Dua nelayan korban cuaca buruk Sangihe ditemukan selamat
Merdeka.com - Dua nelayan hilang akibat cuaca ekstrem di Sangihe akhirnya ditemukan dalam keadaan selamat. Setelah tersapu arus dan gelombang pasang, keduanya ditemukan di Pulau Doi, Halmahera, Jumat (24/6) sekitar pukul 21.54 WITA.
"Mereka selamat dan dalam keadaan baik-baik saja. Saat ini kami sementara berkoordinasi dengan Bupati untuk membawa dua nelayan tersebut kembali ke Sangihe," tutur Kepala BPBD Sangihe Rence Tamboto via sambungan seluler, Sabtu (25/6).
Dua orang nelayan hilang masing-masing bernama Sistor Bulanpia dan Zet Letunggola dinyatakan hilang usai cuaca buruk yang menyebabkan banjir bandang dan tanah longsor di Kabupaten Sangihe pada Senin (21/6) lalu.
-
Siapa yang terdampak banjir dan longsor di Pesisir Selatan? Data sementara hingga Senin (11/3), 21.000 keluarga (KK) terdampak dengan kerusakan rumah, fasilitas umum, lahan pertanian dan peternakan, yang ditimbulkan bencana itu.
-
Dimana makam korban banjir bandang? Ketegangan semakin terasa ketika terungkap bahwa di halaman rumah itu terdapat sepasang batu besar yang berfungsi sebagai tanda makam bagi korban banjir bandang.
-
Di mana banjir bandang terjadi? Terjangan banjir bandang telah meluluhlantakkan rumah-rumah warga di Ganting, Pesisir Selatan, Sumatera Barat.
-
Bagaimana warga Pesisir Selatan terdampak banjir dan longsor? 'Warga sudah kembali ke rumah mereka, namun terkendala air bersih. Untuk bantuan cukup banyak, hari ini juga akan kita distribusikan kepada warga,' tuturnya.
-
Kapan banjir bandang terjadi? Baru-baru ini Kabupaten Agam, Sumatera Barat baru saja tertimpa musibah bencana alam banjir bandang lahar dingin pada Minggu (12/5) kemarin.
Tak hanya itu, amukan banjir dan tanah longsor menyebabkan 5 orang tewas dan 1.925 jiwa mengungsi. Pemerintah telah mengucurkan bantuan logistik, obat-obatan serta uang Rp 500 juta untuk membantu para korban.
"Namun, uang tersebut bukan untuk menyewa alat berat dan renovasi rumah, tapi uang tersebut untuk keperluan darurat, misalkan jika kehabisan makanan bisa di beli begitu juga dengan obat-obatan," jelas Gubernur Sulut Olly Dondokambey saat mengunjungi lokasi bencana. (mdk/lia)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kasat Polairud AKP Anang Sonjaya menjelaskan bahwa nelayan asal Indramayu yang dievakuasi oleh pihaknya bernama Carwidi (24).
Baca SelengkapnyaTim SAR gabungan menemukan seorang penumpang KM Yuiee Jaya II yang tenggelam di Perairan Kabupaten Kepulauan Selayar dalam keadaan selamat.
Baca SelengkapnyaKapal nelayan pencari teripang asal Sulawesi Tenggara, terombang-ambing dua hari akibat patah kemudi di dekat perbatasan Indonesia-Australia.
Baca SelengkapnyaMemasuki hari kedua pecarian, tim sudah melibat TNI dan Polri.
Baca SelengkapnyaSeorang kru yang selamat mengaku sempat melihat temannya meninggal dunia di tengah lautan
Baca SelengkapnyaTim SAR menemukan seorang lagi korban banjir bandang yang menerjang pemukiman di Desa Simangulampe, Bakti Raja, Humbahas.
Baca SelengkapnyaProses evakuasi nelayan dari dermaga yang berada di Kecamatan Tegalbuleud ini membutuhkan waktu yang cukup lama yakni dari pagi dan baru selesai sore.
Baca SelengkapnyaMereka kemudian berenang dan terbawa arus ombak di kawasan terlarang Pantai Barat, Kabupaten Pangandaran.
Baca SelengkapnyaPihak BPBD Sulawesi Tengah menyatakan banjir bandang telah menerjang dua desa yang menyebabkan satu korban jiwa dan dua lainnya hilang.
Baca SelengkapnyaNamun saat berada di 52 NM dari Pelabuhan Benteng, Kabupaten Kepulauan Selayar, kapal tersebut dihantam cuaca buruk.
Baca SelengkapnyaTim SAR gabungan menemukan jasad korban banjir bandang di Kecamatan Suli, Kabupaten Luwu. Korban diidentifikasi sebagai Suardi (70) dan Mutmita (5).
Baca SelengkapnyaKedua jenazah ditemukan tak jauh dari bendungan PT Wampu Electric Power (WEP)di Desa Rih Tengah, Kecamatan Kutabuluh, Karo.
Baca Selengkapnya