Jadi kantong persembunyian teroris, Jabar perbanyak Densus 88
Merdeka.com - Kapolda Jabar Irjen Pol Anton Charliyan tak memungkiri wilayah hukumnya menjadi kantong para kelompok teroris. Ini bisa dibuktikan dengan adanya serangkaian penangkapan para terduga teroris yang terjadi belakangan ini.
"Penangkapan ini kan memang kebanyakan di Jawa Barat, makanya sekarang Densus di Jawa Barat dua kali lipat daripada provinsi lain," kata Anton usai menghadiri apel HUT Kemerdekaan Republik Indonesia di Lapang Gasibu Kota Bandung, Kamis (17/8).
Dalam jangka waktu enam bulan saja beberapa pengungkapan kasus terorisme terjadi di Jabar. Februari 2017 lalu masyarakat dikejutkan dengan aksi peledakan bom panci di taman Pandawa Cicendo dengan pelaku Yayat Cahdiyat. Beberapa pelaku sudah diamankan yang juga bersarang di Jabar.
-
Kenapa Densus 88 menangkap terduga teroris? 'Kita tidak ingin persoalan di medsos yang dipicu oleh orang-orang seperti itu memberikan kegaduhan di dunia maya yang tidak hanya didalam negeri tapi bisa di luar negeri karena tokoh sekelas atau figur sekelas seperti Paus keramaian di medsos akan mengganggu kegiatan,' ucap dia
-
Apa yang ditemukan Densus 88 saat penangkapan terduga teroris? 'Kita temukan barang barang yang terkait propaganda saja seperti penggunaan logo logo, foto-foto, kemudian kata-kata. Logo ISIS misalnya, logo-logo yang merujuk pada tanda tertentu yang biasa digunakan kelompok teror, salah satu misalnya bendera bendera itu ya,' kata dia di GBK, Jumat (6/9).
-
Bagaimana Densus 88 mengantisipasi ancaman teroris? 'Kita akan lanjutkan penyelidikan dan penyidikan untuk menjawab salah satunya pertanyaan seperti tadi,' ucap dia.
-
Apa yang dilakukan Polda Jatim? DPR melalui Komisi III mengapresiasi langkah Polda Jawa Timur (Jatim) yang memberikan pendampingan kesehatan terhadap Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) saat Pemilu 2024 lalu. Selama bekerja, mereka didampingi 1.000 anggota medis Polri Biddokkes Polda Jatim yang dikomandoi Kepala Biddokkes Polda Jatim, Kombes Pol dr Erwin Zainul Hakim.
-
Siapa yang berperan penting dalam mencegah terorisme di Indonesia? Ary mengatakan tantangan tersebut semakin kompleks dengan adanya bonus demografi 2045. Hal itu, ucapnya, menjadi salah satu tugas utama BNPT.
-
Siapa saja yang ditangkap? Ratusan pelajar itu diamankan di empat lokasi di Jakarta Pusat pada Selasa (2/4) sore. 'Hari ini kita mengamankan remaja yang konvoi berdalih berbagi takjil yang selalu membuat kerusuhan dan keonaran di jalan raya, sehingga membahayakan pengguna jalan maupun warga sekitar karena sering menutup jalan sambil teriak-teriak menyalakan petasan,' kata Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Pol Susatyo Purnomo Condro dalam keterangan tertulis.
Berlanjut pada Juli 2017, teroris jaringan JAD yakni Agus Wiguna Cs diciduk Detaseman Khusus. Saat itu bom panci justru meledak di rumah kontrakan Agus yang ada di Buah Batu Kota Bandung.
Kemudian, pada Selasa 15 Agustus 2017, Densus kembali menangkap lima terduga teroris yang berafiliasi dengan ISIS di bawah naungan Bahrun Naim. Lima orang tersebut sudah merangkai bom kimia untuk menyasar Istana Negara, Mako Brimob dan petugas kepolisian.
Lewat momen Kemerdekaan RI ke-72 Anton mengaku ingin membersihkan kehadiran kelompok radikal yang kini bersarang di Jabar. Lewat kerjasama dari tokoh-tokoh di daerah harapannya ini bisa ditekan kehadiran para kelompok radikal.
"Kalau Jawa Barat sebagai kantong persembunyian, itu sangat dimungkinkan. Mungkin sebagai center, kita lebih giat dengan para ulama, stakeholder, saling back up," terangnya.
Disinggung soal temuan bom kimia di kawasan Antapani Bandung, Anton mengaku masih melakukan identifikasi yang dilakukan Tim Labfor Mabes Polri.
"Sedang kita perdalam, hasil dari Labfor belum turun. Nanti kita umumkan, masih menunggu hasil laporan," katanya.
(mdk/dan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Proses penyidikan masih terus dilakukan oleh Densus 88 Antiteror Polri.
Baca SelengkapnyaDensus 88 menangkap 10 terduga teroris di Solo Raya
Baca SelengkapnyaDensus 88 juga berhasil menangkap satu tersangka teroris lainnya inisial NK yang diduga terafiliasi kelompok Jaringan Anshor Daulah (JAD) di Jawa Tengah.
Baca SelengkapnyaSampai saat ini penyidik masih memeriksa keduanya secara intensif.
Baca SelengkapnyaSembilan orang yang ditangkap masih menjalani pemeriksaan. Belum ada penjelasan detail soal kegiatan para terduga teroris ini.
Baca Selengkapnya"Dampak perang Israel-Palestina tentunya juga membangkitkan sel-sel yang terafiliasi dengan teroris,
Baca SelengkapnyaRamadhan belum bisa mengungkap terkait detail penangkapan dan kronologi belasan tersangka teroris.
Baca SelengkapnyaKetiga terduga pelaku teroris merupakan jaringan Anshor Daulah yang beroperasi di Jawa Tengah.
Baca SelengkapnyaKarena sejauh ini anggotanya masih melakukan pemeriksaan secara intensif terhadap para pelaku.
Baca SelengkapnyaDensus 88 Antiteror Polri menangkap enam tersangka diduga terlibat dalam aksi jaringan terorisme di Kalbar dan Sumsel.
Baca SelengkapnyaDetasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri kembali mengamankan satu orang anggota teroris di Sulawesi Tengah Sulteng.
Baca SelengkapnyaDensus 88 tangkap puluhan pendukung ISIS dalam satu hari di 3 lokasi
Baca Selengkapnya