Fakta-fakta Tupperware, Produk Kesayangan Ibu Rumah Tangga yang Terancam Bangkrut
Merdeka.com - Perusahaan multinasional Tupperware tengah diguncang isu pemutusan hubungan kerja (PHK). Bahkan perusahaan penyedia perabot rumah tangga berbahan plastik berkualitas ini dilaporkan mengalami kebangkrutan.
CEO Tupperware, Miguel Fernandez mengaku telah berupaya maksimal untuk menyelamatkan perusahaan. Salah satunya dengan mencari suntikan dana untuk mengatasi masalah keuangan perusahaan.
"Perusahaan melakukan segala daya untuk mengurangi dampak peristiwa baru-baru ini, dan kami mengambil tindakan segera untuk mencari pembiayaan tambahan dan mengatasi posisi keuangan kami," kata Miguel Fernandez seperti dikutip melalui CNN.com di Jakarta, Rabu (12/4).
-
Apa yang dilakukan Pertamina untuk atasi dampak ekonomi global? Direktur Utama PT Pertamina Nicke Widyawati mengatakan Pertamina secara intens terus memantau perkembangan terkini dan dampak memanasnya geopolitik terhadap rantai pasok energi global. Nicke menyebut fluktuasi minyak dunia akan kian dinamis pasca meningkatnya ketegangan yang terjadi di timur tengah.'Kita akan terus meningkatkan upaya mitigasi risiko untuk mengurangi potensi dampak dari dinamika situasi ekonomi dan geopolitik, termasuk pegendalian biaya, pemilihan komposisi crude yang optimal, pengelolaan inventory yang efektif, peningkatan produksi high-yield products dan efisiensi di semua lini operasional,' ujar Nicke.
-
Bagaimana perusahaan memastikan pasokan dana yang cukup? Tujuan manajemen keuangan untuk memastikan bahwa perusahaan memiliki sumber daya keuangan yang cukup untuk membiayai operasinya, serta memaksimalkan nilai perusahaan bagi para pemangku kepentingan.
-
Bagaimana perusahaan ini membantu karyawan? Dalam layanan yang ditawarkan, setelah menerima permintaan dari klien, perusahaan akan menugaskan seorang agen untuk mengunjungi lokasi kerja klien. Agen ini akan berinteraksi dengan atasan atau rekan kerja yang telah ditentukan, serta menyampaikan kritik yang tajam sambil dengan antusias menyampaikan keluhan dari pelanggan.
-
Bagaimana press release membantu perusahaan? Dengan adanya press release, perusahaan atau lembaga akan lebih mudah untuk dikenal banyak orang sehingga bisa meningkatkan citra perusahaan atau lembaga tersebut.
-
Kenapa Pertamina perlu antisipasi gejolak ekonomi global? Erick menyebut kondisi ini memicu menguatnya dolar AS terhadap rupiah dan tentunya kenaikan harga minyak WTI dan Brent yang masing-masing telah menembus 85,7 dolar AS dan 90,5 dolar AS per barel.'Harga minyak ini bahkan diprediksi beberapa ekonom bisa mencapai 100 dolar AS per barel apabila konflik meluas dan melibatkan Amerika Serikat,' lanjut dia.
-
Bagaimana Pertamina bantu? Dukungan Pertamina juga dilakukan melalui bantuan berupa selang pemadam, dan Alat Pemadam Api Ringan (APAR), nozzle, serta pompa pemadam. Terdapat juga 39 unit mobil dan 2 unit motor kebakaran yang dikerahkan. Selain itu, Pertamina Patra Niaga Region Sumbagsel memberikan bantuan berupa 300 paket makanan, minuman dan vitamin/suplemen penambah daya tahan tubuh, serta 100 unit kacamata dan masker pemadam.
Kabar bangkrutnya Tupperware ini cukup menyita perhatian publik. Mengingat di Indonesia produknya sangat menjamur dan menjadi kebanggaan para ibu rumah tangga.
Nah, berikut ini fakta-fakta menarik seputar Tupperware yang tengah diguncang isu kebangkrutan:
Berencana PHK Pegawai
Kabar rencana pemutusan hubungan kerja (PHK) ini dibenarkan langsung oleh CEO Tupperware, Miguel Fernandez. Menurutnya, perusahaan sedang berjuang untuk mencegah dampak keuangan lebih buruk melalui efisiensi tenaga kerja.
"Perusahaan melakukan segala daya untuk mengurangi dampak peristiwa baru-baru ini, dan kami mengambil tindakan segera untuk mencari pembiayaan tambahan dan mengatasi posisi keuangan kami," ungkapnya.
Saham Anjlok 50 persen
Analis Ritel dan Direktur Pelaksana di GlobalData, Neil Saunders mengungkapkan, penurunan nilai saham menjadi faktor utama memburuknya kinerja keuangan hingga terancam bangkrut. Pada awal pekan ini, saham Tupperware turun hampir 50 persen pada hari Senin menyusul peringatan suram bahwa masa depannya terlihat suram.
New York Stock Exchange juga memperingatkan saham Tupperware terancam dihapus dari daftar karena tidak mengajukan laporan tahunan yang diwajibkan. Tercatat, saham perusahaan turun hingga 90 persen selama setahun terakhir. Itu juga mengeluarkan peringatan "going concern" November lalu.
Penjualan Produk Tupperware Menurun
Selain penurunan nilai saham, memburuknya keuangan perusahaan juga dipicu oleh anjloknya kinerja penjualan. Hal ini menambah tekanan berat pada perusahaan yang memproduksi serta memasarkan produk plastik berkualitas untuk keperluan rumah tangga tersebut.
"Beberapa masalah merugikan Tupperware, termasuk penurunan tajam dalam jumlah penjual, penurunan konsumen pada produk rumah tangga, dan merek yang masih belum sepenuhnya terhubung dengan konsumen yang lebih muda," menurut Neil Saunders.
Terancam Bangkrut
Analis Ritel dan Direktur Pelaksana di GlobalData, Neil Saunders menyampaikan, Tupperware berada dalam ‘posisi genting’ secara finansial. Sebab perusahaan kini tengah berjuang untuk meningkatkan penjualan, dan karena asetnya ringan.
Sehingga, Tupperware tidak memiliki banyak kapasitas untuk mengumpulkan uang. Padahal perusahaan ini memproduksi peralatan rumah tangga berkualitas.
"Perusahaan ini dulunya adalah sarang inovasi dengan gadget dapur pemecahan masalah, tetapi sekarang benar-benar kehilangan keunggulannya," katanya.
Berdiri Sejak Tahun 1946
Tupperware didirikan pada tahun 1946 oleh ahli kimia Earl Tupper. Perusahaan ini menjadi populer karena cara menjual produknya - melalui perwakilan yang menjual dari pintu ke pintu - seperti perusahaan kosmetik Avon.
Tupperware dikenal dengan wadah dan mangkuk penyimpanan kedap udara, tahan lama, dan berwarna-warni. Produk perusahaan ini juga dikenal dengan harganya yang lebih tinggi dibandingkan produk serupa.
Tupperware kini mengandalkan hampir 3 juta perwakilan independen di seluruh dunia untuk mendistribusikan produknya di sekitar 70 negara.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pengajuan ini didasari menurunnya permintaan atas wadah penyimpanan makanan yang ikonik.
Baca SelengkapnyaTupperware sebenarnya merupakan merek ikonik yang telah bertahan lebih dari 70 tahun, telah menjadi bagian penting dalam budaya global.
Baca SelengkapnyaDulu kotak makan Tupperware jadi favorit ibu-ibu untuk bekal anak, tapi kini Tupperware terancam bangkrut karena gagal melunasi hutang.
Baca SelengkapnyaTupperware berencana untuk mengajukan perlindungan pengadilan setelah melanggar persyaratan pembayaran utangnya.
Baca SelengkapnyaTupperware didirikan pada 1946 oleh seorang pria, Earl Tupper.
Baca SelengkapnyaPerusahaan ini berencana meminta perlindungan hukum setelah melanggar ketentuan utangnya dan telah meminta bantuan penasihat hukum serta keuangan.
Baca SelengkapnyaSegala rangkaian manfaat dari pembelian Tupperware.
Baca SelengkapnyaPerusahaan yang berbasis di Orlando, Florida itu mengajukan perlindungan kebangkrutan bab 11 setelah berjuang merevitalisasi bisnis inti.
Baca SelengkapnyaMulti level marketing jadi tumpuan Tupperware menjual produknya. Namun skema ini justru menjadi bumerang.
Baca SelengkapnyaPemerintah diminta hadir mengambil langkah perlindungan untuk keberlangsungan usaha bidang sandang dan juga seluruh pekerja.
Baca SelengkapnyaKenapa Tupperware Menjadi Barang Berharga Bagi Kaum Emak-Emak?
Baca Selengkapnya