Hendak tinggalkan Bali, buronan asal Korea diringkus di bandara

Merdeka.com - Seorang wanita yang telah lama diburu kepolisian Korea Selatan diamankan petugas imigrasi saat akan meninggalkan Bali di Bandara Internasional Ngurah Rai.

Buronan diketahui bernama Yang Jihye (35) diamankan sekitar pukul 18.00 Wita, Selasa (31/10), atas permintaan pemerintah negara Korea Selatan tentang informasi pencarian buronan Interpol.

Saat diamankan, pihak imigrasi langsung menyerahkan Jihye ke Polda Bali untuk dititipkan sementara sambil menunggu petugas Interpol asal negara wanita tersebut.

Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Bali, Kombes Pol Hengky Widjaja membenarkan adanya penyerahan seorang wanita dari Imigrasi Ngurah Rai yang merupakan buronan Interpol Korea Selatan.

"Kami sudah melakukan pengecekan dan interogasi terhadap buronan tersebut. Dia ini terlibat kasus tindak pidana judi online di Korea," ungkapnya, via telepon.

Dia menjelaskan, bahwa tindak pidana tersebut tidak diatur dalam undang-undang di Indonesia No 1 tahun 1979 sebagai tindak pidana yang pelakunya dapat diekstradisikan.

Dia menambahkan, sebagai tindak lanjutnya Kasubdit Ditreskrimum melakukan koordinasi dengan Divhubinter Polri dan diperoleh petunjuk bahwa subyek red notice paspornya telah dicabut oleh pemerintah Republik Korea sesuai dengan surat embassy dari negara tersebut nomer ROKE -C-2017-459 pada 17 Oktober 2017.

"Artinya keberadaan yang bersangkutan di Bali ini ilegal dan disarankan diserahkan ke Imigrasi," ungkapnya.

Dia menjelaskan, bahwa pelaku masuk ke Indonesia tepatnya Bali pada 15 Oktober 2017 untuk berlibur dan mencari sertifikat menyelam. "Dia ada rencana ke Filipina pada 29 Oktober 2017. Kemarin pada Selasa 30 Oktober 2017 yang bersangkutan sudah kami serahkan kembali ke Imigrasi,"paparnya.

Adanya hal tersebut juga dibenarkan oleh Kepala Imigrasi Ngurah Rai Budi Ari Budijanto. "Pelaku usai diinterogasi di Polda Bali kembali dibawa ke Imigrasi. Dia masih di sini belum kami deportasi," ujar Budi Ari.