Dugaan Korupsi Investasi Fiktif, KPK Panggil Mantan Direktur Utama Taspen
Iqbal Latanro kini sedang diperiksa oleh KPK atas dugaan keterlibatannya dalam korupsi investasi fiktif sebesar Rp1 triliun.
Iqbal Latanro merupakan sosok profesional yang memiliki perjalanan karier yang panjang di industri perbankan dan keuangan di Indonesia. Ia memulai kariernya di PT Bank Tabungan Negara (BTN) dan berhasil mencapai posisi puncak sebagai Direktur Utama BTN sebelum kemudian dipercaya untuk memimpin PT Taspen (Persero).
Di bawah kepemimpinannya, kedua lembaga tersebut mengalami berbagai inovasi dalam pengelolaan dana investasi serta pengembangan produk keuangan. Lahir di Sulawesi Selatan, Iqbal menempuh pendidikan di bidang ekonomi dan manajemen bisnis.
Dengan latar belakang akademis yang solid dan pelatihan internasional, ia menjadi sosok yang dihormati di dunia perbankan. Selain itu, ia juga aktif dalam berbagai organisasi profesional serta kegiatan akademik, yang semakin mengukuhkan reputasinya sebagai pakar keuangan yang kompeten dan inovatif.
Namun, reputasi baiknya mengalami tantangan serius setelah namanya terlibat dalam dugaan kasus korupsi terkait investasi fiktif di PT Taspen. Pada bulan Januari 2025, Iqbal dipanggil oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) untuk memberikan keterangan sebagai saksi. Kasus ini menarik perhatian publik, terutama karena melibatkan dana pensiun pegawai negeri sipil yang dikelola oleh PT Taspen. Dirangkum dari Kapanlagi.com dan berbagai sumber lainnya, berikut adalah profil lengkap Iqbal Latanro.
Latar Belakang Kasus Dugaan Korupsi Investasi Fiktif
Iqbal Latanro dilahirkan pada tanggal 5 Oktober 1958 di Sulawesi Selatan. Ia merupakan seorang profesional yang memiliki perjalanan karier yang panjang di dunia keuangan dan perbankan di Indonesia. Iqbal menempuh pendidikan Sarjana Ekonomi di Universitas Hasanuddin Makassar dan berhasil lulus pada tahun 1983.
Selanjutnya, ia melanjutkan pendidikan Pascasarjana Manajemen Bisnis di universitas yang sama, di mana ia meraih gelar pada tahun 1998. Selain pendidikan formal, Iqbal juga berkomitmen untuk mengikuti berbagai pelatihan dan workshop internasional yang berkaitan dengan manajemen keuangan dan perbankan.
Di antara pelatihan yang pernah diikutinya adalah kursus mengenai keuangan perumahan di University of Pennsylvania serta pelatihan manajemen risiko yang diadakan di Singapura. Pengalaman tersebut sangat membantu dalam memperdalam pemahamannya mengenai pengelolaan dana dan risiko keuangan, terutama dalam sektor perbankan dan Badan Usaha Milik Negara (BUMN).
Pekerjaan di Sektor Perbankan dan Keuangan
Iqbal memulai perjalanan kariernya di dunia perbankan dengan bergabung di PT Bank Tabungan Negara (BTN). Ia mengisi berbagai jabatan penting, di antaranya sebagai Kepala Cabang di Makassar dan Bekasi, serta menjabat sebagai Wakil Kepala Cabang Utama di Bandung. Kariernya semakin bersinar ketika ia dilantik sebagai Direktur PT BTN pada tahun 2005. Tiga tahun setelahnya, ia mendapatkan kepercayaan untuk menduduki posisi Direktur Utama BTN, yang dijabatnya hingga Desember 2012. Di bawah kepemimpinannya, BTN mengalami perubahan signifikan, terutama dalam hal pembiayaan sektor perumahan.
Setelah itu, pada 1 Mei 2013, Iqbal diangkat sebagai Direktur Utama PT Taspen (Persero). Di Taspen, ia bertanggung jawab atas program investasi dan pengelolaan dana pensiun bagi pegawai negeri sipil. Dengan latar belakangnya yang kuat di bidang perbankan dan manajemen dana, Iqbal dianggap memiliki kemampuan untuk memimpin transformasi keuangan di lembaga tersebut. Pengalamannya yang luas memberikan kontribusi besar dalam mengembangkan strategi keuangan yang efektif untuk Taspen.
Keterlibatan di Organisasi dan Aktivitas Sosial
Selain berkarier di bidang keuangan, Iqbal juga terlibat aktif dalam berbagai organisasi profesional. Ia pernah mengisi posisi sebagai pengurus pusat di Perbanas serta di Dewan Pimpinan Pusat Ikatan Bankir Indonesia (IBI).
Selain itu, Iqbal berkontribusi dalam dunia pendidikan dengan menjadi pengajar di Lembaga Pengembangan Perbankan Indonesia (LPPI) dan dosen pada program studi properti di Panangian Simanungkalit Property Institute. Kegiatan-kegiatan ini menunjukkan komitmennya untuk berbagi pengetahuan dan pengalaman kepada generasi mendatang.
Iqbal juga dikenal sebagai pembicara yang aktif dalam seminar-seminar yang berkaitan dengan properti dan perbankan. Kehadirannya di berbagai forum tersebut mencerminkan dedikasinya untuk memajukan sektor keuangan dan perumahan di Indonesia.
Pemanggilan oleh KPK Terkait Dugaan Kasus Korupsi
Pada tanggal 6 Januari 2025, Iqbal Latanro dipanggil oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) untuk memberikan keterangan terkait dugaan kasus korupsi yang melibatkan investasi fiktif di PT Taspen. Ia diperiksa sebagai saksi dalam kasus ini yang juga melibatkan dua orang tersangka, yaitu Antonius Kosasih dan Ekiawan Heri.
Kasus ini bermula dari dugaan penyalahgunaan dana investasi Taspen yang mencapai Rp1 triliun, yang dialokasikan untuk instrumen investasi yang bermasalah. Penyidik KPK sedang menyelidiki peran Iqbal dalam proses dan mekanisme pengelolaan dana tersebut selama masa jabatannya sebagai Direktur Utama Taspen.
Setelah menjalani pemeriksaan, Iqbal memilih untuk tidak memberikan komentar kepada para wartawan. "Jangan lah, nanti kita bermasalah," ujarnya dengan singkat, seperti yang dikutip dari ANTARA pada Selasa, 7 Januari 2024.
Reaksi Publik dan Langkah Selanjutnya
Kasus yang menimpa Iqbal Latanro menarik perhatian masyarakat, terutama karena peran Taspen dalam mengelola dana pensiun bagi pegawai negeri sipil. Banyak pihak merasa khawatir mengenai keamanan dana pensiun yang telah dipercayakan kepada lembaga ini.
KPK menegaskan bahwa mereka akan terus menyelidiki kasus ini hingga tuntas. Penyelidikan akan difokuskan pada aliran dana serta kolaborasi antara Taspen dan mitra investasinya. Diharapkan, langkah ini dapat mengembalikan dana yang hilang dan memulihkan kepercayaan publik terhadap Taspen.
Di sisi lain, manajemen PT Taspen menyatakan komitmennya untuk bekerja sama dengan pihak berwenang. Mereka juga akan melakukan evaluasi internal guna memperkuat tata kelola perusahaan. Hal ini penting agar kepercayaan masyarakat terhadap Taspen dapat dipulihkan.
Siapa sebenarnya Iqbal Latanro?
Iqbal Latanro pernah menjabat sebagai Direktur Utama di PT Taspen (Persero) dan BTN, serta memiliki pengalaman yang luas di sektor keuangan dan perbankan di Indonesia. Dikenal sebagai seorang pakar dalam manajemen keuangan dan investasi, ia telah memberikan kontribusi yang signifikan di bidangnya.
Apa alasan Iqbal Latanro diperiksa oleh KPK?
Iqbal telah menjalani pemeriksaan oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) sebagai saksi terkait dengan kasus dugaan korupsi yang melibatkan investasi fiktif di PT Taspen. Kasus ini mencuat karena adanya dugaan bahwa dana yang terlibat mencapai Rp1 triliun.
Apa saja pencapaian Iqbal Latanro dalam bidang perbankan?
Iqbal sukses dalam memimpin BTN dan Taspen melalui berbagai inovasi yang diterapkan, khususnya dalam bidang pembiayaan perumahan dan pengelolaan dana pensiun.
Apa pengaruh kasus ini bagi PT Taspen?
Kasus ini menimbulkan kekhawatiran mengenai keamanan dana pensiun yang dikelola oleh Taspen. Dalam menanggapi hal tersebut, manajemen perusahaan berkomitmen untuk meningkatkan sistem pengawasan serta transparansi dalam pengelolaan dana.