Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Janggal Kematian Maulana di Tengah Rusuh Jakarta

Janggal Kematian Maulana di Tengah Rusuh Jakarta Maulana Suryadi korban tewas demo rusuh di jakarta. ©2019 Merdeka.com/Ronald

Merdeka.com - Maspupah alias Epa (49) masih ingat betul yang disampaikan pihak kepolisian mengenai penyebab kematian anaknya, Maulana Suryadi alias Yadi (49), saat demo rusuh di Jakarta. Versi polisi, Yadi meninggal karena sesak napas akibat terpapar gas air mata.

"Anak ibu meninggal karena gas air mata dan sakit sesak napas," kata Epa saat ditemui di kawasan Tanah Abang, Jakarta Pusat, Jumat (4/10).

Banyak pertanyaan di pikiran Epa. Salah satunya mengenai kejadian yang membuat putranya meninggal. Polisi menjawab Maulana jatuh dari mobil dan ditemukan tergeletak di jalan.

"Awalnya bilang ditemukan saat demo di jalan, jatuh dari mobil katanya," ujarnya.

Kejanggalan makin kuat setelah dia mendengar pernyataan polisi berubah-ubah. Apalagi saat polisi menanyakan riwayat penyakit Yadi. Setelah Epa menjawab riwayat penyakit anaknya, Polisi lalu menyebutkan Yadi meninggal dunia karena ikut demo di Depan Gedung DPR /MPR RI.

"Lalu ditanya (Polisi) apa punya riwayat penyakit? Saya bilang iya. Jadi katanya meninggal karena sakit dan kena gas air mata," katanya

Epa diantar polisi ke RS Polri, Kramatjati, Jakarta Timur. Ada 8 orang polisi, menggunakan dua mobil. Setibanya di RS Polri, dia melihat tubuh Yadi yang sudah tak berpakaian. Lalu dia melihat darah keluar dari kuping sebelah kiri.

"Saya tanya, ini kenapa ada darah ke pak polisi? 'Napasnya kali nyesek bu'. Itu kata Pak polisi."

Lalu Epa disodorkan secarik kertas putih. Dia diminta membuat surat pernyataan yang menerangkan anaknya meninggal dunia karena sakit.

"Saya kan masih syok, jadi adiknya yang tulis, tapi itu didikte sama polisi yang isinya kalau Yadi meninggal dunia karena sakit asma dan gas air mata. Dan saya yang tanda tangan di atas materai Rp6000, itu pernyataannya sama polisi, saya tidak pegang apa-apa. Emang anak saya ada sakit asma," ucapnya.

Pendapat Dokter Forensik

Merdeka.com mencoba menelusuri kejanggalan itu. Melalui dokter forensik dr. Ayodya Heristyorini, MSc (FMS), MSc (BAFA). Meski dia mendapat foto kondisi jenazah Maulana, namun dia tidak bisa menyimpulkan adanya kejanggalan dari kematiannya. Kejanggalan hanya bisa disimpulkan jika melihat langsung kondisi jenazah,

Dia hanya menjelaskan secara umum. kemungkinan seseorang meninggal karena penyakit asmanya kambuh, bisa saja terjadi. Tergantung kondisi jenazah sebelum ajal menjemput.

"Asma sendiri macam-macamnya ada banyak. Ada asma ringan, sedang dan berat. Asma ini juga bisa menyebabkan kematian mendadak. Misalnya, dia dari jam 1 siang mulai merasa sesak lalu 3 jam kemudian meninggal. Itu bisa," jelasnya.

"Asma itu sendiri pengertiannya suatu inflamasi pada saluran napas yang menghalangi pertukaran udara, makanya gejalanya sesak. Dalam inflamasi itu banyak yang memicu, seperti alergi, karena terlalu ramai jadi menyebabkan sesak napas, trauma atau dipukulin juga bisa," tuturnya.

Kematian Maulana Versi Polisi

Kepala Instalasi Forensik Rumah Sakit Polri Kramat Jati, Kombes Edi Purnomo mengatakan Maulana dilaporkan memiliki riwayat penyakit sesak napas.

"Dia (Maulana) meninggal karena sesak napas. Keluarganya bilang, dia punya riwayat sesak nafas," kata Edi saat dikonfirmasi melalui sambungan telepon di Jakarta, Kamis sore. Seperti dilansir Antara.

Pihak keluarga juga memberikan kesaksian bahwa riwayat penyakit sesak napas yang diderita Maulana, juga dialami oleh sang ayah yang lebih dulu meninggal dunia.

"Kakaknya juga menderita sesak napas, bapaknya meninggal juga karena sesak napas," katanya.

Namun saat tim medis menanyakan apakah sesak napas itu dipicu TBC atau asma, kata Edi, pihak keluarga tidak memberi jawaban. Laporan yang diterima kepolisian, kata Edi, Maulana dikabarkan tidak berniat ikut dalam aksi kericuhan.

"Kalau menurut laporan polisi, Maulana ada di lokasi kericuhan karena baru saja pulang kerja. Bisa saja dia panik, lari-lari hingga sesaknya kambuh," tandasnya.

Baca juga:Jejak Terakhir Maulana saat Demo Rusuh di JakartaKorban Demo Rusuh, Maulana Tewas Karena Asma atau Tindak Kekerasan?Cerita Tewasnya Maulana Saat Ikut Demo Rusuh di DPRKapolresta Pekanbaru Ajak Mahasiswa Pungut Sampah Usai Unjuk Rasa6 Polisi Terbukti Bawa Senjata Api Saat Amankan Demo Mahasiswa di KendariPolda Metro Jaya Masih Tahan Sebagian PendemoMenristekdikti Sayangkan Mahasiswa Menolak Berdialog dengan Jokowi (mdk/noe)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Dilaporkan ke Propam Mabes Polri Terkait Kematian Afif Maulana, Kapolda Sumbar: LBH Sok Suci
Dilaporkan ke Propam Mabes Polri Terkait Kematian Afif Maulana, Kapolda Sumbar: LBH Sok Suci

Dilaporkan ke Propam Mabes Polri Terkait Kematian Afif Maulana, Kapolda Sumbar: LBH Sok Suci

Baca Selengkapnya
Kronologi Pasien ODGJ Diduga Dianiaya hingga Tewas Saat Dirawat di RSKD Dadi Makassar
Kronologi Pasien ODGJ Diduga Dianiaya hingga Tewas Saat Dirawat di RSKD Dadi Makassar

Kerabat korban, Aswan menjelaskan, ada sejumlah luka di tubuh Sahrullah.

Baca Selengkapnya
Diduga Meninggal Tak Wajar, Polisi Bongkar Makam Pemuda di Jepara
Diduga Meninggal Tak Wajar, Polisi Bongkar Makam Pemuda di Jepara

Pemuda berinisial MA diduga meninggal dunia tidak wajar akibat penganiayaan.

Baca Selengkapnya
Kapolda Sumbar Dilaporkan ke Propam Polri Buntut Kasus Kematian Afif Maulana
Kapolda Sumbar Dilaporkan ke Propam Polri Buntut Kasus Kematian Afif Maulana

Kapolda Sumbar Dilaporkan Ke Propam Polri Buntut Kasus Kematian Afif Maulana

Baca Selengkapnya
VIDEO: Suara Meninggi Anggota DPR Depan Kapolda Sulteng, Cium Kejanggalan Tahanan Tewas di Palu
VIDEO: Suara Meninggi Anggota DPR Depan Kapolda Sulteng, Cium Kejanggalan Tahanan Tewas di Palu

Supriansa menyebut kasus tewasnya Bayu Adhitiyawan sangat janggal.

Baca Selengkapnya
Polisi Temukan Bukti Baru Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang
Polisi Temukan Bukti Baru Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang

Polisi menemukan bukti baru usai olah TKP ulang di Jalan Ciseuti, Desa Jalancagak, Kecamatan Jalancagak.

Baca Selengkapnya
Babak Baru Kasus Pengeroyokan hingga Tewas pada Korban Berinisial MJ di Tangerang
Babak Baru Kasus Pengeroyokan hingga Tewas pada Korban Berinisial MJ di Tangerang

Istri korban, Maidar berharap kepada pihak kepolisian agar segera menangkap pelaku lain yang saat ini masih berkeliaran bebas.

Baca Selengkapnya
Kasus Santri Meninggal Tak Wajar di Jambi , Polisi Dalami Dugaan Pemalsuan Surat Kesehatan
Kasus Santri Meninggal Tak Wajar di Jambi , Polisi Dalami Dugaan Pemalsuan Surat Kesehatan

Polda Jambi masih berupaya mengungkap kematian tidak wajar santri berinisial AH di Pondok Pesantren Raudhatul Mujawwidin, Rimbo Bujang, Kabupaten Tebo.

Baca Selengkapnya
Hasil Sementara Autopsi Ayah & Balita Tewas di Koja: Orang Tua Meninggal Duluan
Hasil Sementara Autopsi Ayah & Balita Tewas di Koja: Orang Tua Meninggal Duluan

Polisi menemukan fakta baru dari hasil sementara autopsi ayah dan balita ditemukan tewas membusuk di Koja, Jakarta Utara.

Baca Selengkapnya