Jika regenerasi tersendat, 50 tahun lagi tak ada petani di Indonesia
Merdeka.com - Kenyataan suramnya pertanian di Indonesia mulai terlihat. Sebabnya, jumlah petani terus menurun saban tahun.
Jika hal ini terus terjadi, diperkirakan 50 tahun lagi tidak tersisa lagi petani di Indonesia. Apalagi proses regenerasi profesi ini sangat lambat.
"Dari data Badan Pusat Statistik (BPS) dalam sepuluh tahun terakhir ini, jumlah petani di Indonesia berkurang sebanyak 5 juta orang. Yang awalnya pada 2003 lalu jumlah petani sekitar 31 juta orang, saat ini hanya 26 juta orang," kata Wakil Ketua Komisi IV DPR RI, Herman Khaeron, di sela-sela sosialisasi Undang-Undang nomor 19 tahun 2013 tentang Perlindungan dan Pemberdayaan Petani di Sukabumi, Rabu (27/7).
-
Mengapa petani di Banyumas terancam gagal panen? BMKG memprediksi musim kemarau 2023 akan lebih kering dari tahun-tahun sebelumnya atau biasa disebut dengan fenomena El Nino. Adanya El Nino membuat para petani terancam gagal panen.
-
Apa masalah yang dihadapi petani? Oh, selamat pagi juga. Masalah saya adalah bahwa ladang ini selalu banjir setiap musim hujan.
-
Apa yang terjadi pada para petani? Mereka masih selamat meski mengalami luka bakar.
-
Apa tantangan terberat yang dihadapi petani di Sukomakmur? Salah satu tantangan terberat dalam bertani adalah, mereka menyediakan modal yang tinggi untuk masa tanam, namun saat panen, mereka mendapat hasil yang rendah.
-
Kenapa swasembada pangan penting bagi Indonesia? 'Kita harus jamin kemampuan kita memberi makan rakyat kita sendiri,' ucap Prabowo kepada para pembantunya itu.
-
Di mana tanaman padi di Banyumas yang terancam kekeringan? “Kami optimistis sebagian besar tanaman padi di Banyumas dapat diselamatkan. Meskipun saat ini msih ada yang panen, bahkan ada pula yang baru tanam khususnya di sekitar kaki Gunung Slamet karena memang di sana air selalu tersedia,“ ujar Jaka dikutip dari ANTARA pada Minggu (13/8).
Menurut Herman, jika setiap sepuluh tahun jumlah petani berkurang lima juta, maka dalam 50 tahun ke depan Indonesia tidak tersisa lagi petani. Kondisi seperti ini tentunya berbahaya, karena jika tidak ada petani maka negara akan kesulitan pangan.
Herman menyatakan, ada beberapa masalah terkait regenerasi petani. Pertama minimnya regenerasi petani ini. Profesi itu saat ini bisa dikatakan tidak menjanjikan. Lantas minimnya kesejahteraan serta semakin berkurangnya lahan pertanian turut membikin malas orang terjun dalam pertanian.
Bahkan, petani saat ini didominasi oleh orang berusia di atas 40 tahun dan rata-rata tingkat pendidikannya rendah. Padahal, Indonesia setiap tahunnya mencetak ribuan mahasiswa dan pelajar lulusan bidang keahlian pertanian.
Kondisi ini tidak berbanding lurus dengan pertumbuhan jumlah penduduk Indonesia, pada 2016 mencapai 237 juta jiwa. Lebih menyakitkan lagi, hanya 20 persen petani mempunyai lahan pertanian sendiri.
"Maka dari itu, kami di legislatif dan eksekutif terus berupaya untuk mencetak petani baru, yang salah satu upayanya adalah dengan meningkatkan kesejahteraan petani, agar generasi penerus bangsa bisa memilih profesi petani sebagai utama mencari nafkahnya," ujar Herman, seperti dilansir dari Antara.
Herman mengatakan dengan berkurangnya petani setiap tahunnya, menjadi permasalahan serius. Sebab pemerintah saat ini terus menggenjot produksi pangan dari sektor pertanian, supaya Indonesia bisa kembali berswasembada, tanpa tergantung impor.
Di sisi lain, petani merupakan salah satu profesi bisa menggerakkan perekonomian bangsa ini. Maka dari itu, sudah menjadi tugas seluruh pihak melestarikan profesi ini. (mdk/ary)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Area persawahan di Jakarta tersebut terdampak kekeringan panjang
Baca SelengkapnyaPersawahan di Rorotan, Cilincing sepi aktivitas petani lantaran kering total.
Baca SelengkapnyaMeski 5.000 hektare lahan tak produktif, dipastikan tidak mengganggu target produksi padi tahun ini.
Baca Selengkapnya"Kekeringan panjang, hujan yang juga terus menerus sehingga menyebabkan banyak gagal panen," kata presiden.
Baca SelengkapnyaKondisi ini menjadi salah satu faktor rendahnya produktivitas pertanian di Tanah Air.
Baca SelengkapnyaBerbagai faktor memperburuk jumlah produksi beras Indonesia yang selalu turun.
Baca SelengkapnyaDaud juga mengingatkan bahwa 7-16 persen penduduk Indonesia masih rentan terhadap masalah kelaparan, meski sudah ada penurunan.
Baca SelengkapnyaApakah Indonesia termasuk yang dilanda kerawanan pangan?
Baca SelengkapnyaPresiden bercerita tentang banyak negara kesulitan beras karena perubahan iklim
Baca SelengkapnyaJumlah petani di Indonesia juga terus mengalami penurunan dalam 10 tahun terakhir.
Baca SelengkapnyaKenaikan suhu dapat mempengaruhi produktivitas tanaman pangan.
Baca SelengkapnyaBNPB mencatat empat titik di Riau terjadi kebakaran hutan dan lahan.
Baca Selengkapnya