Empat tahun laporkan travel umroh, Susiah tak dapat kepastian
Merdeka.com - Travel Umroh dan Haji SAI berkantor di Jalan Kemiri Pekanbaru diduga melakukan penipuan terhadap calon jemaahnya. Kasus itu sudah dilaporkan seorang ibu rumah tangga Susiah (42) sejak 2013, namun hingga kini belum ada kepastian dari pihak kepolisian.
Susiah mengeluhkan kinerja kepolisian di Riau yang belum dapat menemukan pengelola umroh tersebut. Tak ayal, Susiah mendatangi Kepolisian Daerah Riau dan Polresta Pekanbaru untuk mempertanyakan perkembangan kasusnya itu. Selain dirinya masih ada korban lain yang melaporkan kasus penipuan ini.
"Saya tidak malu ketipu, supaya jemaah lainnya juga ikut melapor. Sekarang ada jemaah lain hubungi saya untuk bikin laporan, tadi ke Polda disuruh ke Polres agar satu saja laporannya biar lebih kuat," kata Susiah, Riau, Kamis (7/9).
-
Siapa yang melaporkan kejadian penipuan? Baik korban dan calon pembeli sama-sama membuat laporan ke kepolisian.
-
Bagaimana Siti Badriah menghadapi penipuan? Siti Badriah menghadapi tantangan besar Karier Meroket dengan ‘Berondong Tua Siti Badriah percaya bahwa di setiap tantangan terdapat pembelajaran yang berharga. Meskipun terluka oleh pengkhianatan, dia tetap tegar dan gigih dalam perjuangannya.
-
Siapa yang terlibat dalam penipuan ini? Ia dituduh sebagai kaki tangan Barbara, namun tampaknya sangat bersedia untuk bersaksi melawan istrinya itu dengan imbalan hukuman yang lebih ringan.
-
Siapa yang menjadi korban penipuan? 'Saya bukanlah orang yang ada dalam berita ini. Saya tidak melakukan transplantasi wajah,' katanya kepada saluran tersebut, seraya menambahkan ia telah menjalani operasi yang berbeda empat tahun lalu.
-
Siapa yang tertangkap terkait penipuan ini? Ada tiga WNA diduga melakukan pungutan liar berkedok sumbangan agama.
-
Siapa korban penipuan ini? Namun data universitas itu masih dalam penyidikan sehingga belum bisa disampaikan ke publik.
Kasus penipuan yang dialami Susiah sudah dilaporkannya sejak 2013, atau dua bulan setelah dirinya tidak diberangkatkan travel SAI tersebut. Dirinya sendiri ditipu bersama dua anggota keluarganya lain yang telah menyetorkan uang umroh Rp 23 juta peorang.
"Saat itu, tetangga yang menawarkan, saya tidak suuzon, lalu mendaftar saja. Saya dan keluarga ada tiga orang, uang muka Rp 15 juta dan seminggu kemudian dilunasi semua," jelasnya.
Namun, dia harus kecewa ketika akan berangkat dan sudah sampai di bandara. Karena setelah melakukan pengecekan di pelayanan bandara, ternyata tidak ada jadwal keberangkatannya.
"Kemudian saya mendatangi kantor SAI ternyata juga sudah tutup dan tak bisa dihubungi," kata Susiah.
Akhirnya Susiah berhasil ditemui pemiliknya, namun dia mengaku malah dihipnotis di lokasi Wisata Alam Mayang sehingga uangnya hilang.
"Sampai sekarang perkembangan laporan belum ada apa-apa, tapi sudah gelar perkara dan polisi menyatakan pemilik umroh masih dalam Daftar Pencarian Orang," ujarnya.
Sementara itu, Kasat Reksrim Polresta Pekanbaru, Kompol Bimo Ariyanto mengatakan, laporan Susiah tersebut memang sudah lama. Pihaknya masih berusaha mencari pelaku penipuan umroh tersebut.
"Dalam kasus ini, biaya umroh sudah dibayar, tapi korban tak berangkat. Kita sudah tetapkan DPO dan cari keberadaan tersangka," ujar Bimo. (mdk/noe)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kemenag Sulsel belum mendapatkan aduan dari keluarga maupun korban penipuan haji di layanan pengaduan.
Baca SelengkapnyaKementerian Agama Sulawesi Selatan (Sulsel) mengaku masih menyelidiki travel yang memberangkatkan jemaah umrah ini.
Baca SelengkapnyaJessica Iskandar mengalami kerugian akibat kasus dugaan penipuan yang menimpa dirinya.
Baca SelengkapnyaSelama di 2 hari 3 malam menunggu di Malaysia, para jemaah umrah PT Zam-Zam itu harus menginap di hotel kelas murah dengan nasi kotak seadanya.
Baca SelengkapnyaPasangan suami istri tertipu dengan paket haji furoda yang ditawarkan seharga Rp 125 juta per orang.
Baca SelengkapnyaIbu Siti mengadu ke Polres Bogor. Dia berharap masalah yang menimpa segera terselesaikan.
Baca SelengkapnyaUntuk diketahui dugaan korupsi di PT SPR Langgak mencapai Rp40 miliar.
Baca SelengkapnyaKorban dikurung dan disiksa selama 10 hari di pelbagai tempat negara bagian Malaysia, termasuk Penang.
Baca SelengkapnyaSeorang pria berinisial D (51) menipu puluhan warga Garut dan Tasikmalaya dengan modus menawarkan jasa travel umrah.
Baca SelengkapnyaKemenag Sulsel belum mendapatkan data dari Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI).
Baca SelengkapnyaPemeriksaan Syamsuar dilakukan di Markas Polda Riau, Jalan Pattimura, Pekanbaru.
Baca SelengkapnyaSatu orang jemaah haji Indonesia atas nama Idun Rohim Zen belum ditemukan hingga hari ini.
Baca Selengkapnya