Fakta Pembunuhan Berantai Sekeluarga Tewas Keracunan di Bantar Gebang Bekasi
Merdeka.com - Warga Kelurahan Ciketing Udik, Kecamatan Bantar Gebang, Kota Bekasi geger. Di sebuah ruah kontrakan tepatnya RT 2 RW 3, ditemukan lima orang terkapar.
Tiga di antaranya meninggal dunia, sedangkan dua orang kritis dan memerlukan penanganan segera. Hasil, sementara kelimanya yang masih satu keluarga itu keracunan.
Namun, sosok kepala keluarga tidak ditemukan di lokasi. Polisi langsung mendatangi lokasi setelah mendapatkan laporan pada 12 Januari 2023 sekira pukul 08.00.
-
Siapa pelaku keracunan? Seorang perempuan pekerja di Tiongkok didakwa karena mencoba menghentikan kehamilan rekan kerjanya dengan cara menambahkan racun ke dalam minuman rekan kerjanya.
-
Bagaimana cara keluarga itu dibunuh? Terdapat 15 kerangka perempuan, anak-anak, dan pemuda yang tewas akibat pukulan kuat di kepala. Semua mayat pada lokasi ini memiliki tanda bekas pukulan di tengkorak mereka, ini menunjukan pada masanya mayat-mayat tersebut dibunuh secara brutal.
-
Siapa yang terkena racun? Tujuh orang turis, di antaranya empat warga negara Australia, mengalami gejala seperti mual, muntah, dan masalah neurologis setelah mengonsumsi koktail pina colada di sebuah resor bintang lima.
-
Di mana pembunuhan keluarga itu terjadi? Arkeolog menemukan situs pemakaman massal ini di Desa Koszyce, Polandia. Dari hasil pengamatan yang dilakukan pada sampel DNA kerangka tersebut mengungkap sebuah keluarga besar tewas secara brutal di lokasi ini.
-
Siapa yang terkena keracunan? Ratusan warga Kelurahan Padasuka, Kecamatan Cimahi Tengah, Kota Cimahi, Jawa Barat mengalami keracunan massal usai memakan nasi kotak pada acara reses anggota DPRD setempat.
-
Kapan pembunuhan keluarga itu terjadi? Kejadian mengerikan ini berlangsung pada Zaman Batu sekitar 5.000 tahun lalu.
"Diterima info dari masyarakat ada korban meninggal dunia 3 orang dan dua orang dalam kondisi sekarat. Diduga matinya karena keracunan makanan," kata Kapolda Metro Jaya Irjen Fadil Imran saat jumpa pers di Mapolda Metro Jaya, Kamis (19/1).
Waktu berganti. Penyelidikan menemui titik terang. Fakta mengejutkan terkuak. Para korban bukan keracunan melainkan sengaja diracun alias ada upaya pembunuhan di dalamnya.
Malah, satu korban selamat atas nama Dede Solehudin (36) merupakan bagian dari komplotan pelaku.
Adalah tiga pelaku ditangkap, Dede Solehudin (36), Wowon Erawan alias Aki (60) dan Solihin alias Duloh (60).
Pembunuhan Berantai
Penyelidikan dilakukan polisi secara maraton. Hasil sementara, tiga korban tewas di Bekasi bukanlah kali pertama dari aksi para pelaku.
Ditarik ke belakang di tahun 2020, didapati ada lima orang korban tewas di Cianjur. Kelima korban tewas di Cianjur yakni:
1. Wiwid2. Noneng3. Farida4. Bayu (2 tahun)5. Halimah
Bahkan, beberapa di antaranya merupakan istri siri pelaku Wowon alias Aki.
"Sebagian besar korban sebagian besar berasal dari family tree dari para tersangka, istrinya, mertuanya, anaknya," kata Direktur Reskrimum Polda Metro Jaya Kombes Hengki Haryadi melalui keterangannya, Jumat (20/1).
Racun Pestisida dan Zat Aldicarb
Dalam aksinya di Bekasi, para pelaku menggunakan racun pestisida dan zat aldicarb yang tidak lain adalah senyawa kimia untuk membunuh serangga.
Sungguh kejahatan tidak ada yang sempurna. Sisa racun ditemukan penyidik dalam larutan sebuah kopi yang telah diseduh. Kopi tersebut terdapat di area belakang rumah kontrakan Bekasi.
Selanjutnya, ditemukan pula racun dalam bekas muntahan yang tercecer, diduga berasal dari korban.
"Hasil labfor mengatakan bahwa muntahan tersebut mengandung pestisida yang sangat beracun," kata Kapolda saat jumpa pers di Mapolda Metro Jaya, Kamis (19/1).
Selain itu, sisa racun pestisida juga ditemukan dalam bungkus plastik dekat bakaran sampah di area belakang rumah.
"Terdapat sisa bakaran sampah dekat galian, ditemukan tempat bungkus plastik sisa racun dekat bakaran sampah," kata Kapolda.
Motif Pelaku
Kepada penyidik, tiga pelaku mengakui adanya perjalanan perjuangan pembunuhan. Yaitu, mereka membunuh para korban demi menutupi aksi tipu-tipu dalam mendapatkan keuntungan materi.
Rupanya, selama ini para pelaku mencari pundi-pundi rupiah dengan menipu. Yaitu, mengaku mempunyai kekuatan supranatural yang bisa menggandakan uang.
"Apa itu? Mereka melakukan serangkaian pembunuhan atau serial killer dengan motif janji-janji dikemas supranatural sukses atau kaya. Keluarga dekat dianggap berbahaya karena membunuh korban-korban lain," kata Kapolda.
Siapkan Lubang
Bekasi
Dalam tiap aksinya, para pelaku turut menyiapkan lubang. Yang nantinya akan digunakan untuk 'membuang' para korban. Apalagi kalau bukan untuk menutupi jejak.
Untuk TKP Bekasi, Duloh berperan memerintahkan Dede untuk menyiapkan lubang sebelum keluarga malang itu menghuni rumah kontrakan.
"Penggalian tanah atau lubang yang ada di belakang rumah itu, itu kan sebelum membawa almarhum atau korban lainnya ke sana itu sudah dipersiapkan," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Trunoyudo Wisnu Andiko kepada wartawan, Jumat (20/1).
Kendati itu, Trunoyudo tidak menyebutkan pasti siapa korban yang nantinya akan menempati di lubang galian Dede.
"Nah ini yang kita masih dalami," katanya.
Cianjur
Sedangkan, lubang untuk korban di Cianjur dibuat di area pekarangan rumah pelaku Solihin alias Duloh. Parahnya, satu liang lahat diisi untuk dua korban, yakni Wiwid dan Noneng.
Sedangkan, korban Farida 'dikubur' di area lain rumah Solihin di Cianjur.
(mdk/rhm)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Untuk kemungkinan tewasnya empat bocah, karena kekurangan makanan atau mati karena kelaparan.
Baca SelengkapnyaSekeluarga Tewas di Malang Diduga Bunuh Diri Bersama
Baca SelengkapnyaMajelis hakim memberikan waktu dua minggu untuk ketiga terdakwa menyusun pleidoi.
Baca SelengkapnyaWarga awalnya hanya mencium bau busuk dan tak mencurigai rumah korban menjadi sumber aroma tersebut.
Baca SelengkapnyaVonis hakim terhadap ketiga terdakwa itu lebih ringan dari tuntutan jaksa yang menuntut Pasal 340 KUHPidana dengan ancaman hukuman mati.
Baca SelengkapnyaDugaan sementara terjadi tawuran sebelum ketujuh mayat itu menceburkan diri ke kali
Baca SelengkapnyaSementara dari hasil autopsi jasad Ai Maimunah, dokter menemukan adanya kerusakan pada organ tubuh, mulai dari kerongkongan hingga usus halus.
Baca SelengkapnyaJasad keluarga yang terdiri dari 4 orang yaitu EA (51), JL (18), AIL & JWA (13) ditemukan pukul 16.15 Wib
Baca SelengkapnyaKeempat jasad bocah ini terungkap setelah polisi mendapatkan laporan dari masyarakat yang mencium bau menyengat dari TKP.
Baca SelengkapnyaKasus ini terungkap setelah satu keluarga di Bantargebang, Kota Bekasi tewas karena diracun oleh terdakwa pada 12 Januari 2023 lalu.
Baca SelengkapnyaHingga kini, belum diketahui sebab keluarga mengakhiri hidup dengan cara tragis.
Baca SelengkapnyaGidion mengatakan, tim dari forensik sedang menganalisis barang bukti yang ditemukan di lokasi.
Baca Selengkapnya