Imigran asal Afganistan kepergok bawa 2 wanita ke tempat gelap
Merdeka.com - Sheena dan Shameer, dua pria imigran asal Afghanistan terjaring razia Satuan Polisi Pamong Praja kota Pekanbaru di lapangan PCR Rumbai. Saat itu keduanya tengah bersama dua wanita Indonesia yang mereka kenal melalui Facebook.
Sheena dan Shameer tidak bisa menunjukkan tanda pengenal sebagai imigran serta identitas lainnya. Tak ayal, keduanya pun terpaksa dibawa petugas ke Kantor Satpol PP di wilayah Pemerintahan Kota (Pemko) Pekanbaru bersama dua teman wanitanya.
"Dua imigran kita amankan saat razia karena tidak memiliki identitas dan tanda pengenal lainnya. Namun untuk tindak lanjutnya, kita akan koordinasi dengan instansi terkait," ujar Kabid Ops Satpol PP Pekanbaru, Desheriyanto, Minggu (22/1).
-
Siapa yang terjaring razia? Hasilnya, puluhan muda-mudi yang bukan suami istri terjaring razia saat asyik berduaan di sejumlah kamar kos.
-
Apa yang dilakukan WNA Pakistan? Aksi seorang Warga Negara Asing (WNA) melakukan pungutan liar (Pungli) berkedok sumbangan agama menyasar warga Rawa Buaya, Cengkareng, Jakarta Barat.
-
Dimana WNA itu ditangkap? HBR belakangan ditangkap Imigrasi Tanjung Perak dan terancam dideportasi ke negaranya lantaran izin tinggalnya sudah tidak berlaku.
-
Siapa WNA yang ditangkap Imigrasi? HBR belakangan ditangkap Imigrasi Tanjung Perak dan terancam dideportasi ke negaranya lantaran izin tinggalnya sudah tidak berlaku.
-
Bagaimana mereka bertemu? Sejak perang meletus pada 7 Oktober lalu, pria Palestina ini, bersama dengan seluruh warga Palestina di Tepi Barat, dilarang masuk ke Israel, sehingga keduanya bertemu secara diam-diam di Ramallah.
-
Kenapa WNA tersebut ditangkap? HBR belakangan ditangkap Imigrasi Tanjung Perak dan terancam dideportasi ke negaranya lantaran izin tinggalnya sudah tidak berlaku.
Petugas menemukan mereka bersama kedua imigran ini di tempat gelap. "Mereka berempat, dua wanita dan dua pria imigran. Mereka berpasang-pasangan di tempat yang tidak sewajarnya," katanya.
Usai dipergoki, petugas memeriksa Sheena dan Shameer dan ternyata tidak memiliki hubungan pernikahan dengan dua teman wanitanya tersebut. Bahkan di tempat yang sama petugas juga mengamankan dua pasang remaja yang juga tidak punya identitas.
"Sudah kita lakukan pendataan, dan remaja yang berpasangan juga kita lakukan koordinasi dengan orangtuanya," pungkasnya.
(mdk/did)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ketiga WNA tersebut hadir dalam persidangan tanpa didampingi penasihat hukum, kecuali didampingi ahli alih bahasa atau penerjemah.
Baca SelengkapnyaAksi WNA itu terekam dalam video yang viral di media sosial.
Baca SelengkapnyaPihaknya melakukan operasi pengawasan di dua lokasi berbeda yakni Seminyak dan Kuta.
Baca SelengkapnyaPencari suaka itu dibawa ke gedung Direktorat Jenderal Imigrasi untuk didata.
Baca SelengkapnyaDari pengungkapan itu, dua orang wanita berhasil diamankan di area terminal 2 keberangkatan internasional Bandara Soekarno-Hatta.
Baca SelengkapnyaKedatangan Etnis Rohingya di Aceh Barat Didalangi Warga Lokal
Baca SelengkapnyaPelaku mengaku menyelundupkan 12 paspor itu atas perintah seorang WN Malaysia lainnya dengan upah Rp3 juta.
Baca SelengkapnyaSEK (34) dan AFM (29) terlibat dalam kasus overstay hingga prostitusi online di Bali.
Baca SelengkapnyaSelain identitas KTP, Titus juga mengungkap asal keturunan Rihana -Rihani yang merupakan asli Betawi. Namun lahir dan besar di Pontianak, Kalimantan Barat.
Baca SelengkapnyaDua perempuan Warga Negara Asing (WNA) asal Rusia ditangkap petugas Imigrasi dalam penggerebekan tersebut.
Baca SelengkapnyaMereka berangkat dari Bangladesh dan tiba di Pekanbaru Rabu (13/12) malam.
Baca SelengkapnyaAWS berperan sebagai pemilik penampungan dan juga penyalur pekerja migran Indonesia secara ilegal atau non prosedural.
Baca Selengkapnya