IDI Ingatkan Masyarakat dan Tenaga Kesehatan Tetap Waspada Meski sudah Divaksinasi
Merdeka.com - Ketua Satgas Penanganan Covid-19 Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Zubairi Djoerban mengajak semua pihak untuk tetap waspada dan hati-hati, meskipun sudah menerima vaksin dosis lengkap alias dua kali suntikan. Mengingat peluang untuk terinfeksi Covid-19 tetap terbuka meskipun sudah divaksinasi.
Dia menjelaskan vaksinasi merupakan salah satu langkah ampuh untuk menekan kasus Covid-19. Beberapa contoh pengalaman dapat menjadi buktinya.
Sebagai contoh, lanjut dia, India pernah mengalami puncak kasus mmeninggal akibat Covid-19, yakni 5.015 pada 23 Mei 2021. Jumlah tersebut kini menurun hingga di level 500-an kasus. "Jadi memang tantangan buat kedokteran bagaimana menyelamatkan orang dengan Covid-19," ujar dia dalam webinar, Minggu (29/8).
-
Bagaimana cara meningkatkan ketahanan kesehatan melalui vaksin? Menkes Budi juga menambahkan, untuk mendukung ketahanan kesehatan, diperlukan penelitian yang berkelanjutan dan mengikuti perkembangan teknologi. Pemerintah melalui berbagai program terus mendorong pengembangan vaksin berbasis teknologi terkini.
-
Bagaimana penanganan Covid-19 di Indonesia? Jokowi memilih menggunakan strategi gas dan rem sejak awal untuk menangani pandemi Covid-19. Gas dan rem yang dimaksudkan Jokowi diimplementasikan dalam tiga strategi yakni penanganan kedaruratan kesehatan, jaring pengaman sosial, dan pemulihan ekonomi. Inilah yang kemudian menjadi ujung tombak dalam penanganan Covid-19 di Indonesia.
-
Siapa yang direkomendasikan untuk melakukan imunisasi? Selain itu, ibu hamil juga diingatkan untuk menjauh dari pasien cacar, karena infeksi ini dapat membahayakan janin yang ada dalam kandungan jika mereka terjangkit.
-
Siapa yang direkomendasikan untuk divaksinasi DBD? Saat ini, vaksin DBD sudah tersedia dan direkomendasikan bagi kelompok usia 6-45 tahun. Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) merekomendasikan vaksin untuk anak-anak berusia 6-18 tahun, sedangkan Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia (PAPDI) merekomendasikan vaksin bagi usia 19-45 tahun.
-
Kenapa vaksin dalam negeri penting? Hal ini disampaikannya saat meresmikan fasilitas produksi vaksin PT Biotis Pharmaceuticals Indonesia di Kabupaten Bogor, pada Rabu (11/9). Menkes Budi menekankan bahwa pengalaman sukses dalam mengembangkan Vaksin Merah Putih menunjukkan betapa krusialnya memiliki berbagai jenis vaksin untuk memastikan keamanan kesehatan masyarakat.
-
Bagaimana Kemenkes RI memperkuat kesiapsiagaan? Kemenkes berkomitmen untuk mengoptimalkan daftar patogen prioritas ini sebagai bagian dari upaya meningkatkan kesiapsiagaan nasional. Salah satu langkah yang diambil adalah memperkuat surveilans rutin, termasuk program ILI (Influenza-like Illness) dan SARI (Severe Acute Respiratory Infections).
Inggris pernah mencapai kasus meninggal per hari sebanyak 1.729, tepatnya pada 27 Januari 2021. Namun jumlah itu kini sudah banyak mengalami penurunan. Penurunan tersebut tentu akibat dari berbagai upaya penanganan, termasuk vaksinasi.
"Kalau untuk jangka panjang angka kematian diturunkan dengan vaksinasi," tegas dia.
Amerika pun demikian. Negara yang dianggap amat modern, berpengetahuannya tinggi, memiliki alat lengkap, dan punya tenaga dokter yang banyak pun pernah mencatatkan angka kematian yang tinggi.
"Yang vaksinnya menurut bayangan kita vaksin yang terbaik yang ada. Apakah itu Moderna, Pfizer, ataupun Jhonson & Jhonson. Jadi kita tetap harus hati-hati," terang dia.
Salah satu rekor yang dicatat negeri Paman Sam itu yakni kasus kematian sebanyak 4.446 per 21 Januari 2021. "Memang selain tata laksana pengobatan kalau sudah masuk ruang rawat inap, apalagi kalau sudah masuk ICU, apalagi kalau sudah pakai ventilator itu memang amat tidak mudah," urai dia.
"Jadi, paling baik memang mencegah lebih baik daripada mengobati. Memvaskin, melakukan tata laksana mencegah penularan tentu itu lebih tepat," lanjut dia.
Untuk Indonesia, muncul satu fakta mengejutkan. Bulan lalu tercatat 208 dokter meninggal akibat Covid-19. Sebagai tenaga kesehatan, para dokter seharusnya sudah mendapatkan dua dosis vaksin.
"Dokternya kan mestinya sebagian besar sudah vaksinasi. Kita kemudian belajar bahwa setelah divaksinasi penuh pun semua orang masih bisa terinfeksi, masih bisa harus masuk rumah sakit, masih bisa meninggal. Jadi kita harus harus hati-hati," tandas dia.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Masyarakat juga diminta segera melengkapi vaksinasi Covid-19, khususnya pada kelompok berisiko.
Baca SelengkapnyaImbauan ini mengingat penularan Covid-19 dilaporkan kembali meningkat dalam beberapa waktu terakhir.
Baca SelengkapnyaSejak 27 November sampai 3 Desember kenaikan sebanyak 30 persen.
Baca SelengkapnyaSalah satu hal yang banyak dipercaya adalah bahwa ketika seseorang pernah terkena DBD, dia tidak akan mengalaminya lagi.
Baca SelengkapnyaKasus Covid-19 di Indonesia kembali meningkat. Kenaikan terjadi sejak dua pekan terakhir saat Singapura dihantam lagi badai Covid-19.
Baca SelengkapnyaMenkes Budi ungkap cara pemerintah mencegah penyebaran penyakit monkey pox (Mpox) di Indonesia
Baca SelengkapnyaImbauan ini untuk mencegah lonjakan kasus Covid-19 jelang Natal 2023 dan Tahun Baru 2024.
Baca SelengkapnyaMasyarakat diminta lakukan pola hidup bersih dan sehat
Baca SelengkapnyaNamun kalau untuk yang komorbid, kata Menkes, risiko tetap ada karena virusnya tidak hilang.
Baca SelengkapnyaMenkes angkat bicara mengenai efek samping vaksin Covid-19 AstraZeneca
Baca SelengkapnyaVaksin booster masih gratis dan dapat ditemukan di puskesmas atau faskes terdekat.
Baca SelengkapnyaIndonesia merupakan negara dengan peringkat keempat terbesar di dunia yang melakukan vaksinasi COVID-19.
Baca Selengkapnya