Fahri sebut Lapas di RI malah jadi tempat merusak orang
Merdeka.com - Wakil Ketua DPR RI Fahri Hamzah menilai citra lembaga pemasyarakatan (Lapas) di Indonesia sangat perlu dibenahi secara menyeluruh. Dirinya menilai jika saat ini Lapas bukan lagi sebagai tempat pemasyarakatan, tapi justru menjadi tempat merusak orang.
Selain itu, Fahri juga mengkritik mengenai aspek kapasitas Lapas yang ada di Indonesia. Di mana banyak yang sudah melebihi kapasitas sewajarnya dalam menampung para narapidana.
"Sudah enggak kayak manusia, orang di situ tidak dilatih kembali jadi manusia, tapi dirusak," kata Fahri di Gedung DPR RI Senayan, Jakarta, Senin (18/7).
-
Siapa yang mengalaminya di Indonesia? Riskesdas 2018, menunjukkan lebih dari 19 juta penduduk berusia di atas 15 tahun mengalami gangguan mental emosional.
-
Siapa yang memberikan pesan merinding? Dalam kesempatan itu, Jenderal TNI Maruli Simanjuntak menyampaikan kata sambutan hingga memberi pesan yang mampu bikin merinding.
-
Apa yang terjadi pada perwira tersebut di dalam tahanan? Dalam video, tampak sekumpulan pria berpakaian serba oranye, bertuliskan 'Narapidana Militer'. Sementara tentara yang menjadi tahanan baru, mengenakan seragam loreng dan dipajang di tengah lapangan. Pangkat yang melekat di pundaknya tidak ada artinya. Perwira itu digojlok oleh para tahanan senior. Perwira itu diperintah untuk menyebutkan nama dan pangkatnya.
-
Mengapa pria itu dipenjara? Dalam persidangan di Thessaloniki, pria tersebut mengaku tidak bisa menjelaskan perilakunya yang membuatnya merasa sangat malu.
-
Dimana penjara ditemukan? Arkeolog mengumumkan penemuan penjara dalam toko roti di reruntuhan kota kuno Pompeii di Italia.
-
Siapa yang beri saran itu? Laporan terbaru dari Tiongkok, salah satu pasar terbesar Apple, menyoroti kekhawatiran yang diajukan oleh beberapa toko resmi Apple.
"Di Indonesia kadang ada orang yang memberikan warning, hati-hati sama orang yang sudah dipenjara," katanya menambahkan.
Di samping itu, Fahri juga menekankan bahwa sebenarnya konsep lembaga pemasyarakatan bukanlah berbentuk penjara seperti yang ada saat ini. Melainkan, sebuah tempat yang menyediakan fasilitas yang tenang, agar para napi bisa belajar menjadi orang yang lebih baik.
"Makanya di luar (negeri) namanya correction department, tempat mengoreksi. Makanya kalau melihat orang jadi tambah nakal, peredaran narkotika luar biasa, orang nyogok, memang akan jadi begitu," ujarnya.
Lebih lanjut, Fahri mengatakan bahwa tidak semua pembuat kesalahan harus dipenjarakan. Sebab, masih ada cara lain seperti pemberian grasi, atau bentuk hukuman lainnya seperti pembayaran kompensasi atas kesalahannya tersebut.
"Ada konsep yang lebih baru lagi, orang-orang nggak perlu ditahan. Suruh kompensasi saja dengan membayar. Kalau nggak punya tempat, jangan masukkin orang ke Lapas, lakukan terobosan," kata Fahri.
"Makanya dulu kami usulkan UU grasi. Cuma kita ini ada dendam. Orang kalau salah pengen kita bikin jera. Akhirnya lihat orang susah dipenjara kayaknya senang," pungkasnya.
(mdk/eko)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dalam rapat, anggota Komisi III Fraksi Partai Golkar, Rikwanto menyampaikan pesan.
Baca SelengkapnyaMenurut Kemenkumham, saat ini ada sebanyak 135.823 orang yang mendekam di lapas se-Indonesia, terdiri atas 21.198 orang tahanan dan 114.625 orang narapidana.
Baca SelengkapnyaPemindahan napi dikawal ketat oleh 15 personel anggota Batalyon C Pelopor Kota Madiun, serta pendamping dari Polisi Khusus Pemasyarakatan.
Baca SelengkapnyaJokowi memberikan arahan agar jajarannya bekerja sama dengan seluruh pemangku kepentingan untuk menjalankan program penanggulangan narkotika secara terukur
Baca SelengkapnyaGibran meminta Luhut mengungkapkan siapa orang toxic yang bisa ganggu kabinet Prabowo-Gibran.
Baca SelengkapnyaYusril Ihza Mahendra mengatakan pihaknya sedang berusaha untuk mencari jalan keluar permasalahan kepadatan lembaga pemasyarakatan (lapas)
Baca SelengkapnyaRemisi yang diterima bervariasi, mulai dari 15 hari, 1 bulan, 1 bulan 15 hari, hingga 2 bulan
Baca Selengkapnya