Kampung Baru, lokalisasi langganan pria berkantong tipis
Merdeka.com - Kampung Baru, begitulah orang menyebutnya. Nama kampung itu sangat melekat di benak masyarakat Palembang hingga pelosok daerah di Sumatera Selatan.
Meski sempat tenggelam akibat penutupan operasional oleh pemerintah setempat pada 2000 silam, namun lokalisasi yang beralamat di RT 28 dan RT 29, Kelurahan Sukarami, Kecamatan Sukarami, Jalan Kolonel H Burlian KM 9, Palembang itu, hingga kini tetap eksis.
Malah, lokalisasi Teratai Putih, nama lain Kampung Baru, masih menjadi pilihan pria hidung belang melampiaskan nafsu biologisnya. Sebab, selain dibilang 'aman', ongkos esek-esek terjangkau para pria berkantong tipis.
-
Kapan prostitusi ini terjadi? Peristiwa tak layak ini dilakukan oleh warga Kecamatan Pungging, Mojokerto, Jawa Timur sejak 2023 lalu.
-
Apa yang dilakukan selama penutupan? Selama penutupan kami memastikan tidak ada pendaki yang melintas terutama yang merayakan malam pergantian tahun di puncak Gunung Gede, karena patroli digencarkan agar tidak ada oknum pendaki nakal yang naik melalui jalur ilegal,' katanya.
-
Dimana bangunan terbengkalai diubah? Berikut ini adalah potret bangunan terbengkalai yang telah diubah fungsi menjadi lebih menarik, seperti yang dilansir oleh Liputan6.com dari Bored Panda pada Minggu (15/12/2024).
-
Apa nama pabrik es krim yang bangunannya masih tersisa? Di antara ketiga pabrik es krim itu, yang masih tersisa bangunannya hanyalah Pabrik Es Sindunegaran.
-
Dimana letak rumah terbengkalai ini? Bangunan tersebut diketahui berlokasi di area Gajahmungkur, Semarang.
-
Kenapa bangunan terbengkalai diubah fungsinya? Danish Kurani, seorang desainer dan pendiri firma desain 'Kurani', menyatakan bahwa adaptive reuse tidak hanya memberikan kehidupan baru pada bangunan lama, tetapi juga berkontribusi dalam pengurangan limbah konstruksi, memanfaatkan infrastruktur yang telah ada, serta melestarikan warisan sejarah setempat.
Untuk menjangkau kampung esek-esek yang sudah ada sejak 1975-an itu, tidaklah sulit. Pengunjung hanya melewati lorong kecil sekitar 200 meter dari jalan protokol. Namun, pengunjung harus hati-hati saat melintas ketika sudah masuk ke jalan itu karena kondisinya rusak.
Begitu tiba di lokasi, pengunjung akan disuguhi dengan pemandangan yang membuat mata terbelalak. Sebab, kampung esek-esek yang sudah ada sejak 1975-an itu mirip perkampungan kumuh.
Namun, jika melangkah lebih jauh, nampak rumah-rumah semi permanen dan bertingkat disulap menjadi kafe, karaoke, dan diskotek. Di setiap rumah, disediakan sejumlah kamar remang-remang sebagai tempat melepas hajat.
Wanita-wanita berpakaian minim pun siap menyapa dengan ramah sambil mengisap sebatang rokok. Terkadang, wanita seksi itu langsung menghampiri untuk menawarkan diri. Mengenai tarif, bisa dibilang harga ekonomis.
Pengunjung tinggal memilih kriteria teman kencan sekejap, mulai dari umur 18 hingga 35 tahun.
"Mampir kak, main sini yuk," sapa salah satu wanita yang berstatus pekerja seks komersial (PSK) saat merdeka.com menyambangi tempat itu, Sabtu (8/3) malam.
Ananda (bukan nama sebenarnya), seorang PSK Kampung Baru mengungkapkan, untuk berkencan singkat, tarifnya berkisar Rp 25 hingga Rp 150 ribu, tergantung nego.
"Itu sudah termasuk kamar lho, santai aja kak, di sini aman kok," kata Ananda yang mengaku berasal dari Indramayu, Jawa Barat.
Menurut dia, hidup para PSK dan warga di Kampung Baru sangat bergantung pada lokalisasi itu. Meski dilarang pemerintah, mereka tetap ngotot menjajakan diri di sana.
"Mau makan apa kak kalau di sini tutup, semua orang di sini hidup dari kunjungan orang," sambung dia.
Pernyataan Ananda itu diamini Karim (50), warga Kampung Baru. Menurut dia Kampung Baru menjadi sumber mata pencarian penduduk setempat. Ada warga yang membuka warung, rumah makan, penjaga parkir, counter pulsa, hingga menjadi mami PSK.
"Kalau ditutup bagaimana nasib kami. Memang di sini hidup sejak nenek moyang kami," ungkapnya.
(mdk/mtf)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sebuah tempat praktek prostitusi di Ciracas, Jakarta Timur menyimpan cerita yang tak diketahui banyak orang. Meski sudah ditutup pasca adanya GOR Ciracas.
Baca SelengkapnyaBerdasarkan pantauan, di sekitar pohon tersebut memang banyak tisu dan botol minuman keras.
Baca SelengkapnyaJaringan Alex Bonpis diyakini sampai saat ini masih mengedarkan narkoba di Kampung Bahari.
Baca SelengkapnyaKini Kampung Krese tampil lebih bersih dan bebas dari banjir.
Baca SelengkapnyaPetugas juga kesulitan melakukan pemadaman karena tingginya tumpukan sampah yang terbakar, sehingga bagian bawah sulit dipadamkan.
Baca SelengkapnyaGunawan telah bekerja sebagai penjual di Blok M sejak tahun 2015, awalnya di lantai atas sebelum lantai itu ditutup.
Baca SelengkapnyaWalaupun berukuran hanya selebar badan, kondisi gang padat penduduk di Kota Bandung ini amat bersih dan rapi
Baca SelengkapnyaMengeringnya wilayah Kampung Apung turut memunculkan kembali makam-makam tua yang telah lama tenggelam.
Baca SelengkapnyaToko di samping kantor polisi tapi kemalingan berkali-kali. Bagaimana bisa? simak kronologinya
Baca Selengkapnya