Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Kapolri sebut kesuksesan negara tangani korupsi bukan dihitung dari jumlah OTT

Kapolri sebut kesuksesan negara tangani korupsi bukan dihitung dari jumlah OTT Kapolri Jenderal Tito Karnavian. ©2017 Merdeka.com

Merdeka.com - Kapolri Jenderal Tito Karnavian mengatakan, banyaknya jumlah penangkapan dalam Operasi Tangkap Tangan (OTT), tak menjamin suatu negara sukses dalam menangani masalah korupsi. Hal itu ia sampaikan usai dirinya resmi dikukuhkan menjadi Guru Besar di STIK/PTIK, Jakarta Selatan.

"Kesuksesan itu dihitung bukan dari jumlah OTT, jumlah penangkapan, tidak," kata Tito di Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian (PTIK), Jakarta Selatan, Kamis (26/10).

Selain itu, Tito memberikan saran untuk Indonesia agar sebaiknya bisa meniru langkah negara lain seperti Ukraina dan Georgia yang telah berhasil menangani kasus korupsi. Menurutnya, dua negara tersebut tidak mengutamakan prinsip penindakan.

Orang lain juga bertanya?

Lebih lanjut, Tito menambahkan, jika dua negara tersebut justru lebih mengutamakan memperbaiki sistem yang sudah ada. Khususnya dalam hal untuk pencegahan tindak pidana korupsi.

"Yang perlu pendapat saya adalah bagaimana memperbaiki sistem. Kalau nangkap-nangkap saja, sistemnya tidak diperbaiki. Maka jadi pegawai negeri, jadi Bupati, siap-siap saja nanti ketangkap, karena pasti ada salahnya. Karena sistemnya enggak diperbaiki. Saya sekali lagi berpendapat penindakan memang harus tapi bukan yang utama. Yang utama adalah pencegahan," ujarnya.

Mantan Kepala BNPT ini pun mengungkapkan, jika dirinya bisa saja melakukan OTT dalam dua hari sekali dengan jumlah atau total yang ditangkap banyak. Karena menurutnya, OTT itu merupakan suatu hal yang masif.

"Permasalahannya kan selama ini masif. Lihat ini penangkapan OTT-OTT lagi kan. Masif, di mana-mana. Bahkan saya udah sampaikan di ratas, kalau saya mau mengaktifkan penanganan korupsi ini, ini mungkin OTT-nya, penangkapan bisa kita laksanakan tiap 2 sampai 3 hari sekali," ungkapnya.

Dia pun mencotohkan beberapa Satuan Tugas (Satgas) di dalam badan Korps Bhayangkara, seperti tim satgas pangan. Yang di mana satgas pangan bisa melakukan penangkapan sebanyak 322 perkara selama dua bulan.

"Contohnya saja satgas pangan 2 bulan saja 322 perkara. Ya kan? Kartel-kartel. Kemudian kita liat satgas saber pungli dlm setahun 1100 perkara. Gampang, karena yang korupsi juga banyak ini," ucapnya.

Guru Besar STIK/PTIK itu mengungkapkan, jika aparat penegak hukum selama ini masih mengutamakan penindakan daripada pencegahan. Oleh karena itulah, saat ini penjara untuk para pelaku korupsi semakin penuh dan sesak.

Dia pun menilai bahwa pencegahan merupakan solusi atau gagasan yang terbaik dalam menangani masalah atau kasus korupsi.

"Keep them out of jail. Biarkan mereka diluar penjara. Maksudnya apa, cegah mereka jangan sampai masuk penjara karena berbuat kejahatan. Jangan dibalik jadi put them into the jail. Jangan tangkap sebanyak-sebanyaknya masuk ke dalam penjara. Ini justru bisa membuat terjadinya ketakutan dalam birokrasi," tandasnya.

(mdk/gil)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Menteri Luhut Soal OTT KPK Dianggap Tidak Sukses: Pemikiran Kampungan, Ndeso
Menteri Luhut Soal OTT KPK Dianggap Tidak Sukses: Pemikiran Kampungan, Ndeso

"Saya sangat tidak setuju, itu kampungan menurut saya kalau pemikiran itu, ndeso," kata Luhut

Baca Selengkapnya
Mahfud MD ke Luhut: Pencegahan Korupsi Belum Bagus, OTT Tak Bisa Dihapuskan
Mahfud MD ke Luhut: Pencegahan Korupsi Belum Bagus, OTT Tak Bisa Dihapuskan

Mahfud menilai, OTT juga diperlukan agar terlihat bahwa negara hadir menindak korupsi.

Baca Selengkapnya
Luhut soal OTT KPK: Ngapain Bangsa Ini Pamer-Pamer Tangkap Tangan, Bangga Lihat Itu?
Luhut soal OTT KPK: Ngapain Bangsa Ini Pamer-Pamer Tangkap Tangan, Bangga Lihat Itu?

Luhut menyebut berkurangnya OTT yang dilakukan KPK karena sistem pencegahannya berhasil.

Baca Selengkapnya
PKB Tegur Anggota DPR Hasbiallah Ilyas: OTT Bukan Kampungan, Ini Instrumen Pemberantasan Korupsi
PKB Tegur Anggota DPR Hasbiallah Ilyas: OTT Bukan Kampungan, Ini Instrumen Pemberantasan Korupsi

Ketua Harian DPP Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Ais Shafiyah Asfar memiliki pandangan berbeda dengan Anggota Komisi III DPR RI Hasbiallah Ilyas terkait OTT.

Baca Selengkapnya
Teguran Keras PKB ke Hasbiallah Ilyas: OTT KPK Bukan Kampungan dan Pemborosan
Teguran Keras PKB ke Hasbiallah Ilyas: OTT KPK Bukan Kampungan dan Pemborosan

Menurut dia, OTT memang bukan indikator utama praktik haram korupsi menurun di Indonesia.

Baca Selengkapnya
Luhut Nilai OTT Kampungan, Novel Baswedan Cs Sarankan Belajar Lagi Konsep Pencegahan Korupsi
Luhut Nilai OTT Kampungan, Novel Baswedan Cs Sarankan Belajar Lagi Konsep Pencegahan Korupsi

Eks Penyidik KPK Novel Baswedan mengkritik pernyataan Ketua KPK Firli Bahuri dan Luhut Binsar Pandjaitan soal operasi tangkap tangan (OTT).

Baca Selengkapnya
VIDEO: Ketua KPK Firli Bahuri Ungkap OTT Terbanyak Terjadi di 2018, tapi Korupsi Tidak Hilang
VIDEO: Ketua KPK Firli Bahuri Ungkap OTT Terbanyak Terjadi di 2018, tapi Korupsi Tidak Hilang

Ketua KPK, Firli Bahuri mengungkapkan, operasi tangkap tangan (OTT) paling banyak terjadi pada 2018 silam.

Baca Selengkapnya
KPK Jawab Luhut soal OTT Kampungan: Negara Ini Masih Ramai Korupsi
KPK Jawab Luhut soal OTT Kampungan: Negara Ini Masih Ramai Korupsi

Nawawi menyinggung soal digitalisasi yang belum mampu menjawab semua tantangan.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Keras! Luhut Blak-blakan Korupsi Tak Mungkin Hilang dari Indonesia
VIDEO: Keras! Luhut Blak-blakan Korupsi Tak Mungkin Hilang dari Indonesia

Menko Luhut Binsar Panjaitan blak-blakan bahwa praktik korupsi tak mungkin bisa hilang dari Indonesia.

Baca Selengkapnya
Pernah Sebut OTT KPK Kampungan, Luhut Kini Pamer Program LKPP untuk Cegah Suap
Pernah Sebut OTT KPK Kampungan, Luhut Kini Pamer Program LKPP untuk Cegah Suap

Luhut mencontohkan aplikasi e-katalog yang dikembangkan Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP), telah memuat data hingga sebanyak 9,4 juta.

Baca Selengkapnya
Peneliti TII Kritik Johanis Tanak, OTT Adalah Roh KPK Harus Dipertahankan
Peneliti TII Kritik Johanis Tanak, OTT Adalah Roh KPK Harus Dipertahankan

OTT seharusnya tetap dijalankan dan perlu adanya perhatian khusus dari KPK.

Baca Selengkapnya
VIDEO:  Mahfud Respons Luhut Sentil OTT KPK, Kalau Saya Tangkap Tangan Lebih Bagus
VIDEO: Mahfud Respons Luhut Sentil OTT KPK, Kalau Saya Tangkap Tangan Lebih Bagus

Menko Polhukam Mahfud MD merespons pernyataan Menko Marves Luhut Binsar Panjaitan menyindir kerja KPK terkait operasi tangkap tangan (OTT).

Baca Selengkapnya