Jembatan Gantung Kayu di Toraja Utara Putus Usai Dilewati Rombongan Pengantin

Merdeka.com - Jembatan gantung di Kecamatan Rindingallo, Kabupaten Toraja Utara putus setelah dilalui puluhan orang yang merupakan rombongan pengantar pengantin. Akibat kejadian tersebut, satu orang ditemukan meninggal dunia dan satu orang balita masih dalam pencarian oleh Tim SAR gabungan.

Kepala Kepolisian Resor Toraja Utara Ajun Komisaris Besar Zulanda mengatakan, jembatan gantung di Rindingallo terputus terjadi pada Sabtu (20/5) pukul 10.00 WITA. Terputusnya jembatan gantung terjadi saat rombongan pengantar pengantin melintas.

"Saat rombongan pengantin ini lewat, tali slang jembatan terputus. Akibatnya, puluhan orang terjatuh ke sungai," kata Zulanda, Minggu (21/5).

Mantan Kepala Satuan Lalu Lintas Kepolisian Resor Kota Besar Makassar ini menduga terputusnya jembatan gantung tersebut akibat kondisinya yang sudah lapuk. Terlebih, banyak orang yang ada di atas jembatan sehingga kelebihan beban.

"Informasi dari warga, jembatan itu memang usinnya sudah tua. Kami menduga jembatan terputus karena kelebihan beban," tuturnya.

Sementara itu, Komandan Pos Basarnas Palopo, Maickel Mart Femy mengatakan masih melakukan pencarian terhadap seorang balita berinisial Z yang terjatuh ke sungai saat kejadian jembatan putus di Rindingallo, Toraja Utara. Maickel merinci saat kejadian jembatan putus terdapat sembilan orang korban.

"Satu orang meninggal dunia atas nama Adolfina La'bi (47) dan seorang balita atas nama Zheina masih dalam pencarian setelah hanyut di sungai usai terjatuh dari jembatan yang putus. Sementara tujuh orang lainnya mengalami luka dan dirawat di Rumah Sakit Marampa," lanjut dia.

Maickel menambahkan pencarian terhadap Z dilakukan dengan menyusuri sungai hingga lima kilometer dari titik awal jatuhnya korban. Hingga saat ini, Tim SAR gabungan belum menemukan korban.