Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Dituduh membangkang Kanjeng Ratu Sekar Kedaton dibuang ke Manado

Dituduh membangkang Kanjeng Ratu Sekar Kedaton dibuang ke Manado Makam Kanjeng Ratu Sekar Kedaton. ©2014 Merdeka.com/Tommy A Lasut

Merdeka.com - Kanjeng Ratu Sekar Kedaton merupakan salah satu istri Sri Sultan Hamengkubuwono V yang dituduh membangkang dan merencanakan perlawanan terhadap raja. Atas tuduhan tersebut, ia dibuang ke Manado dan wafat di daerah ini.

Seperti dikutip dari situs manadokota.go.id, perebutan takhta kerajaan menjadi penyebab sang permaisuri dan putranya terasing di ujung utara pulau Sulawesi ini. Kanjeng Ratu Sekar Kedaton sedang hamil tua saat Sri Sultan Hamengkubuwono V yang bernama asli Raden Mas Gathot Menol tewas akibat ditikam istri kelimanya Kanjeng Mas Hemawati pada tahun 1855 silam.

Selang 13 hari setelah kematian Sultan, Kanjeng Ratu Sekar Kedaton melahirkan putra mahkota yang kemudian diberi nama Gusti Kanjeng Pangeran Arya Suryeng Ngalaga dengan nama kecil Kanjeng Gusti Timur Muhammad.

Lantaran putra mahkota masih sangat kecil, takhta kerajaan diserahkan kepada adik Sultan Hamengkubuwono V yaitu Raden Mas Mustojo dan diberi gelar Sri Sultan Hamengkubuwono VI. Hanya 13 tahun memimpin, Sri Sultan Hamengkubuwono VI meninggal dunia dan digantikan anaknya Raden Mas Murtejo alias Sultan Ngabehi alias Sultan Sugih sebagai Sri Sultan Hamengkubuwono VII.

Pada masa pergantian Sri Sultan Hamengkubuwono VI ke VII inilah terjadi pertikaian keluarga lantaran sebagai pewaris kerajaan, seharusnya yang naik takhta adalah Pangeran Arya Suryeng Ngalaga.

Akibat pertikaian itu, Sri Sultan Hamengkubuwono VII menangkap Kanjeng Ratu Sekar Kedaton dan putranya tersebut lalu dibuang ke Manado dengan tuduhan membangkang pada raja dan merencanakan melakukan perlawanan.

Situs resmi pemerintah Kota Manado ini bahkan menulis keterlibatan pemerintah kolonial Belanda dalam mengasingkan Kanjeng Ratu Sekar Kedaton karena sebagai kerabat Pangeran Diponegoro. Sang Ratu dituduh sering berkomunikasi dengan Diponegoro untuk melawan Sultan Hamengkubuwono VII dan Belanda.

Dalam pembuangan di Manado, Kanjeng Ratu Sekar Kedaton dan putranya tinggal di daerah Pondol hingga meninggal dunia. Permaisuri meninggal pada 25 Mei 1918, sedangkan Gusti Kanjeng Pangeran Arya Suryeng Ngalaga meninggal 12 Januari 1901.

Makam keduanya dapat ditemui di kompleks Pekuburan muslim Mahakeret Timur Kecamatan Wenang bersebelahan dengan Sekolah Eben Haezer Manado. Pemerintah Kota Manado kemudian menjadikan makam ini sebagai objek wisata religius dan berhasil menarik peziarah dari dalam maupun luar daerah.

(mdk/has)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Kronologi Kericuhan di Tengah Prosesi Tabuh Gamelan Sekaten Keraton Surakarta
Kronologi Kericuhan di Tengah Prosesi Tabuh Gamelan Sekaten Keraton Surakarta

Seseorang berambut panjang yang mengenakan kaos hitam juga memukul pesilat Pagar Nusa yang mengawal rombongan Rizki.

Baca Selengkapnya
Konflik Lagi, Keraton Surakarta Laporkan Dugaan Pengeroyokan Saat Pembukaan Sekaten
Konflik Lagi, Keraton Surakarta Laporkan Dugaan Pengeroyokan Saat Pembukaan Sekaten

Kali ini pemicunya adalah tradisi tahunan saat prosesi tabuh gamelan Sekaten dalam rangka perayaan Maulid Nabi Muhammad SAW, Senin (9/9) lalu.

Baca Selengkapnya
Viral Video Keluarga Keraton Surakarta Ribut-Ribut sampai Adu Mulut, Ini Duduk Perkaranya
Viral Video Keluarga Keraton Surakarta Ribut-Ribut sampai Adu Mulut, Ini Duduk Perkaranya

Sebuah video berisi perselisihan keluarga Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat viral di sejumlah media sosial.

Baca Selengkapnya
Kisah Gedung Karesidenan Banten yang Bergaya Kerajaan Belanda, Saksi Bisu Runtuhnya Pemerintahan Sultan
Kisah Gedung Karesidenan Banten yang Bergaya Kerajaan Belanda, Saksi Bisu Runtuhnya Pemerintahan Sultan

Dari bangunan megah berbentuk kerajaan Belanda ini dapat dilihat perubahan pemerintahan Banten dari kesultanan menjadi karesidenan.

Baca Selengkapnya
Menilik Kondisi Kota Surabaya Tahun 1600-an, Dua Putra Bupati Berebut Jadi Pemimpin
Menilik Kondisi Kota Surabaya Tahun 1600-an, Dua Putra Bupati Berebut Jadi Pemimpin

Surabaya pernah jadi daerah paling kuat di Jawa bagian timur

Baca Selengkapnya
Kisah Runtuhnya Kerajaan Pajajaran, Benteng Super Kokoh Dibobol oleh “Orang Dalam”
Kisah Runtuhnya Kerajaan Pajajaran, Benteng Super Kokoh Dibobol oleh “Orang Dalam”

Kerajaan Pajajaran masih tidak terkalahkan dari serangan musuh, sampai benteng super kokoh yang mengelilinginya dibobol oleh “orang dalam”.

Baca Selengkapnya
Mengunjungi Petilasan Ki Ageng Mangir, Sosok Legendaris Musuh Bebuyutan Panembahan Senopati
Mengunjungi Petilasan Ki Ageng Mangir, Sosok Legendaris Musuh Bebuyutan Panembahan Senopati

Ki Ageng Wonoboyo merupakan sosok yang disegani pada masanya.

Baca Selengkapnya
Raja-Raja Lalim yang Menghancurkan Pakuan Pajajaran dari Dalam
Raja-Raja Lalim yang Menghancurkan Pakuan Pajajaran dari Dalam

Kehancuran Pakuan Pajajaran tak hanya dipicu oleh serangan Banten. Di dalam keraton, raja-rajanya sibuk berpesta pora dan tak memikirkan rakyat

Baca Selengkapnya
Kisah Ratu Sakti, Raja Pajajaran yang Paling Dilaknat karena Bunuh Orang Tanpa Alasan
Kisah Ratu Sakti, Raja Pajajaran yang Paling Dilaknat karena Bunuh Orang Tanpa Alasan

Akibat tindakannya ini, kerajaan Pajajaran saat itu mulai mengalami kemunduran hingga memasuki zaman pralaya atau jahiliyah.

Baca Selengkapnya
Sisi Lain Pangeran Trunojoyo, Anak Bangsawan yang Menentang Kekuasaan Mataram dan Belanda tapi Berujung Mati Muda
Sisi Lain Pangeran Trunojoyo, Anak Bangsawan yang Menentang Kekuasaan Mataram dan Belanda tapi Berujung Mati Muda

Bngsawan yang lahir di Madura ini adalah pembela rakyat kecil.

Baca Selengkapnya
Tinggalkan Hidup Enak di Istana, Ini Sosok Mbah Demang Keturunan Raja Bangkalan yang Memilih Jadi Warga Biasa
Tinggalkan Hidup Enak di Istana, Ini Sosok Mbah Demang Keturunan Raja Bangkalan yang Memilih Jadi Warga Biasa

Dalam pengasingannya, ia berusaha menyembuyikan jati dirinya sebagai bangsawan.

Baca Selengkapnya
Sosok KGPH Purbaya, Putra Mahkota Keraton Surakarta yang Diduga Lakukan Tabrak Lari
Sosok KGPH Purbaya, Putra Mahkota Keraton Surakarta yang Diduga Lakukan Tabrak Lari

Pengangkatannya sebagai putra mahkota sempat mengundang polemik.

Baca Selengkapnya