Gara-gara bunuh unta Nabi Saleh, kaum Tsamud diberi azab pedih
Merdeka.com - Nabi Saleh AS diutus oleh Allah SWT untuk menyampaikan ajaran kepada kaum Tsamud yang berada di Al Hijr. Kaum Tsamud memiliki banyak keahlian seperti terampil bercocok tanam, berternak dan arsitektur. Namun, keahlian tersebut yang membuat kaum Tsamud menjadi sombong dan selalu merendahkan kaum lainnya.
Gaya hidup kaum Tsamud selalu dihiasi dengan kemaksiatan, yaitu berfoya-foya, mabuk-mabukkan, berzina dan melakukan tindak kejahatan. Karena gaya hidup kaum Tsamud telah menyimpang dari ajaran Allah. Maka, Allah mengutus Nabi Saleh AS untuk mengajak kembali kaum Tsamud kembali ke jalan yang benar.
Nabi Saleh mengajak agar mereka bertakwa, "Hai kaumku, sembahlah Allah, sekali-kali tidak ada bagimu Tuhan selain Dia. Dia telah menciptakan kam dari bumi (tanah) dan menjadikan kamu pemakmurnya. Karena itu, mohonlah ampunan-Nya, kemudian bertobatlah kepada-Nya, Sesungguhnya, Tuhanku amat dekat rahmat-Nya lagi memperkenankan doa hamba-Nya,". (QS Hud ayat 61).
-
Dimana letak Batu Quran? Puluhan sampai ratusan orang silih berganti mendatangi situs Batu Quran di Kelurahan Kadubungbang, Kecamatan Cimanuk, Kabupaten Pandeglang, Banten.
-
Dimana batu itu ditemukan? Awalnya batu seberat 3,5 kilogram itu ditemukan di dasar sungai Colti di sebelah tenggara Rumania oleh seorang wanita tua.
-
Siapa yang menemukan batu berukir itu? Seorang guru geografi asal Inggris, Graham Senior menemukan artefak kuno saat berkebun di rumahnya.
-
Dimana patung batu itu ditemukan? Seperti yang ditulis departemen tersebut dalam unggahan Facebook yang diterjemahkan, ukiran tersebut ditemukan di dekat perbatasan Kamboja, di distrik paling selatan provinsi Buriram.
-
Dimana letak Batu Batikam? Apabila penasaran dengan batu ini, anda bisa datang ke tempat ini yang letaknya berada di Jorong Dusun Tuo, Nagari Limo Kaum, Kecamatan Lima Kaum, Tanah Datar, Sumatra Barat.
Mendengar seruan itu, para kaum Tsamud malah marah dan menjawab, "Hai Saleh, sesungguhnya kamu sebelum ini adalah seorang di antara kami yang kami harapkan. Apakah kamu melarang kami untuk menyembah apa yang disembah oleh bapak-bapak kami? Sesungguhnya, kami ragu dan khawatir terhadap agama yang kamu serukan kepada kami,". (QS Hud ayat 62).
Sekelompok kecil dari kaum Tsamud menerima ajaran Nabi Saleh, namun sebagian besar orang-orang kaya dan berkedudukan tinggi tetap bersikeras menolak. Mereka menganggap ucapan Nabi Saleh hanyalah omong kosong belaka.
Kemudian Nabi Saleh memohon kepada Allah untuk memberikannya suatu mukjizat agar kau Tsamud percaya kepadanya. Allah memerintahkan Nabi Saleh untuk memukulkan tangannya ke atas permukaan batu yang ada di depannya. Lalu muncullah seekor unta betina yang sangat besar dan gemuk dari Allah.
"Hai kaumku, inilah unta betina dari Allah sebagai mukjizat (yang menunjukkan) kebenaran untukmu, sebab itu biarlah dia makan di bumi Allah, dan janganlah kamu mengganggunya dengan gangguan apapun yang akan menyebabkan kamu ditimpa azab yang dekat,".(QS Hud ayat 64).
Para kaum Tsamud melihat peristiwa tersebut langsung terperanjat. Sebagian mengakui akan kenabiannya. Namun, kebanyakan dari mereka masih menganggap yang dilakukan Nabi Saleh adalah permainan sihir untuk mengelabui mereka.
Nabi Saleh berpesan kepada kaumnya untuk tidak mengganggu unta betina tersebut. Dia mengizinkan kaumnya untuk bergantian memerah dan meminum susu unta ajaib tersbut.
Keberadaan unta ajaib tersebut membuat khawatir beberapa kaum Tsamud yang menentang ajaran Nabi Saleh. Karena unta betina tersebut meminum banyak air di sumber air kaum Tsamud. Selain itu, banyak ternak kaum Tsamud yang kekurangan air. Hal itulah yang menjadi dasar kaum Tsamud untuk melakukan rencana jahat, yakni membunuh unta betina tersebut.
Suatu hari, dua pemuda kaum Tsamud yang bernama Mushadda bin Muharrij dan Gudar bin Salif berhasil membunuh unta betina tersebut dengan cara mengawasi unta saat akan minum. Dengan cepat Mushadda memanah betis betina tersebut dan Gudar menikam pedangnya di perut unta tersebut.
Melihat kejadian tersebut Nabi Saleh bersedih. Dia mengatakan bahwa akan datang azab bagi kaum Tsamud yang tidak kembali ke jalan yang benar. Tanda-tanda diturunkannya azab tersebut adalah pada hari pertama, saat terbangun mereka akan menemui wajah mereka menjadi kuning. Pada hari kedua, wajah mereka akan berubah menjadi merah. Dan pada hari ketiga, wajah mereka akan berubah menjadi hitam. Pada hari keempat, turunlah azab Allah.
Sebelum hari turunnya azab Allah, Nabi Saleh serta para pengikutnya pergi meninggalkan daerah tersebut. Mendengar ancaman dari Nabi Saleh kaum Tsamud berencana akan membunuh Nabi Saleh. Ketika mereka akan membunuh Nabi Saleh tiba-tiba muncullah petir yang menggelegar dan gempa bumi yang sangat sangat dahsyat. Tiba-tiba batu-batu besar yang tidak diketahui dari mana datangnya menimpa kepala mereka.
(mdk/hhw)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kaum Tsamūd adalah sebuah kaum yang diutus Nabi Saleh dan dapat azab dari Allah SWT.
Baca SelengkapnyaSebagai salah satu nabi yang diutus oleh Allah SWT, kisah nabi Saleh AS menyimpan banyak pelajaran.
Baca SelengkapnyaBerikut sejarah Nabi Muhammad SAW hijrah ke Thaif.
Baca SelengkapnyaPenjelasan soal nama-nama gunung yang disebutkan di dalam Al-Quran.
Baca SelengkapnyaTemuan ini memberi petunjuk tentang aktivitas manusia di struktur bebatuan ini 7.000 tahun lampau.
Baca SelengkapnyaSederet patung unta berukuran sesuai aslinya ditemukan pada 2018 lalu di Arab Saudi utara. Awalnya, peneliti memperkirakan patung ini berusia 2000 tahun.
Baca SelengkapnyaKuburan massal tentara Salib ditemukan di sebuah parit kering di Kastil St. Louis di Sidon, Lebanon.
Baca SelengkapnyaTentara Saudi Diizinkan Bunuh Warga Desa yang Menolak Digusur untuk Pembangunan Kota Futuristik Neom
Baca SelengkapnyaSebuah penemuan arkeologi menarik telah mengungkap kemungkinan kisah Sodom dan Gomora dalam Alkitab dan Alquran.
Baca SelengkapnyaPesta budaya Bengkulu yang diselenggarakan rutin setiap bulan Muharram ini menjadi salah satu potensi destinasi wisata religi yang paling dinanti.
Baca Selengkapnya