Harimau Sumatera Buntuti Pekerja Kebun Sawit di Indragiri Hilir
Merdeka.com - Seekor harimau sumatera (Panthera tigris sumatrae) muncul di perkebunan kelapa sawit di Kabupaten Indragiri Hilir, Riau. Kemunculan satwa langka dilindungi itu direkam pekerja di kebun itu.
Dari rekaman video, harimau tampak berjalan di tepi parit. Satwa belang itu seakan membuntuti para pekerja yang menggunakan mobil. Belakangan video yang viral itu diketahui direkam pada Juni 2021 lalu.
Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau tak menampik adanya kemunculan harimau sumatera di wilayah itu. Mereka juga telah mendapatkan dua video berdurasi 14 detik dari kamera trap yang dipasang di sana.
-
Mengapa Harimau Sumatera diburu? Diburu karena Mitos Kucing besar ini sangat dihormati masyarakat sejumlah daerah di Sumatera. Penghormatan terhadap si belang bagai pisau bermata dua. Ada yang melindungi, tapi banyak pula yang memburunya karena mitos ingin mendapatkan kekuatan mistis dari hampir semua bagian tubuhnya, mulai dahi, kumis, taring, kuku, kulit, dan lainnya.
-
Bagaimana cara melindungi Harimau Sumatera? Keberadaan harimau sumatera dilindungi berdasarkan UU Nomor 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya. Meski dilindungi, jika hutan terus berubah menjadi kebun, bukan tidak mungkin si raja hutan ini akan punah.
-
Hewan endemik apa yang ada di Sumatra? Harimau Sumatra adalah subspesies harimau Asia yang hanya ditemukan di Sumatra, sebuah provinsi di barat daya Indonesia.
-
Di mana serangan harimau terjadi? Dalam pemberitaan surat kabar De Staandard edisi 13 Februari 1883, diberitakan tentang seorang warga yang diterkam harimau dan jasadnya ditemukan di hutan.
-
Dimana tapir bisa dijumpai di Sumatera Utara? Anda ingin melihat Tapir? Tapir masih sering dijumpai di beberapa kawasan konservasi di Sumatera Utara. Di antaranya:Kawasan Suaka Margasatwa (SM.) BarumunKawasan Suaka Margasatwa (SM.) Dolok SurunganKawasan Suaka Alam (SA.) Lubuk RayaKawasan Taman Nasional (TN.) Batang Gadis di Mandailing Natal.
-
Dimana habitat harimau Jawa dulu? Pada awal abad ke-19, harimau Jawa masih banyak berkeliaran di Pulau Jawa. Mengutip Instagram @blitar.heritage, sebelum letusan Gunung Kelud pada tahun 1901, perkebunan di lereng gunung ini merupakan habitat harimau Jawa.
Dalam video itu tampak jelas harimau muncul tepat di depan kamera. Si belang dewasa diikuti dua ekor anaknya.
Kepala Balai BKSDA Riau Suharyono memastikan bahwa harimau yang muncul itu adalah indukan dan berjenis kelamin betina. "Harimau yang direkam pekerja itu sama persis dengan tangkapan kamera trap kita," kata Haryono, Senin (19/7).
Namun video milik pekerja PT Riau Indo Agro (RIA) itu dipastikan berada di wilayah Indragiri Hilir, tepatnya di wilayah Green Belt, Desa Tanjung Simpang, Kecamatan Pelangiran. Sementara itu, video harimau dan 2 anakan yang terekam kamera BBKSDA terjadi pada April lalu.
"Diperkirakan usia anakan saat itu berusia sekitar 2 bulan. Artinya saat ini anakan harimau itu sudah berusia 5 bulan," jelasnya.
Dievakuasi dari Pasaman Barat
Sementara itu, BKSDA Sumatera Barat (Sumbar) mengevakuasi seekor harimau, yang dinamai Kanti Marama, dari area perkebunan kelapa sawit PT Pasaman Marama Sejahtera (PMS) Kabupaten Pasaman Barat, Senin (19/7).
"Benar, kita berhasil menyelamatkan seekor satwa harimau sumatera yang masuk ke masuk ke salah satu 'boxtrap' (perangkap) yang dipasang BKSDA," kata Kepala Balai KSDA Sumatera Barat Ardi Andono seperti dilansir Antara.
Dia memaparkan, pihaknya melakukan penanganan konflik selama lima hari, sebelum berhasil menyelamatkan harimau itu.
Sesuai SOP, katanya, BKSDA mengevakuasi satwa dari lokasi menuju Taman Marga Satwa Budaya Kinantan (TMSBK) di Bukittinggi untuk dilakukan observasi.
Sebelumnya, harimau sumatera itu muncul di area perkebunan kelapa sawit milik PT Pasaman Marama Sejahtera (PMS) di Sungai Aur, Pasaman Barat, pada Rabu (14/7).
Video kemunculan satwa itu sempat terekam kamera ponsel dari pekerja di lokasi. Rekamannya beredar di media sosial.
Satwa terlihat mengikuti kendaraan yang digunakan pekerja dari arah belakang. Tidak lama kemudian satwa itu menghilang masuk ke dalam semak-semak kebun kelapa sawit.
BKSDA Sumatera Barat yang mendapatkan laporan tersebut menurunkan tim untuk melakukan penanganan. Mereka memasang tiga unit kamera penjebak untuk memantau pergerakan satwa dan mendapatkan visual harimau itu. Salah satu kamera merekam satwa itu ketika melintas
Setelah itu BKSDA memutuskan untuk mengevakuasi satwa, karena pengusiran dan penggiringan ke dalam hutan tidak mungkin dapat dilakukan. Mereka menempatkan dua unit kandang jebak, sampai akhirnya satwa itu tertangkap dan dievakuasi.
(mdk/yan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Momen itu terekam CCTV terjadi pada 30 Mei 2024 pukul 02.00 dini hari
Baca SelengkapnyaPekerja bernama Rahmad (26) tewas diterkam harimau sumatera di HTI yang dikelola perusahaan akasia itu pada Kamis (9/5).
Baca SelengkapnyaKejadian penyerangan harimau sumatera terhadap warga di Kecamatan Suoh, Kabupaten Lampung ini bukan yang pertama kalinya.
Baca SelengkapnyaIa lantas memilih untuk memberhentikan mobilnya dan membiarkan harimau untuk menyebrangi jalanan tersebut.
Baca SelengkapnyaSerangan hewan buas yang berada di kawasan TNBBS itu menyebabkan satu orang terluka dan dua meninggal.
Baca SelengkapnyaKemunculan gajah di Muratara pertama kali dilaporkan warga Kelurahan Karya Makmur.
Baca SelengkapnyaKorban kini masih menjalani perawatan medis di RSUD Indrasari.
Baca SelengkapnyaSebelum diciduk polisi, kedua tersangka saat itu masih mencari pembeli dengan harga tertinggi
Baca SelengkapnyaSebelum gajah menyerang, seorang warga melakukan pengusiran terhadap gajah tersebut.
Baca SelengkapnyaWarga sekitar mengaku masih menjumpai keberadaan satwa macan di hutan Blora. Apakah itu benar?
Baca Selengkapnyaperusahaan berkomitmen untuk menjadikannya sebagai wilayah konservasi satwa bongsor berbelalai tersebut.
Baca Selengkapnya