Gubernur Sumsel Siap Mundur Jika Tak Mampu Atasi Karhutla
Merdeka.com - Aksi unjuk rasa ratusan mahasiswa yang tergabung dalam Gerakan Sumsel Melawan Asap (Gasma) di kantor Gubernur Sumsel berujung ricuh, Selasa (17/9). Tiga mahasiswa terluka akibat kejadian itu.
Kericuhan selama 20 menit itu melibatkan massa dengan aparat kepolisian yang bertugas. Penyebabnya lantaran massa mendesak bertemu dengan Gubernur Sumsel Herman Deru.
Wakapolda Sumsel Brigjen Pol Rudi Setiawan berusaha menemui masuk ke kerumunan untuk menenangkan massa. Namun, massa melakukan pengadangan dengan kompak berdiri yang sebelumnya duduk di halaman.
-
Apa yang diminta oleh Gubernur Sumbar? 'Kami telah menyampaikan dampak-dampak kerusakan dan kemudian juga beberapa dukungan dari Komisi V di antaranya adalah dukungan peralatan untuk BNPB dan peralatan untuk PUPR dalam rangka untuk darurat,' kata Mahyeldi di Komisi V DPR RI, Kamis (16/5) malam. 'Secara total tadi ada lebih kurang Rp1,5 triliun,' lanjut dia.
-
Kenapa sumur di Demak meluber saat kemarau? Melubernya sumur yang dibangun sejak 20 tahun lalu itu sempat membuat sang pemilik khawatir, apalagi fenomena aneh itu terjadi selama 2 hari berturut-turut.
-
Kenapa Harun menjadi gubernur Sumbar? Ketika dilanda masa-masa sulit, Harun harus mengemban jabatan sebagai gubernur Sumbar.
-
Siapa yang bertanggung jawab atas pencemaran lingkungan akibat kebakaran hutan? Penyelidikan mengenai satu di antara faktor kebakaran hutan adalah membakar lahan secara langsung oleh pemilik perusahaan sawit dengan tujuan pembukaan lahan baru.
-
Apa fokus Anies Baswedan dalam mengatasi karhutla? Saat sesi menjawab pertanyaan terkait kebakatan hutan dan lahan (karhutla) Kalimantan, Anies menegaskan bahwa harus mengutamakan pencegahan.
-
Kenapa rumah dinas bupati terbengkalai? Dilansir dari kanal YouTube Bucin TV, istana putih itu dari awal direncanakan akan menjadi rumah dinas bupati. Namun setelah selesai dibangun pada tahun 2013, rumah itu tidak pernah digunakan sama sekali.
Alhasil, aksi saling pukul antara polisi dan massa tak terhindarkan. Polisi yang memakai tameng dan tongkat maju dan memukul mundur massa. Dari pantauan, sejumlah peserta aksi melempari polisi dengan botol minuman, dahan pohon, dan plastik pembatas jalan. Akibat kejadian itu, tiga mahasiswa terluka.
Massa ditemui Wakil Gubernur Sumsel Mawardi Yahya. Namun, ditolak massa karena ngotot bertemu Gubernur Sumsel Herman Deru.
"Pak gubernur sedang mendampingi Ibu Negara. Kalau adik-adik sekalian ingin bertemu bisa saya jadwalkan besok atau lusa," pinta Mawardi.
Setelah menunggu hampir tiga jam, massa akhirnya berhasil menemui Herman Deru. Dalam kesempatan tersebut, massa aksi pun langsung meminta orang nomor satu di Sumsel ini menandatangani komitmen terkait karhutla di Sumsel.
Massa menyampaikan enam poin sebagai tuntutan kepada Gubernur Sumsel. Yakni membentuk satgas penanggulangan karhutla, membentuk posko kesehatan bagi penderita Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA), penindakan korporasi yang membakar hutan dan lahan serta lain sebagainya.
Massa juga meminta komitmen gubernur untuk menjamin agar di tahun 2020 mendatang tidak terjadi lagi Karhutla. Jika tetap terjadi, maka Gubernur Sumsel harus mundur dari jabatannya.
Menanggapi hal tersebut, Herman Deru menyatakan kesiapannya menjalankan sebagian tuntutan massa. Sedangkan untuk penindakan korporasi, harus sesuai dengan aturan yang ada.
"Hari itu juga saya akan tutup dan cabut izinnya. Kami akan menegakkan hukum tetapi tidak bisa juga melanggar hukum. Jadi harus sesuai dengan aturan," kata Deru.
Untuk komitmen meminta jaminan di tahun 2020 mendatang tanpa karhutla, Deru mengaku tak sanggup. Menurut dia, kejadian itu merupakan kehendak Allah dan bisa saja terjadi dengan berbagai penyebab. Deru pun menolak menandatangani kesepakatan.
"Kalau disuruh menjamin 2020 tidak ada karhutla, saya tidak berani menjaminnya karena itu kehendak Allah," jawab Deru.
Jawaban itu dijawab teriakan massa. Mereka enggan membubarkan diri sebelum Deru bersedia menjalankan semua tuntutan. Tak lama kemudian, Deru pun menyatakan siap menjalankan enam poin itu dengan resiko mundur dari jabatannya jika gagal.
"Saya siap turun jika enam poin ini tidak saya jalankan," tegasnya.
(mdk/eko)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Gubernur Sumatera Selatan Herman Deru mengisyaratkan bakal menetapkan status tanggap darurat bencana asap karena kualitas udara nyaris menembus ambang batas.
Baca Selengkapnya"Tidak satu jengkal pun lahan gambut boleh dialihfungsikan," ungkap Gubernur Sumsel Herman Deru,
Baca SelengkapnyaPengageng Pura Mangkunegaran Solo KGPAA Mangkunagoro X (Gusti Bhre) dipastikan mundur sebagai bakal calon wali kota Solo 2024.
Baca SelengkapnyaBMKG memprediksi wilayah Sumsel tak akan diguyur hujan hingga 67 hari yang berpotensi memicu bencana kekeringan dan karhutla.
Baca SelengkapnyaKIM akan kompak dalam pengusungan paslon untuk Pilgub Jateng.
Baca SelengkapnyaSeiring dengan penurunan curah hujan, potensi titik panas (hotspot) semakin meningkat.
Baca SelengkapnyaHeri Amalindo merupakan politikus PDIP yang juga menjabat Bupati Penukal Abab Lematang Ilir. Dia sebelumnya telah mendapatkan dukungan dari PAN, PKB, dan Hanura
Baca SelengkapnyaKeputusan Bima Arya mundur sudah menjadi keputusan kolektif pimpinan partai politik (parpol) Koalisi Indonesia Maju (KIM).
Baca SelengkapnyaMenurut Mahfud, perdebatan keputusannya baru mundur menjelang pencoblosan atau sebelum dicalonkan sebagai cawapres Ganjar merupakan hal lazim dalam politik.
Baca SelengkapnyaAirlangga Hartarto menyatakan diri mundur sebagai Ketua Umum Partai Golkar.
Baca SelengkapnyaAirlangga Hartarto mundur sebagai Ketua Umum Partai Golkar. Langkah ini diikuti Jusuf Hamka juga mengundurkan diri dari posisinya di Dewan Penasihat.
Baca SelengkapnyaKebakaran hutan dan lahan di Sumatera Selatan terus meluas. Akibatnya, udara di Palembang memasuki kategori tak sehat.
Baca Selengkapnya