Ditawari Emil kapal besar, nelayan Prigi sebut itu bukan solusi
Merdeka.com - Cawagub Emil Dardak menyebutkan jika hasil tangkapan ikan menurun, sebaiknya nelayan perlu pengadaan kapal besar dari 10 GT di konversi menjadi 100 GT dengan maksud agar hasil tangkapan ikan kuantitasnya lebih besar. Pernyataan Emil ini lantas di tanggapi salah satu nelayan asal pantai Prigi Kecamatan Watulimo kabupaten Trenggalek, Joko Santoro.
"Meskipun diberi kapal besar, belum ada jaminan hasil tangkapan itu jumlahnya akan besar. Belum tentu itu," kata Joko Santoso, Rabu (9/5).
Menurutnya, kapal besar tidak mendukung hasil tangkapan menjadi lebih banyak. Ada yang menjadi pokok permasalahan, waktu nelayan mencari ikan di laut itu tidak mudah.
-
Siapa calon Gubernur Jatim 2024? Nama petahana Khofifah Indar Parawansa diperkirakan jadi unggulan di Pilgub Jatim kali ini.
-
Kapan kapal berangkat dari Jangkar? Pukul 09.30, kapal feri tujuan akhir Pelabuhan Kalianget diberangkatkan.
-
Apa yang dikatakan Hasto soal Jokowi? Lebih lanjut Hasto menyatakan, Jokowi ingin mempertahankan kekuatan politik dengan menguasai parpol. Tidak hanya PDIP namun juga Partai Golkar pimpinan Airlangga Hartarto, salah satu pembantunya di Kabinet Indonesia Maju.
-
Berapa UMP Jakarta di tahun 2025? Penjabat (Pj) Gubernur Jakarta, Teguh Setyabudi, mengungkapkan bahwa UMP 2025 di DKI Jakarta ditetapkan sebesar Rp5.396.761.
-
Siapa yang menjadi calon gubernur Jawa Barat? Calon Gubernur Jawa Barat Ahmad Syaikhu menggagas program Teras ASIH.
-
Dimana potensi besar Hydropower di Indonesia? Seperti sungai Mamberamo yang memiliki potensi 24 ribu Megawatt (MW) di Papua. Kemudian Sungai Kayan di Kalimantan Utara memiliki potensi 13 ribu MW yang nantinya akan digunakan sebagai sumber listrik untuk Green Industrial Park di Kalimantan. Ini adalah potensi besar yang bisa kita manfaatkan untuk masa depan bumi dan masa depan generasi penerus,' paparnya.
Selain itu dengan adanya kapal besar tentunya membutuhkan biaya operasional yang besar pula. Bagi nelayan Prigi meskipun diberi kapal besar tetap saja mubazir karena nelayan di Prigi tidak mau melaut lebih dari satu Minggu.
Joko justru berharap, Cawagub Emil semestinya bukan menawarkan kapal besar bagi nelayan. Ia menginginkan pemerintah hadir menjaga stabilitas harga ikan ketika musim ikan.
"Jadi begini, semestinya pak Emil itu tidak menawarkan kapal besar pada nelayan, justru yang kami harapkan pemerintah bisa hadir ketika harga ikan anjlok pada saat musim ikan. Seperti halnya jenis ikan tongkol jika tidak musim ikan harganya per kilo bisa sampai 20 ribu, tapi jika musim ikan harganya anjlok menjadi 5 ribu per kilonya," ujar dia.
Disinggung mengenai solusi Emil bila musim paceklik ikan, nelayan didorong agar bergerak pada sektor UKM dan pertanian, langsung di timpali oleh Joko.
"Kalau musim paceklik ikan kita sudah terbiasa beralih pada sektor pertanian. Jadi tidak perlu didorong dorong, toh ketika kami beralih pada sektor pertanian itu sudah kami lakukan sejak puluhan tahun," ungkapnya.
Seperti di ketahui sebelumnya pernyataan Emil Dardak soal pengadaan kapal besar bagi nelayan di sampaikan Emil ketika ia berupaya memberikan jawaban atas pertanyaan dari Puti Guntur Soekarno soal anjloknya hasil tangkapan ikan nelayan di laut Prigi kecamatan Watulimo Kabupaten Trenggalek. Emil diminta solusi apa yang harus ditawarkan untuk nelayan, dalam debat Pilgub putaran kedua kemarin malam. (mdk/paw)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Nilai tukar nelayan belum mencapai angka yang signifikan sehingga mereka masih belum sejahtera.
Baca SelengkapnyaBerikut video pelaut Indonesia yang membongkar kejanggalan pelayaran Rohingya ke Tanah Air.
Baca SelengkapnyaAnggota Komisi IV DPR RI Ono Surono menilai, pemerintah Jokowi tak serius menggarap sektor maritim.
Baca SelengkapnyaHasil tangkapan nelayan Dadap mengalami penurunan drastis akibat gencarnya pembangunan di pesisir utara Jakarta.
Baca SelengkapnyaMasuknya modal asing dan kapitalisme modern mendorong munculnya pranata ekonomi baru di kalangan masyarakat nelayan.
Baca SelengkapnyaProyek reklamasi di teluk Jakarta berdampak pada banyak hal, salah satunya membuat hidup nelayan Muara Angke semakin susah. Berikut potretnya:
Baca SelengkapnyaPara nelayan terpaksa tidak melaut saat ombak besar karena sangat membahayakan keselamatan.
Baca SelengkapnyaPelaku ilegal fishing itu bahkan mengakali perizinan dengan mengajukan izin ke pemerintah daerah.
Baca Selengkapnya