Kasus Wanita Hamil Meninggal, Tiga Nakes di Pauh Sumsel Syok dan Tidak Layani Pasien
Merdeka.com - Sejak kasusnya viral, tiga tenaga kesehatan (nakes) yang dituding menelantarkan wanita yang hendak melahirkan hingga meninggal dunia, mengalami syok berat. Ketiganya berstatus honorer yang bertugas di Puskesmas Pauh, Musi Rawas Utara (Muratara), Sumatera Selatan.
Plt Kepala Dinas Kesehatan Muratara Tasman Majid menyebut ketiga nakes itu syok berat sejak kasus ini viral di media sosial dan merasa menjadi obyek gunjingan masyarakat umum. Agar tidak mengganggu pelayanan kesehatan di puskesmas itu, mereka diputuskan dibebastugaskan.
Ketiga nakes yang terdiri dari seorang bidan dan dua perawat itu tetap diizinkan masuk kantor. Namun, mereka tidak diizinkan melayani pasien seperti biasa.
-
Siapa yang melahirkan bayi? Hari ini, Rabu (31/7), Tengku Dewi Putri telah melahirkan bayi kedua berjenis kelamin perempuan di Rumah Sakit Pondok Indah, Jakarta Selatan.
-
Dimana wanita tersebut melahirkan? Dia mencari bantuan untuk masalah medis yang dialaminya 18 tahun lalu saat melahirkan di rumah sakit.
-
Siapa yang melahirkan? Pengumuman kelahiran anak pertama Syahrini diunggahnya melalui Instagram pada tanggal yang sama dengan ulang tahunnya sendiri, yaitu 1 Agustus.
"Untuk sementara tidak melayani atau menemui pasien dulu karena mereka syok," ungkap Tasman, Selasa (30/5).
Terkait kabar pencopotan Kepala Puskesmas Pauh, Tasman membantahnya. Dia mengaku tidak pernah memberikan keterangan perihal itu karena tim audit dan investigasi masih bekerja.
"Tidak ada pencopotan jabatan, masih aktif sebagai Kepala Puskesmas Pauh. Kalau ada pihak yang menyimpulkan keterangan kami, itu tidak tepat sama sekali," tegasnya.
Dia mengatakan, operasional di puskesmas dengan status rawat inap itu tetap berlangsung. Kejadian yang heboh di media sosial tidak menggangu pelayanan, justru semakin ditingkatkan.
"Kita berikan pelayanan maksimal kepada setiap pasien agar tidak ada keluhan dan semuanya merasa terlayani dengan baik," pungkasnya.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
DPR menyoroti pemecatan 249 nakes Non-ASN di Manggarai dan gagalnya 500-an bidan pendidik gagal jadi P3K
Baca SelengkapnyaSelain melarang hamil, pegawai dipaksa terus bekerja sepanjang hari kerja tanpa istirahat.
Baca SelengkapnyaBerdasarkan hasil sementara autopsi, ditemukan patah tulang leher korban.
Baca SelengkapnyaKepala Dinas Kesehatan Sulsel Ishaq Iskandar mengungkapkan jumlah petugas KPPS yang sakit jumlahnya terus bertambah.
Baca SelengkapnyaPasien tidak dibersihkan dan penanganan terhadap bayi prematur itu juga tidak maksimal.
Baca SelengkapnyaMayoritas kematian mereka tak wajar, bahkan sengaja dibunuh.
Baca SelengkapnyaBupati Manggarai, Nusa Tenggara Timur (NTT) Herybertus G.L Nabit akhirnya buka suara terkait pemecatan ratusan nakes.
Baca SelengkapnyaKepala puskesmas juga menahan Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) yang menjadi hak pegawai.
Baca SelengkapnyaSaat dianiaya korban sempat menyelamatkan diri, meski sudah dalam kondisi terluka.
Baca SelengkapnyaJamia berharap permasalahan ini tidak terjadi di tempat lain
Baca SelengkapnyaIbu bayi yang meninggal diduga akibat pelayanan buruk klinik bersalin di Tasikmalaya angkat bicara mengenai apa yang sudah dialaminya.
Baca SelengkapnyaViral keluarga pasien mengamuk kepada petugas kesehatan
Baca Selengkapnya