Gara-Gara Taruhan Bola Rp200 Ribu, Pelajar Asal Parung Dikeroyok hingga Tewas
Merdeka.com - Polsek Parung Resor Bogor menangkap lima pemuda yang melakukan pengeroyokan hingga menewaskan TN (15) di Desa Parung, Kecamatan Parung, Kabupaten Bogor pada 6 Februari 2023.
Lima pelaku tersebut yakni MF (16), GP (16), AM (18), IS (20) dan S (15). Mereka melakukan pengeroyokan kepada TN usai menonton pertandingan futsal antar SMP. Saat itu, korban mengalami luka sayatan senjata tajam pada bagian paha dan lengan hingga akhirnya meninggal dunia.
Kapolsek Parung, Kompol Sularso menjelaskan, lima pelaku saat ini masih dalam proses pemeriksaan intensif di Mapolsek Parung. Selain lima orang pelaku di amankan, dia menyebut masih ada empat pelaku lain yang kini masuk Daftar Pencarian Orang (DPO).
-
Siapa pelakunya? Orang ke-3 : 'Seperti biasa saya menjemput anak saya pulang sekolah sekitar jam tersebut'Karena 22 jam sebelum 5 April 2010 adalah jam 1 siang 4 april 2010 (hari minggu)
-
Siapa yang menjadi korban tewas? Korban meninggal dunia:1. Catur Pancoro (47) warga Tulangan, Sidoarjo.2. Hadi umar F (21), warga Mojo Lebak Mojokerto.3. Aditya Sapulete (38), warga Cungkup Pucuk, Lamongan.
-
Siapa yang menjadi korban pengeroyokan? 'Sampai saat ini kami masih belum menerima informasi mediasi antara pihak ya,' kata Kasat Reskrim Polresta Barelang Kompol R Moch Dwi Ramadhanto saat dikonfirmasi, Sabtu (6/1). Oleh sebab itu, Ramadhanto menyampaikan pihaknya sampai saat ini masih melakukan proses penyidikan terhadap Satria dan ketiga tersangka AD, RSP, dan DJ akibat memukul RA secara bersama-sama.
-
Siapa yang melakukan penusukan? Informasi yang dihimpun menyebutkan, korban yang berusia 8 tahun itu mengalami kebutaan pernanen pada mata sebelah kanannya. Kejadian itu sendiri, terjadi pada 7 Agustus lalu.
-
Siapa korban pembunuhan? Pelaku ditangkap oleh tim gabungan Resmob Polrestabes Semarang dan Jatanras Polda Jateng di hari yang sama dengan kejadian yaitu Senin (24/7). “Jadi kejadian jam 03.00 wib. Pelaku kami tangkap dalam pelariannya di Solo Jateng pukul 06.00 Wib.“
"Dari pemeriksaan sementara ada empat orang pelaku lain uang kini DPO. Lima orang yang kami amankan itu, masih dalam proses penyidikan," katanya di Parung, Senin (13/3).
Dia mengungkapkan, berdasarkan pengakuan para pelaku, mereka melakukan pengeroyokan, lantaran kecewa tim futsal sekolah mereka kalah taruhan dalam pertandingan futsal yang mempertemukan tim SMP Yayasan Pendidikan Islam Annaimuniyah (Yapia) Parung melawan SMPN 1 Parung.
Namun, anak-anak dari SMPN 1 Parung tidak mau membayar uang taruhan sebesar Rp200 ribu meski sudah kalah dari SMP Yapia. Mereka enggan membayar lantaran menuding tim SMP Yapia dihuni banyak pemain dari luar sekolah.
Kemudian, saat anak-anak dari SMPN 1 Parung hendak pulang, dihadang pelajar dan alumni SMP Yapia menggunakan senjata tajam. Sayangnya, korban TN terjatuh lalu dibacok para pelaku menggunakan celurit.
"Motifnya, pelaku marah karena kelompok dari korban tidak mau membayar uang taruhan setelah kalah itu," tutup Sularso.
(mdk/fik)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Peristiwa penganiayaan dan pengeroyokan itu bermula ketika kelompok para pelaku dan korban sepakat untuk melakukan tawuran.
Baca SelengkapnyaAksi pengeroyokan bermula ketika korban mengunggah video di WhatsApp miliknya dengan mengenakan atribut salah satu perguruan silat.
Baca SelengkapnyaHasil olah tempat kejadian perkara dan pemeriksaan awal Polsek Serpong, didapati enam orang terduga pelaku yang diduga terlibat dalam aksi kekerasan tersebut.
Baca SelengkapnyaKasus pengeroyokan bermula dari kesalahpahaman terkait keanggotaan korban dalam Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT), salah satu perguruan silat.
Baca SelengkapnyaPelaku menggorok korban karena sakit hati kepalanya kena smash.
Baca SelengkapnyaAtas laporan tersebut pihaknya pun melakukan olah tempat kejadian perkara.
Baca SelengkapnyaKorban diduga mengalami kekerasan dari seniornya. Kasus ini masih dalam pemeriksaan lebih lanjut.
Baca SelengkapnyaGidion mengatakan, korban bersama keempat orang lainnya dibawa ke kamar mandi.
Baca SelengkapnyaTim Satreskrim Polresta Tangerang langsung bergerak memeriksa beberapa saksi.
Baca SelengkapnyaPolisi mengungkap kasus kematian remaja yang sempat dilaporkan sebagai korban begal di Kota Bekasi. Dia ternyata tewas akibat tawuran.
Baca SelengkapnyaHanya satu tersangka yang dipenjara di lapas anak dengan waktu separuh masa hukuman orang dewasa.
Baca SelengkapnyaNaas korban gagal melarikan diri karena terkena hantaman double stick.
Baca Selengkapnya