Duduk Perkara Pria Gebrak Meja Saat Rapat dengan Kementerian Ketenagakerjaan
Beredar video seorang pria emosi sampai menggebrak meja saat rapat dengan Kementerian Ketenagakerjaan.
Beredar video seorang pria emosi sampai menggebrak meja saat rapat dengan Kementerian Ketenagakerjaan.
Duduk Perkara Pria Gebrak Meja Saat Rapat dengan Kementerian Ketenagakerjaan
Beredar video seorang pria emosi sampai menggebrak meja saat rapat dengan Kementerian Ketenagakerjaan. Pria itu terlihat memakai baju biru dan dinarasikan sebagai wakil menteri.
Dalam tayangan YouTube channel 651 SAFA, disebut 'staf kementerian gebrak meja saat rapat pemerintah dan perwakilan buruh'. Thumbnail video itu juga menuliskan 'nyaris adu jotos, dipicu wakil menteri gebrak meja'.
Wakil Menteri Ketenagakerjaan Afriansyah Noor menjelaskan kondisi sesungguhnya yang terjadi. Afriansyah menerangkan, kejadian itu bermula saat serikat buruh ingin bertemu dengan Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziah untuk menyampaikan aspirasi.
Tetapi, Menteri Ida tidak berada di kantor sehingga Afriansyah yang mewakili pertemuan tersebut.
"Video itu tidak utuh, yang video utuhnya ketika teman teman serikat pekerja buruh demo dan minta ketemu Ibu Menteri, karena Ibu Menteri tidak ada dan kebetulan saya ada di tempat. Mereka memaksa untuk ketemu saya," kata Afriansyah lewat pesan suara kepada merdeka.com, Kamis (23/11).
"Mereka tidak mau ditemui oleh Direktur maupun oleh Dirjen, jadi saya terimalah mereka. Mereka minta delegasi 10 orang, tapi mereka memaksa 28 orang masuk," sambungnya.
Ketika Afriansyah menerima aspirasi para buruh itu, keluar kata-kata tidak pantas. Di sini, seorang stafnya menggebrak meja lebih dulu karena tidak terima mendengar perkataan pihak buruh itu.
Barulah, pria memakai baju biru itu ikut menggebrak meja hingga kondisi rapat menjadi panas. Afriansyah menyebut, pria baju biru itu menjadi mengamuk.
"Nah 28 orang itu kita terima, di situlah kita mendengarkan aspirasi mereka, aspirasi mereka itu biasalah namanya serikat pekerja buruh sedang emosi, nah mereka mengatakan saya ini wakil menteri tolol, bodoh kemudian hanya memakan gaji buta bla bla bla ya kan," tuturnya.
"Nah di situ teman teman yang mendampingi saya emosi, karena saya dikatakan seperti yang saya sampaikan tadi. Nah teman teman tidak menerima, di situlah muncul keributan, memang yang gebrak meja pertama itu ada staf saya, kemudian salah satu perwakilan buruh mengamuk namanya," sambungnya.
Saat itu, Afriansyah tetap menjaga sikap untuk tidak emosi. Dia tetap memahami apa yang dirasakan para buruh.
"Jadi dia yang gebrak gebrak meja lempar sesuatu tapi saya tidak emosi, saya duduk baik baik saja," ungkap Sekjen Partai Bulan Bintang ini.
"Jadi yang arogan itu bukan saya karena saya paham maksud dan kedatangan mereka itu menyalurkan aspirasi. Saya paham bagaimana perasaan teman teman pekerja dan buruh," tambahnya.
Afriansyah pun menyampaikan aspirasi serikat buruh itu ke Menteri Ida Fauziah. Dia dalam kapasitas hanya menerima aspirasi tapi tidak bisa memutuskan tuntutan buruh lantaran tidak terlibat dalam rapat penentuan Upah Minuman Provinsi (UMP).
"Di situ saya menjelaskan bahwa saya hanya menerima aspirasi dan saya sampaikan ke Ibu Menteri, karena secara teknis saya tidak pernah terlibat dalam rapat rapat menentukan UMP, di situ yang terlibat langsung itu Ibu Dirjen dan staf direktur direktur," jelasnya.