Fredy Pratama Terdeteksi Ubah Pola Penyelundupan Narkoba ke Indonesia
Dittipidnarkoba Bareskrim Polri berhasil mendeteksi jaringan Fredy Pratama mengubah pola penyelundupan narkoba ke Indonesia.
Perburuan terhadap gembong narkoba Fredy Pratama masih dilakukan. Seiring pencarian buronan itu, Dittipidnarkoba Bareskrim Polri berhasil mendeteksi jaringan itu mengubah pola penyelundupan narkoba ke Indonesia.
Fredy Pratama Terdeteksi Ubah Pola Penyelundupan Narkoba ke Indonesia
"Pola mereka (jaringan Fredy) sudah mulai berubah," kata Dirtipidnarkoba Bareskrim Polri, Brigjen Mukti Juharsa kepada wartawan, dikutip Rabu (10/7).
Meski polanya tidak disebutkan demi kepentingan penyidikan, namun jenderal bintang satu Polri ini memastikan pihaknya telah mengetahui perubahan yang dilakukan jaringan Fredy Pratama dalam mengedarkan narkoba.
"Tapi kita sudah tahu pola mere-ka. Kemasan masih sama, cuma cara dia masuk ke Indonesia itu yang berbeda," ujarnya.
Oleh sebab itu, Mukti mengatakan pihaknya telah memulai mengambil siasat berkoordinasi dengan Bea Cukai.
"Ini sudah kita kantongi semua. Nanti kita dengan Bea Cukai akan melakukan operasi gabungan lagi," ungkap Mukti.
Sementara dalam ekspose Satgas Penanggulangan, Penyalahgunaan, dan Peredaran Gelap Narkoba (P3GN) Polri, di antara ribuan kasus yang diungkap memiliki keterkaitan dengan jaringan Fredy Pratama.
"Ada yang di Polda Aceh itu jaringan Fredy Pratama. Di Sunter juga Fredy Pratama jaringannya yang di Bali juga ada jaringan Fredy Pratama," sebutnya.
Dia merinci kasus itu di antaranya yang diungkap Polda Kepulauan Riau dengan barang bukti 40 kilogram sabu-sabu dan 33.938 butir ekstasi; Satgas Penanggulangan Narkoba Polda Aceh dengan barang bukti total 180 kilogram sabu-sabu; dan pengungkapan laboratorium gelap narkoba di Bali, Medan dan Malang.
"Tapi yang namanya narkoba semakin kita operasi semakin banyak. Makanya saya sudah punya kebijakan untuk bandar dan untuk kurir kita TPPU untuk dimiskinkan. Tapi untuk yang namanya pengguna wajib kita rehab karena itu adalah orang yang sakit," tambah dia.
Sekadar informasi, Fredy Pratama telah masuk daftar pencarian orang (DPO) sejak 2014. Dalam upaya penangkapan, Polri telah membentuk Tim Escobar Indonesia khusus memburu Fredy yang diduga bersembunyi di belantara hutan Thailand.
Selama operasi berlangsung, tercatat telah ada 60 anak buah Fredy Pratama yang ditangkap. Sementara untuk aset telah ada Rp432,2 miliar yang disita oleh Polri selama operasi berlangsung.