias R (14), pembantu yang diduga telah membunuh balita yang diasuhnya, Kezya Natani Elia boru Simanjuntak (2 tahun 4 bulan). Penyidik juga mendalami dugaan remaja ini mengalami kelainan jiwa.
"Kami masih terus mendalami kasusnya, karena keterangan pelaku selalu berubah-ubah, bahkan terkadang sangat tidak masuk akal. Mungkin ada kelainan jiwa. Untuk mengetahuinya, kami akan meminta bantuan ahli kejiwaan," ujar Kapolsek Delitua, Kompol Anggoro Wicaksono, Jumat (24/4).
R diduga membekap Kezya hingga tewas di rumah keluarga balita itu di Jalan Jamin Ginting Gang Saudara, Kwala Bekala, Medan Tuntungan, Rabu (22/4) sore.
-
Siapa yang diduga melakukan penganiayaan? Leon Dozan diduga melakukan penganiayaan terhadap Rinoa Aurora Senduk setelah foto dan video dalam tangkapan layar obrolan di Whatsapp terbongkar.
-
Apa ciri-ciri gangguan perilaku pada anak di Sumut? Conduct disorder adalah gangguan perilaku dan emosi yang membuat anak menunjukkan perilaku kekerasan dan suka merusak benda tertentu. Selain itu, anak juga sering sulit mengikuti aturan di sekolah maupun di rumah.
-
Apa saja tanda gangguan kesehatan mental pada anak? Jika kesehatan mental anak terganggu, emosinya menjadi tidak stabil, sering merasa lelah, jenuh, pusing, dan tidak mampu bersosialisasi dengan baik.
-
Apa saja tanda gangguan kesehatan mental? Berikut ini adalah beberapa tanda atau gejala yang bisa menjadi indikasi bahwa kita perlu memeriksakan kesehatan mental kita: Perubahan suasana hati yang ekstrem atau tidak stabil. Misalnya, merasa sangat sedih, marah, cemas, takut, atau bahagia tanpa alasan yang jelas. Perubahan perilaku yang signifikan atau tidak biasa. Misalnya, menjadi penyendiri, agresif, impulsif, atau tidak peduli dengan orang lain. Perubahan pola tidur atau nafsu makan yang drastis. Misalnya, sulit tidur atau tidur terlalu banyak; tidak nafsu makan atau makan terlalu banyak. Perubahan kinerja atau produktivitas di sekolah atau tempat kerja. Misalnya, sulit berkonsentrasi, sering lupa, kurang motivasi, atau sering absen. Perubahan minat atau kesenangan terhadap aktivitas yang biasa dilakukan. Misalnya, tidak lagi menikmati hobi, olahraga, atau bersosialisasi dengan teman. Perasaan tidak berharga, bersalah, putus asa, atau ingin bunuh diri. Mengalami halusinasi (melihat atau mendengar sesuatu yang tidak ada) atau delusi (percaya pada sesuatu yang tidak nyata). Mengonsumsi alkohol atau obat-obatan secara berlebihan untuk mengatasi masalah. Mengalami gejala fisik yang tidak dapat dijelaskan secara medis. Misalnya, sakit kepala, nyeri dada, mual, atau sesak napas.
-
Siapa yang berisiko gangguan mental? Data statistik menunjukkan bahwa 47 persen perempuan memiliki risiko mengalami masalah kesehatan mental dibandingkan dengan laki-laki.
-
Siapa yang rentan alami gangguan mental? Sebuah studi juga menyebutkan masalah kesehatan mental pada remaja berhubungan dengan tingkat pendidikan dan wilayah tempat tinggal
Anggoro menjelaskan, R awalnya mengaku tak sengaja membunuh putri semata wayang pasangan suami istri (pasutri) Simon Petrus Simanjuntak dan Erniati Br Ginting. Balita itu katanya tak sengaja tertutup kain selimut saat mereka bermain ciluk ba.
Tapi, pengakuan itu berubah beberapa jam berselang. Dia mengaku nekat membekap Keyza hingga tewas karena dendam telah digagahi adik ipar Erniati saat berada di Batam.
"Kemudian keterangan itu berubah lagi," kata Anggoro.
Tak sampai di situ, R kembali mengubah keterangannya. Remaja asal Merek, Kabupaten Karo itu mengaku sengaja membunuh Keyza karena cemburu. Sebab, setelah Keyza lahir dia tak disayang lagi. Remaja yang tinggal di rumah keluarga Simon sejak 2011 ini nekat membunuh biar saya dianggap sebagai anak kandung.
Dalam hitungan menit, R kembali meralat keterangannya. Dia malah mengaku membunuh Keiza setelah mendapat bisikan gaib.
"Karena pengakuannya terus berubah-ubah, kami belum bisa menyimpulkan motif pembunuhan ini," ujar Anggoro.
Penyidik Polsek Delitua juga masih menelusuri usia pasti R. Mereka berencana bertanya langsung pada orangtua remaja itu di Merek, Kabupaten Karo dan berkoordinasi dengan aparat kecamatan setempat. (mdk/hhw)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pihak orang tua telah mengecek rekaman CCTV di daycare itu dan mendapati anaknya telah dianiaya.
Baca SelengkapnyaIbu pembunuh bocah lima tahun AAMS, SNF (26) di Bekasi menjalani pemeriksaan psikologi di RS Polri Kramat Jati dua hari lalu.
Baca SelengkapnyaWakil Ketua KPAI, Jasra Putra mengapresiasi Kepolisian Depok yang langsung mengidentifikasi dan menangkap pelaku.
Baca SelengkapnyaSkizofrenia adalah gangguan kejiwaan kronis ketika pengidapnya mengalami halusinasi, delusi, kekacauan dalam berpikir, dan perubahan sikap.
Baca SelengkapnyaPetugas KPPS yang harus mendapatkan perawatan di rumah sakit jiwa itu berjenis kelamin laki-laki dan usianya masih muda.
Baca SelengkapnyaDalam kasus yang sudah dilaporkan ke Polresta Pekanbaru pada Mei 2024 itu, kepolisian sudah memeriksa sebanyak empat saksi.
Baca SelengkapnyaSaat ini korban takut bertemu dengan ayah kandungnya dan sempat tidak ingin berkomunikasi dengan ibunya.
Baca SelengkapnyaSaat diperiksa polisi, pelaku alias ibu kandung korban kerap tertawa sendiri
Baca SelengkapnyaKasus penganiayaan balita di daycare kawasan Harjamukti, Cimanggis, Depok, Jawa Barat, akhirnya terungkap.
Baca SelengkapnyaHal itu diketahui dari hasil psikologi Tata oleh tim ahli.
Baca SelengkapnyaPelaku adalah MI yang merupakan pemilik daycare. MI diamankan di rumahnya pada Rabu (31/7) malam.
Baca Selengkapnya