Kasus mutilasi di Siak berpotensi rugikan pedagang daging
Merdeka.com - Kasus dugaan pelecehan seksual disertai pembunuhan dengan cara mutilasi yang ditangani Polres Kabupaten Siak, Riau, berpotensi mendatangkan kerugian bagi para pedagang daging. Hal ini karena, setelah dilakukan pemeriksaan lebih lanjut, pelaku mengaku menjual potongan-potongan tubuh korban ke beberapa kedai.
"Terlebih ada berita yang menyatakan jika pelaku MD (20) menjual daging para korbannya itu ke sejumlah tempat bahkan ke pedagang sate," kata Psikolog Universitas Islam Riau Yanuar Arif kepada Antara di Pekanbaru, seperti dikutip Antara, Rabu (13/8).
Menurut dia, hal itu dipicu oleh doktrin yang masuk ke masyarakat lewat berbagai pemberitaan tentang kasus dugaan mutilasi tersebut.
-
Siapa yang menjadi pelaku mutilasi? Korban berinisial R yang merupakan warga Pangkalpinang, Bangka Belitung, dibunuh dan dimutilasi dua terduga pelaku di rumah indekos tersebut.
-
Siapa korban mutilasi? Identitas Korban Mutilasi Dirreskrimum Polda DIY Kombes Pol FX Endriadi mengatakan bahwa berdasarkan hasil pemeriksaan, korban mutilasi adalah seorang mahasiswa berinisial R.
-
Siapa yang melakukan mutilasi? Tarsum (50) suami yang bunuh dan mutilasi istrinya, Yanti (41) sempat bergelagat aneh sebelum peristiwa berdarah itu.
-
Apa yang dilakukan pelaku kepada korban? Mereka melakukan tindakan kekerasan fisik kepada korban.
-
Dimana tempat mutilasi terjadi? Proses rekonstruksi kasus pembunuhan dan mutilasi terhadap seorang mahasiswa Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) berlangsung pada Selasa (8/8). Proses rekonstruksi itu terdiri dari 49 adegan yang dilakukan di rumah indekos salah seorang tersangka di wilayah Triharjo, Kabupaten Sleman, DIY.
-
Apa yang dilakukan pelaku pada korban? 'Korban meninggal akibat kekerasan. Ini peristiwa pembunuhan dengan tindak kekerasan, ditali, dicekik. Kami penyidik melakukan penyidikan pembunuhan, tidak soal lain,' kata Endriadi.
"Kecenderungan berpikir manusia berada pada hal-hal yang negatif, termasuk jika diberitakan terkait adanya daging manusia dijual ke sejumlah tempat. Tentu masyarakat akan lebih berhati-hati ketika hendak membeli daging," katanya.
Terlebih, lanjut kata dia, kecenderungan berpikir masyarakat jika telah didoktrin kasus daging mutilasi yang diduga dijual oleh pelaku itu, akan memunculkan isu baru.
Tidak heran jika ada masyarakat berpandangan seperti ini, jika daging manusia saja bisa dijual ke pasar tanpa terdeteksi, bagaimana dengan daging tikus dan babi yang bisa saja di campurkan dengan daging sapi, katanya.
"Kondisi itu tentunya berpotensi mendatangkan kerugian bagi pedagang daging, karena masyarakat bisa saja akan lebih berhati-hati dalam hal membeli daging sapi untuk konsumsi sehari-hari," katanya.
Pernyataan psikolog ini menanggapi adanya kasus dugaan pelecehan seksual disertai mutilasi oleh empat pelaku, MD (20), DD (19), S (26) dan DP (17).
Keempat orang tersebut telah ditetapkan sebagai tersangka yang membunuh tujuh korban, empat di antaranya merupakan korban dari kalangan bocah berumur 5,5 tahun hingga 10 tahun.
Otak pelaku kejahatan itu, MD, kepada penyidik kepolisian sempat mengaku daging para korban dijualnya ke sejumlah tempat, termasuk ke para pengusaha warung minuman tradisional tuak yang ada di Perawang, Siak.
Terkait pengakuan itu, kepolisian masih menyelidikinya. (mdk/hhw)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Suami mutilasi istri dan dagingnya ditawarkan ke tetangga
Baca SelengkapnyaTemuan itu dibawa ke RS Bhayangkara Polda DIY untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut.
Baca SelengkapnyaPotongan tubuh yang pertama kali ditemukan adalah dua potongan kaki dan pergelangan tangan. Belum bisa dipastikan apakah korban wanita atau pria.
Baca SelengkapnyaMasalah ekonomi diduga menjadi tekanan hingga menyebabkan TR mengalami perubahan kejiwaan.
Baca SelengkapnyaJasad korban pembunuhan dan mutilasi, saat ini masih berada di RSUD dr Slamet Garut.
Baca SelengkapnyaPolisi juga sudah memeriksa tiga orang saksi terkait mutilasi tersebut. Saksi-saksi yang diperiksa ini di antaranya adalah seorang pemancing yang menemukan awal
Baca SelengkapnyaHasil keterangan sementara belum sampai pada kesimpulan motif dari terduga pelaku.
Baca SelengkapnyaPolisi mengungkap kronologi terungkapnya kasus pembunuhan dan mutilasi di Garut, Minggu (30/1). Aksi pelaku E (22) ternyata disaksikan warga sekitar.
Baca SelengkapnyaBagian tubuh tersebut berupa kepala, potongan telapak tangan kanan dan kiri dan potongan telapak kaki kanan dan kiri.
Baca SelengkapnyaKorban sendiri sempat dilaporkan hilang oleh keluarganya, sebelum akhirnya ditemukan jasadnya.
Baca SelengkapnyaPolisi masih menyelidiki temuan potongan tubuh manusia di sekitar Jembatan Kelor, Sleman. Mereka mengecek CCTV di kawasan itu hingga melakukan tes DNA.
Baca SelengkapnyaHasil pemeriksaan sementara berdasarkan potongan tubuh yang ditemukan, korban mutilasi berjenis kelamin laki-laki.
Baca Selengkapnya