Izin operasional dicabut, ribuan mahasiswa PGRI Kupang telantar
Merdeka.com - Membawa peralatan masak, puluhan mahasiswa yang masih tercatat di Universitas PGRI Kupang, kembali melakukan unjuk rasa di kantor DPRD Provinsi Nusa Tenggara Timur, Jumat (14/7).
Sambil menunggu ditemui anggota DPRD, para mahasiswa ini menanak nasi untuk makan bersama. Mereka awalnya ingin menduduki gedung tersebut, hingga ada jawaban pasti yang diterima.
Namun rencana itu gagal lantaran terkendala izin melakukan unjuk rasa yang dikeluarkan oleh pihak Kepolisian Resort Kupang Kota, hingga pukul 6 sore.
-
Apa tuntutan mahasiswa saat itu? Lahirlah apa yang dinamakan TRITURA. Tritura atau Tri Tuntutan Rakyat 1. Bubarkan PKI dan ormas-ormasnya 2. Rombak Kabinet Dwikora 3. Turunkan Harga-Harga
-
Dimana massa menggeruduk kantor KPU? Sejumlah orang menggeruduk Kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Jayapura di jalan Abepura-Sentani, Distrik Sentani Kota, Kabupaten Jayapura, Provinsi Papua, Jumat (15/3) malam waktu setempat.
-
Kegiatan apa yang dilakukan mahasiswa ISI Solo untuk warga Dukuh Nusupan? Tim mahasiswa PPK Ormawa ISI Surakarta Program Studi Desain Interior mengadakan sosialisasi edukatif kepada warga Dukuh Nusupan yang bekerja sama dengan BPBD Sukoharjo.
-
Apa yang dilakukan Pemprov DKI terhadap para pelajar? Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta menggelar apel pengarahan kepada ratusan pelajar terindikasi hendak tawuran di Balai Kota DKI Jakarta.
-
Apa yang dilakukan ratusan sivitas FK Undip? Pada Senin (2/9), ratusan sivitas akademika FK Undip menggelar aksi solidaritas dan simpati mendukung Yan Wisnu Prajoko.
-
Siapa yang mengantar mahasiswa KKN UGM? Terlihat banyak warga di sana yang mengantar para mahasiswa KKN sampai ke dermaga.
Puluhan mahasiswa yang menamakan Forum Mahasiswa PGRI Kupang ini, menuntut DPRD untuk ikut andil menyelamatkan nasib mereka, dengan mengalihkan mereka ke Universitas lain di Kupang, yang memiliki rumpun program studi yang sama.
Koordinator umum Forum Mahasiswa PGRI Kupang, Petrus Tansius Dedy mengatakan, seharusnya Komisi V DPRD NTT yang membidangi pendidikan peka dengan persoalan ini, karena polemik dualisme kepemilikan dan kepemimpinan universitas tersebut telah berlangsung sejak tahun 2013 silam.
"Kami minta DPRD NTT khususnya Komisi V, untuk segera memanggil pihak yayasan dan menyelesaikan persoalan yang tak kunjung usai. Akibat pembekuan ini, ribuan mahasiswa kini nasibnya tak tentu," ujarnya.
Menurutnya, Universitas PGRI Kupang telah dibekukan izin operasionalnya oleh Kemenristek Dikti sesuai SK Menristek Dikti RI, yakni SK pencabutan ijin operasional pertanggal 31 Mei 2017, terutama pada Diktum 2 huruf D, akibat dualisme Kepemimpinan dan Kepemilikan.
"Kami juga mendesak pihak penyelenggara dalam hal ini YPLP PGRI NTT, untuk menindaklanjuti SK menteri terutama pada Diktum kedua huruf D yaitu, harus mengalihkan mahasiswa kepada rumpun program study yang sama pada perguruan tinggi lain," desak Petrus.
Para mahasiswa ini akhirnya membubarkan diri. Mereka berjanji akan melakukan aksi yang sama pada Senin (17/7) dengan massa yang lebih banyak.
"Kita meminta pertanggungjawaban dari YPLP PGRI NTT terkait pengorbanan semua para mahasiswa yang sudah mengorbankan banyak hal selama ini, baik segi waktu dan tenaga maupun dari segi finansial," tambahnya. (mdk/bal)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Aksi tersebut berujung ricuh setelah mahasiswa yang ingin masuk kedalam gedung DPRD dipukul mundur polisi.
Baca SelengkapnyaKehadiran mereka disambut sejumlah mahasiswa yang masih bertahan di sekitar gedung DPR/MPR.
Baca SelengkapnyaKorban merupakan mahasiswa baru asal Fakultas Kehutanan Untad.
Baca SelengkapnyaMeski revisi UU Pilkada dibatalkan, ribuan mahasiswa di Surabaya tetap berunjuk rasa mengawal putusan MK hingga ditetapkan sebagai PKPU.
Baca SelengkapnyaPolisi menembakkan gas air mata untuk membubarkan massa. Tak berselang lama, satu unit pete-pete terbakar tepat di depan halte Unibos Makassar.
Baca SelengkapnyaAksi persekusi dan penganiayaan terhadap mahasiswa Papua yang berunjuk rasa di Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT) viral di media sosial.
Baca SelengkapnyaDemonstrasi yang digelar di depan gedung DPRD Jatim itu mengepung dan meminta paksa agar anggota dewan mau keluar dan menemui massa aksi.
Baca SelengkapnyaDemonstrasi terkait RUU Pilkada di Semarang berakhir ricuh. Puluhan mahasiswa harus dirawat di rumah sakit dan puluhan lainnya ditahan polisi
Baca SelengkapnyaPolisi dan mahasiswa saling halau. Mahasiswa yang mundur ke depan kampung Universitas Diponegoro menghalau polisi kembali ke Gedung DPRD Jawa Tengah.
Baca SelengkapnyaDi tengah gelombang aksi mahasiswa, Ibu Negara Iriana Jokowi melakukan kunjungan kerja di sejumlah tempat di Kota Makassar.
Baca SelengkapnyaMahasiswa Universitas Trisakti bersama-sama menarik tali yang sudah diikatkan pada gerbang besi tersebut.
Baca SelengkapnyaMahasiswa berangka pukul 11.30 menggunakan 10 kopaja dan 20 angkot. Mereka juga membawa sejumlah spanduk dan poster.
Baca Selengkapnya