Hiruk pikuk pemerintah hadapi arus mudik
Merdeka.com - Dalam keriuhan arus mudik menjelang hari raya lebaran, nyatanya tak hanya para pemudik dan sopir kendaraan umum saja yang merasakan hiruk pikuknya. Sosiolog dari Universitas Ibnu Chaldun Jakarta, Musni Umar mengatakan, pemerintah dalam hal ini instansi-instansi terkait, nyatanya juga ikut disibukkan dengan berbagai masalah terkait persiapan arus mudik tersebut.
Hal-hal seperti perbaikan infrastruktur jalan yang menjadi tanggung jawab Kementerian Pekerjaan Umum, pengaturan dan pengecekan kelayakan armada angkutan yang menjadi job desk Kementerian Perhubungan, nyatanya juga turut menjadi pihak yang disibukkan dengan fenomena arus mudik tersebut.
"Berbagai upaya pemerintah (dalam persiapan menghadapi arus mudik) tentu saja kita apresiasi. Karena dari waktu ke waktu mereka kan terus berusaha menyiapkan dan memfasilitasi arus mudik. Walaupun memang harus diakui, kalau mereka belum bisa mengatasi semuanya dengan baik," ujar Musni saat dihubungi merdeka.com, Jumat (1/7).
-
Dimana arus mudik di Jawa Tengah terlihat padat? Kepadatan arus kendaraan yang keluar dari gerbang Tol Kalikangkung berdampak pula pada kepadatan arus kendaraan di ruas tol dalam kota Semarang.
-
Bagaimana MRT Jakarta mengelola kerumunan? MRT Jakarta juga menyiapkan manajemen kerumunan (crowd management) melalui penambahan petugas dan peralatan pendukung seperti pengeras suara dan rambu penunjuk arah di area stasiun.
-
Apa ancaman bagi pemudik di Jateng menjelang lebaran? Namun di saat momen-momen pulang ke kampung halaman itu, para pemudik dibayangi ancaman cuaca ekstrem, terutama di wilayah Jawa Tengah.
-
Siapa yang mudik? Tahun ini, diprediksi 123 juta orang akan melakukan perjalanan mudik.
-
Siapa yang akan mudik Lebaran? 123 Juta orang diperkirakan mudik Lebaran.
-
Bagaimana Korlantas Polri mengantisipasi arus mudik? Untuk berbagai kesiapan pengelolaan terhadap arus mudik dan arus balik, Polri akan mengantisipasi berbagai kegiatan, baik mudik dan balik.Selain itu, kata Slamet, juga mengantisipasi kesiapan tempat-tempat ibadah dan tempat-tempat wisata serta pusat transportasi.
Musni menjelaskan, keharusan pemerintah dalam menyiapkan hajatan besar (mudik) menjelang hari raya lebaran ini, sejatinya memang bukan pekerjaan yang bisa dilakukan dalam rentang waktu sehari-dua hari.
Sebab, penambahan jumlah armada angkutan umum saja, pastinya akan mendapat tantangan besar. Hal ini mengingat lonjakan jumlah penumpang akan terjadi dalam waktu yang bersamaan, di hampir seluruh wilayah di Indonesia.
"Pemerintah tidak mudah memang untuk menambah jumlah armada. Karena jumlah pemudik sangat besar, dan dalam waktu yang bersamaan," ujar Musni.
Guna mengurangi potensi macet total dalam periode mudik lebaran, selayaknya pemerintah memang harus mendorong masyarakat agar mau menggunakan kendaraan umum atau angkutan massal. Namun sekali lagi, hal ini juga masih terkendala dengan terbatasnya penyediaan armada, kapasitas penumpang, dan jumlah tiket yang dijual.
Jika demikian, lanjut Musni, para pemudik pun tak punya pilihan lain untuk menggunakan kendaraan pribadi yang dimiliki mereka. Karenanya, pemerintah pun harus gencar memberikan imbauan untuk para pemudik agar selamat dalam berkendaraan, menyediakan posko-posko agar para pemudik bisa beristirahat, menyediakan pelayanan kesehatan di titik-titik wilayah tertentu, serta peran lainnya sebagai pemerintah yang peduli akan hajatan besar warga negaranya saat menjelang lebaran.
"Mungkin kita juga bisa imbau kepada masyarakat kita agar sebaiknya naik transportasi massal. Tapi kalau memang enggak bisa dapat tiket, maka tidak ada pilihan lagi dan harus menggunakan kendaraan pribadi," ujar Musni.
"Tentunya, kendaraannya juga harus diservis sehingga layak jalan. Jika mereka lelah, mereka juga harus beristirahat dan jangan memaksakan diri. Jangan ngebut, dan teruslah patuh dalam mengikuti rambu-rambu lalu lintas," pungkasnya.
(mdk/war)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Mobilitas kendaraan saat arus balik merujuk pada satu titik menuju Jakarta dan sekitarnya.
Baca SelengkapnyaMenhub Budi Karya Sumadi mengakui 3 lokasi arus mudik lebaran menjadi yang paling menantang untuk diselesaikan.
Baca SelengkapnyaBelasan jam kendaraan antre untuk menyeberang di Pelabuhan Merak.
Baca SelengkapnyaKarena dua hari itu masih sepi sehingga pemudik bisa lebih nyaman menempuh perjalanan pulang.
Baca SelengkapnyaPerlu ada teknologi khusus yang menggantikan transaksi tap kartu.
Baca SelengkapnyaKendaraan didominasi para pemudik hendak balik ke kota asalnya. Tingginya volume kendaraan juga dipicu banyaknya wisatawan.
Baca SelengkapnyaPemudik diminta mempersiapkan fisik dan juga kendaraan sebelum kembali ke Jakarta.
Baca SelengkapnyaPenerapan Delaying System akibat terjadi peningkatan pemudik yang menggunakan kendaraan pribadi di Pelabuhan Merak.
Baca SelengkapnyaTampak antrean kendaraan mengular mencapai 10 kilometer mulai dari belakang gate sampai area pelabuhan mengantre untuk menyeberang.
Baca SelengkapnyaPuncak arus mudik diprediksi terjadi pada H-2 Lebaran atau 8 April 2024, dengan porsi 13,74 persen atau setara 26,6 juta pergerakan.
Baca SelengkapnyaKepala Korlantas Polri, Irjen Pol. Aan Suhanan mengatakan, tim pengurai akan ada di setiap polda bertugas menyelesaikan permasalahan arus lalu lintas.
Baca Selengkapnyaokowi menyebut permasalahan arus mudik di Merak sudah ada solusinya.
Baca Selengkapnya