Guru SD di Sleman Diduga Lecehkan 10 Muridnya Saat Kemah
Merdeka.com - Seorang guru di salah satu SD di Kabupaten Sleman dilaporkan karena diduga melakukan pelecehan seksual kepada 10 orang muridnya. Guru tersebut berinisial S.
Salah seorang orangtua murid, Y mengatakan bahwa perbuatan cabul yang dilakukan oleh guru S dilakukan dua kali. Kali pertama dilakukan di UKS dan kedua kalinya dilakukan saat sekolah menggelar kegiatan kemah.
Y menerangkan pelecehan seksual yang dilakukan guru S dengan modus memanggil 12 siswa perempuan ke dalam ruang UKS. Dari 12 siswa perempuan ini, 10 orang dilecehkan secara seksual oleh guru S.
-
Siapa guru yang mencabuli murid? Kasat Reskrim Polres Kota Pariaman, Iptu Rinto Alwi mengatakan, peristiwa itu terjadi beberapa bulan yang lalu dan pelaku sudah berhasil diamankan. 'Kejadian tahun ini, beberapa bulan yang lalu. Pelaku berhasil ditangkap pada 15 Mei 2024. Pada 29 Mei 2024 perkaranya sudah dilimpahkan ke Kejaksaan,' tuturnya.
-
Di mana guru itu mencabuli murid? 'Korban dicabuli pada saat jam pelajaran dengan diiming-iming uang. Aksi itu ada yang dilakukan pelaku di pustaka, dan ada juga di kelas. Kejadian sudah berulang-ulang,' jelasnya.
-
Bagaimana guru itu mencabuli murid? 'Korban dicabuli pada saat jam pelajaran dengan diiming-iming uang. Aksi itu ada yang dilakukan pelaku di pustaka, dan ada juga di kelas. Kejadian sudah berulang-ulang,' jelasnya.
-
Kenapa guru itu mencabuli murid? 'Korban dicabuli pada saat jam pelajaran dengan diiming-iming uang. Aksi itu ada yang dilakukan pelaku di pustaka, dan ada juga di kelas. Kejadian sudah berulang-ulang,' jelasnya.
-
Apa yang dilakukan guru terhadap murid? Korban dicabuli pada saat jam pelajaran dengan diiming-iming uang. Aksi itu ada yang dilakukan pelaku di pustaka, dan ada juga di kelas. Kejadian sudah berulang-ulang,' jelasnya.
-
Apa bentuk pelecehan yang dilakukan pelaku? Dia mengatakan korban sempat takut untuk mengaku hingga akhirnya pihak keluarga membawa korban ke fasilitas kesehatan untuk melakukan pengecekan.'Yang bersangkutan menyampaikan takut. Setelah itu keluarga korban mengecek ke rumah sakit dan ternyata betul korban hamil, dan diakui oleh korban bahwa ia mengalami kekerasan seksual oleh pamannya sendiri,' kata dia, seperti dilansir dari Antara.
"Kejadian pertama sebelum kemah. Tanggal tepatnya ga tahu. Siswa di kelas dipanggil ke UKS. Ada 12 orang siswa yang dua tidak dilecehkan. Saat di ruang UKS anak saya tidak (dilecehkan). Cuma ditanya-tanya saja pintu enggak ditutup, kalau siswa yang lain ditutup dilakukan pelecehan seperti itu," ujar Y saat dihubungi.
Y mengungkap aksi pelecehan seksual yang dilakukan guru S kembali berlanjut saat ada kegiatan kemah siswa. Kemah ini diselenggarakan pada 13, 14 dan 15 Agustus 2019 di Lapangan Mororejo, Kecamatan Tempel, Kabupaten Sleman.
Y merinci dari pengakuan siswa diketahui guru S saat kegiatan kemah dengan masuk ke tenda siswa. Para siswa ini dipegang di bagian payudara dan kemaluannya oleh guru S.
Aksi pelecehan seksual guru S ini pun membuat geram orangtua siswa. Para orangtua siswa ini pun mendatangi pihak ke sekolah dan meminta guru S agar tak lagi mengajar. Hanya saja usai kesepakatan ini guru S ternyata masih datang ke sekolah.
"Kemarin sudah ke pihak sekolah tapi gurunya masih ada. Kemarin saat musyawarah sudah sepakat dia (S) tidak boleh lagi mengajar atau datang ke sekolah itu ternyata hari Sabtu dan Senin kemarin dia datang," ungkap Y.
Y mengungkapkan pelecehan seksual yang dilakukan guru S ini telah dilaporkan ke pihak Polres Sleman pada 22 Agustus 2019 yang lalu.
Y menambahkan para siswa yang menjadi korban pelecehan seksual guru S saat ini masih mengalami trauma. Para siswa, sambung Y, kadang terlihat murung saat ingat pelecehan seksual yang dialaminya.
"Ya anak-anak yang jadi korban mudah susah (sedih). Kalau teringat susah lagi. Sekarang memang trauma," tegas Y.
Dihubungi terpisah, Kasat Reskrim Sleman, AKP Rudy Prabowo membenarkan adanya laporan pelecehan seksual yang dilakukan oleh guru S. Rudy menyebut sejumlah saksi telah dipanggil penyidikan dan telah dimintai keterangan.
"Masih proses penyelidikan. Pemeriksaan pelapor korban dan para saksi. Terlapor belum. Nanti setelah saksi-saksi semua baru ke terlapor," papar Rudy.
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kuasa hukum korban, Elna Febiastuti mengatakan pihaknya melaporkan kasus dugaan pelecehan seksual ini ke Polresta Yogyakarta pada Senin (8/1).
Baca SelengkapnyaDugaan pelecehan itu terjadi di ruang kelas saat jam pelajaran.
Baca SelengkapnyaSeorang guru di SMA Negeri 8 Kabupaten Tangerang dilaporkan melakukan pelecehan dan kekerasan verbal terhadap sejumlah siswi.
Baca SelengkapnyaSebanyak 11 siswi SMKN 56 Jakarta mengaku menjadi korban pelecehan seksual yang diduga dilakukan guru seni budaya di sekolah kejuruan tersebut.
Baca SelengkapnyaMenjanjikan agar korban bisa lulus ujian masuk TNI dan Polri membuat pelaku bisa melakukan pelecehan. Bahkan dia juga menyimpan foto bugil para korban.
Baca SelengkapnyaDia mengimingi sejumlah uang untuk murid yang menjadi incarannya.
Baca SelengkapnyaKepala sekolah dasar berinisial M (37) di Muara Eno, ditangkap karena memaksa dan mengancam 13 siswa SMK untuk melakukan perbuatan tak senonoh sesama jenis.
Baca SelengkapnyaDinas Pendidikan Pemprov Jakarta memastikan telah mengambil tindakan atas kejadian itu.
Baca SelengkapnyaGuru yang diduga melakukan pencabulan diketahui merupakan seorang laki-laki berusia 36 tahun.
Baca SelengkapnyaSeorang guru SD swasta di Kecamatan Taebenu, Kabupaten Kupang, NTT, DOS (56) dilaporkan ke Polres Kupang, karena diduga mencabuli empat siswanya.
Baca SelengkapnyaMiris, Siswi SMA di Tapanuli Tengah jadi Korban Pemerkosaan 10 Laki-laki
Baca SelengkapnyaTersangka memanfaatkan cita-cita korban yang ingin menjadi polisi dan TNI. Ia pun mengimingi mereka bisa mencapainya dengan sebuah syarat.
Baca Selengkapnya