Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Imbas Virus Corona, Tradisi Unggahan Banokeling di Banyumas Digelar Terbatas

Imbas Virus Corona, Tradisi Unggahan Banokeling di Banyumas Digelar Terbatas Tradisi Unggahan Banokeling. ©2020 Merdeka.com/Abdul Aziz Rasjid

Merdeka.com - Masyarakat Adat Banokeling akan membatasi jumlah anak putu adat yang akan mengikuti tradisi unggahan jelang Ramadan di Desa Pekuncen, Jatilawang, Banyumas. Pembatasan dilakukan untuk menghindari kerumunan guna mencegah penyebaran virus Corona.

Tradisi Unggahan biasanya dihadiri oleh ribuan trah Banokeling yang berkumpul di Desa Pekuncen. Komunitas adat ini akan melakukan selamatan besar-besaran dengan menyembelih puluhan hewan ternak kemudian ziarah massal ke Makam Kiai Banokeling.

Peserta yang hadir dari berbagai wilayah mulai dari Banyumas, Cilacap juga anak putu Banokeling yang merantau di berbagai tempat.

Ketua Komunitas Adat Banokeling, Sumitro mengatakan keputusan pembatasan tradisi unggahan merupakan hasil musyawarah adat pada Rabu (25/3) malam. Anak putu di luar Desa Pekuncen yang diperbolehkan ikut dalam unggahan cukup diwakili oleh kiai kunci.

Laku jalan kaki dari sejumlah wilayah Cilacap ke Desa Pekuncen yang jadi tradisi Banokeling ditiadakan. Sedangkan, anak putu yang merantau di luar kota dilarang untuk pulang menghadiri unggahan.

"Ini baru pertama kali terjadi memang. Tapi ini untuk kebaikan bersama," kata Sumitro, Kamis (26/3).

Semedi untuk Tangkal Corona

Sumitro bercerita, dalam sistem pengetahuan turun temurun di Banokeling, virus corona yang telah menjadi pandemi merupakan bentuk lain dari upas. Upas dalam pengertian masyarakat adat Banokeling yakni wabah atau racun dalam pengertian bahasa Banyumas. Wabah ini dipercaya terjadi karena ulah manusia merusak bumi atau lingkungan.

Demi menangkal upas, masyarakat adat banokeling melakukan pendekatan religius dengan semedi atau bertapa. Semedi ini dilakukan dengan menyepi di areal makam Banokleing oleh 6 kesepuhan yang merupakan pimpinan spiritual adat yakni kiai kunci dan para Bedogol. Semedi dilakukan sebagai penyuwunan atau permintaan pada sang pencipta untuk segera menghentikan wabah.

"Upas niku panase pitung panungkul (berhawa panas). Semedi untuk adang-adangan (penghadang) upas," kata Sumitro.

Virus atau upas yang telah mewabah begitu luas diyakini bisa dilawan dengan semedi menyepikan diri. Mendekatkan diri pada sang Pencipta untuk mengevaluasi segala perilaku yang membuat alam jadi marah.

"Di rumah saja baiknya selama wabah ini belum pergi. Lakukan semedi" jelas Sumitro.

Acara Tradisi di Banyumas Dibatalkan

Tak cuma Tradisi Unggahan Banokeling, sejumlah agenda budaya di Banyumas juga terpaksa harus dibatalkan imbas virus corona. Kepala Seksi Nilai Tradisi Dinas Pemuda Olahraga Kebudayaan dan Pariwisata (Dinporabudpar) Banyumas, Mispan menyebutkan, agenda tradisi yang ditiadakan tahun 2020 ini yakni pawai budaya Tawur Agung Kesanga dalam rangka Hari Raya Nyepi, Haul Syekh Makdum Wali dan kegiatan ziarah di Ndalem Santri Kutaliman.

Meski begitu, masih ada acara adat yang digelar seperti prosesi Jaro Rojab di Desa Cikakak, Kecamatan Wangon pada 22 Maret lalu. Namun, ritual mengganti pagar di sekitar Masjid Saka Tunggal dilangsungkan terbatas, hanya melibatkan masyarakat adat setempat.

"Saat ganti pagar, masyarakat adat melakukan tapa bisu tanpa berbicara satu sama lain," kata Mispan.

(mdk/ray)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Pemerintah Larang Warga Terbangkan Balon Udara, Pilot: Masih Ada di Langit Kebumen
Pemerintah Larang Warga Terbangkan Balon Udara, Pilot: Masih Ada di Langit Kebumen

Meski sudah dilarang, masih ada saja warga yang menerbangkan balon udara dalam rangka merayakan hari lebaran Idulfitri.

Baca Selengkapnya
Menhub Budi Ancam Polisikan Warga yang Terbangkan Balon Udara Saat Musim Mudik Lebaran
Menhub Budi Ancam Polisikan Warga yang Terbangkan Balon Udara Saat Musim Mudik Lebaran

Alasan Menhub Budi Karya Sumadi melarang penerbangan balon udara di musim mudik lebaran karena bisa mengganggu penerbangan.

Baca Selengkapnya
Kemenhub Larang Festival Balon Udara saat Syawalan Kecuali di Wonosobo & Pekalongan, Ini Alasannya
Kemenhub Larang Festival Balon Udara saat Syawalan Kecuali di Wonosobo & Pekalongan, Ini Alasannya

Masyarakat diharapkan dapat mengerti bahaya menerbangkan balon udara di sembarang tempat.

Baca Selengkapnya
Menhub Larang Warga Terbangkan Balon Udara Saat Lebaran, Ini Sanksinya Jika Melanggar
Menhub Larang Warga Terbangkan Balon Udara Saat Lebaran, Ini Sanksinya Jika Melanggar

Masyarakat di sejumlah daerah diminta untuk tidak menerbangkan balon udara sebagai bagian budaya dan tradisi keagamaan.

Baca Selengkapnya
Jalur Menuju Anyer Ditutup, Pengendara Diminta Balik Arah
Jalur Menuju Anyer Ditutup, Pengendara Diminta Balik Arah

Saat melakukan pengalihan arus lalu lintas, petugas mengarahkan pengendara untuk putar balik.

Baca Selengkapnya
Terapkan Sanksi Adat, Begini Akibatnya Jika Nekat Foto-Foto di Kampung Baduy Dalam
Terapkan Sanksi Adat, Begini Akibatnya Jika Nekat Foto-Foto di Kampung Baduy Dalam

Kabarnya, orang yang nekat foto-foto di Baduy Dalam tidak bisa pulang.

Baca Selengkapnya
Berbagai Atraksi Seni Budaya Siap Ramaikan Libur Lebaran di Banyuwangi
Berbagai Atraksi Seni Budaya Siap Ramaikan Libur Lebaran di Banyuwangi

Ada beragam atraksi seni dan budaya yang dihelat dalam sepekan Lebaran di Banyuwangi.

Baca Selengkapnya
Tradisi Puter Kayun Warga Boyolangu Banyuwangi Berlangsung Meriah
Tradisi Puter Kayun Warga Boyolangu Banyuwangi Berlangsung Meriah

Tradisi Puter Kayun bukan hanya warisan budaya, tetapi juga menjadi daya tarik wisatawan.

Baca Selengkapnya
4 Fakta Taman Nasional Baluran Tutup Sebulan Penuh, Buka Kembali 16 Februari 2024
4 Fakta Taman Nasional Baluran Tutup Sebulan Penuh, Buka Kembali 16 Februari 2024

pihak pengelola Balai Taman Nasional Baluran mengambil kebijakan untuk menutup sementara destinasi wisata ini selama sebulan.

Baca Selengkapnya
Ditolak Sejumlah Elemen Masyarakat, PKB Diminta PBNU Batalkan Muktamar di Bali
Ditolak Sejumlah Elemen Masyarakat, PKB Diminta PBNU Batalkan Muktamar di Bali

Sejumlah elemen masyarakat Bali menganggap pelaksanaan Muktamar PKB mengganggu keamanan di Bali.

Baca Selengkapnya
Catat Tanggalnya, Kawasan Gunung Bromo Bakal Ditutup Selama 4 Hari
Catat Tanggalnya, Kawasan Gunung Bromo Bakal Ditutup Selama 4 Hari

Penutupan akses wisata Gunung Bromo dari wilayah Kabupaten Probolinggo dilakukan dari pintu masuk Cemorolawang.

Baca Selengkapnya