Gedung Sarekat Islam dipugar, mimbar Tan Malaka dipercantik
Merdeka.com - Proses pemugaran Gedung Sarekat Islam (SI) di Semarang Jawa Tengah hingga kini masih dikebut. Saat ini, petugas Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) tengah merenovasi atap gedung tersebut termasuk memperbaiki struktur bangunan mimbar peninggalan zaman pergerakan nasional berumur ratusan tahun.
Penanggungjawab Publik dan Pemanfaatan Bangunan, BPCB Jateng, Wahyu Kristanto, mengatakan, pemugaran bekas gedung pertemuan Sarekat Islam di Semarang kini melibatkan para sejarawan dan orang-orang ahli di bidang konstruksi bangunan.
Menurut dia, saat ini tahap perbaikannya tidak menghilangkan keaslian bangunannya dan hanya menambal sulam kerusakan yang ada saat ini. "Kami sedang mengebut pemugaran gedungnya agar bisa selesai pada pertengahan Desember mendatang," terang Wahyu, di Semarang Jawa Tengah, Rabu (8/10).
-
Siapa yang membangun gedung tua di Semarang? Mengutip YouTube Tri Anaera Vloger, bangunan itu dibangun pada tahun 1911 oleh perusahaan penimbun kayu jati Belanda, de Javasche Bosch Exploitatie Maatschappij.
-
Siapa pemilik bangunan tua di Semarang? Seperti diketahui dari postingan itu, rumah besar tersebut dulunya adalah milik pengusaha sandal merek 'Orie' berdarah Tionghoa, Ong Ing Yip.
-
Apa yang tersisa dari bangunan tua Semarang? Yang tersisa saat ini hanyalah paviliun pelengkap bangunan utama.
-
Apa saja bangunan tua yang ada di Kampung Melayu Semarang? Bangunan-bangunan tuanya, seperti Masjid Menara, gedung tua tak bernama, dan Menara Syahbandar, menyimpan cerita menarik dari masa lampau.
-
Siapa yang membangun Masjid Sememen? Masjid Sememen Kauman merupakan peninggalan dari Khotib Sememi.
-
Apa yang ditemukan di Kota Lama Semarang? Dari ekskavasi itu, tim peneliti tidak hanya menemukan struktur bata yang diduga merupakan bagian dari benteng Kota Lama. Namun juga ditemukan artefak berupa fragmen keramik, botol, kaca, tembikar, serta ekofak berupa gigi, tulang, tanduk hewan, dan fragmen Batubara yang jumlahnya mencapai 9.191 fragmen.
Lebih lanjut, Wahyu mengungkapkan, setelah kelar dipugar eks Gedung Sarekat Islam itu akan dipasangi labelisasi BCB oleh Wali Kota Hendar Prihadi. Selain memperkuat struktur atap bangunan, kata dia, petugasnya kini sedang merenovasi mimbar tua peninggalan pejuang kemerdekaan RI yang telah berusia ratusan tahun.
"Mimbarnya yang kusam dan rusak akan dipercantik lagi. Kami berharap, hal ini bisa melestarikan benda-benda peninggalan pejuang kemerdekaan yang ada di situ," kata Wahyu.
Data yang didapatkan BPCB, mimbar tua itu dulunya untuk pertemuan tokoh pergerakan nasional macam Tan Malaka dan Presiden RI Pertama Soekarno saat menghimpun kekuatan di Semarang. Pihaknya, kini sedang fokus mengembalikan keaslian bentuk Gedung Sarekat Islam. Selain itu, petugas teknis di lapangan juga ingin tetap melestarikan benda-benda kuno di dalamnya.
"Prosesnya pengembalian aset-aset gedung ke bentuk semula ini yang susah. Karena lama tak dirawat sehingga banyak yang rusak termasuk atap gedung terlihat bocor itu," ujar Wahyu sembari menambahkan bila saat ini, pemugaran bekas Gedung Sarekat Islam sudah berjalan satu bulan dan kini pihaknya sedang berhati-hati karena prosesnya dibantu dari pemetaan desain bangunan.
Seperti diketahui, Gedung Sarekat Islam di Semarang memiliki luasan bangunan kurang lebih 700 meter persegi. Di dalamnya, terdapat satu ruangan besar bekas aula pertemuan tokoh-tokoh pergerakan nasional. BPCB ingin merenovasi gedung itu sebagai upaya penyelamatan aset cagar budaya lokal. (mdk/hhw)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Masjid ini menawarkan daya tarik arsitektur kuno dan percampuran budaya Jawa dengan Sunda
Baca SelengkapnyaBangunan yang hampir seluruh bagiannya menggunakan kayu itu menjadi bagian dari sejarah masuknya Islam di Sumbar yang berlangsung sejak ratusan tahun.
Baca SelengkapnyaPanggung Sangga Buwana dulunya dibuat untuk mengintai musuh dari ketinggian.
Baca SelengkapnyaMasyarakat setempat menganggap sosoknya seperti "damar" atau lentera yang menerangi dalam gelap
Baca SelengkapnyaKabarnya masjid ini dulu pernah digotong manual agar tidak digusur.
Baca SelengkapnyaKebenaran bahwa masjid itu didirikan oleh pasukan Mataram masih diragukan.
Baca SelengkapnyaDulunya masjid ini menjadi salah satu rumah ibadah terbesar di Minangkabau dan menjadi sentra pengembangan dakwah Islam.
Baca SelengkapnyaKota Palembang memiliki ragam bangunan kuno yang sampai sekarang masih bisa dijumpai.
Baca SelengkapnyaMengingat usianya yang begitu tua, masjid ini punya sejarah yang panjang
Baca SelengkapnyaKampung Melayu merupakan salah satu kawasan tertua di Semarang. Di sana banyak terdapat peninggalan kolonial
Baca SelengkapnyaAda simbol dua buah nanas di dalam masjid yang konon menggambarkan kondisi manusia.
Baca SelengkapnyaBegini kisah unik Masjid An Nawier yang sudah ada sejak abad ke-18 di Tambora Jakarta Barat
Baca Selengkapnya