Kejanggalan perompakan MT Joaquim
Merdeka.com - Sebuah komplotan perompak Selat Malaka menyandera kapal pengangkut minyak berbendera Singapura, MT Joaquim, dan menguras habis muatan minyak mentah sebanyak 2.900 ton. Para perompak kemudian menelantarkan kapal itu di perairan sebelah utara Pulau Rupat, Kabupaten Bengkalis, Provinsi Riau.
Kapal MT Joaquim berlayar dari OPL Timur Sabah, Malaysia, menuju Pulau Langkawi. Peristiwa itu terjadi pada Sabtu (8/8) sekitar pukul 20.00 WIB, pada posisi 02'34.00 Lintang Utara dan 101'26.20 Bujur Timur. Kapal itu mengangkut 2.900 ton minyak mentah jenis light crude oil (LCO) dengan awak delapan anak buah kapal (ABK).
Kejadian perompakan baru diketahui oleh pihak agen kapal itu setelah kapal hilang kontak dengan perusahaan sekitar pukul 21.30 WIB. Kemudian mereka melaporkan kejadian itu ke otoritas Malaysia.
-
Siapa yang menemukan artefak di galangan kapal? Arkeolog Turki, Hakan Öniz, mengumumkan penemuan artefak baru di galangan kapal kuno terbesar dan tertua di dunia.
-
Apa yang ditemukan? Tulang manusia yang ditemukan pekerja proyek di sekitar lokasi pembangunan memorial Living Park Rumoh Geudong di Gampong Bilie Aron, Glumpang Tiga, Pidie, beberapa waktu lalu.
-
Siapa yang menemukan kapal tersebut? Dilansir Arkeonews, kapal ini ditemukan pada Oktober 2023 oleh tim peneliti Institut Ilmu Laut Dalam dan Teknik Akademi Sains China.
-
Apa yang ditemukan di galangan kapal? Arkeolog Turki, Hakan Öniz, mengumumkan penemuan artefak baru di galangan kapal kuno terbesar dan tertua di dunia.
-
Apa yang ditemukan di perahu? Dalam perahu tersebut, ditemukan juga jenazah saudara laki-lakinya dan keponakannya yang berusia 15 tahun.
-
Apa yang ditemukan oleh arkeolog di bangkai kapal? Sejak 2019, proyek penggalian yang dipimpin Profesor Hakan Öniz dari Fakultas Seni Rupa Universitas Akdeniz menjelajahi dasar laut di lepas pantai Kumluca di provinsi selatan Turki, Antalya. Dilansir Heritage Daily, proyek penggalian ini menemukan bangkai kapal di kedalaman 50 meter, yang membawa muatan batangan bantal tembaga yang diyakini berasal dari Pegunungan Troodos di Siprus. Baru-baru ini, para peneliti menemukan belati perunggu berpaku perak di lokasi bangkai kapal, yang dikaitkan dengan peradaban Kreta-Minoa, budaya Zaman Perunggu yang berpusat di Pulau Kreta.
Dari keterangan ABK, ada sekitar 19 perompak mendatangi kapal itu menggunakan kapal pancung, dan langsung naik ke anjungan.
Sementara itu, di ruang lain ada sembilan orang lainnya berada di ruangan ABK, ruang mesin, dan gudang dan sekitar lima orang berada di dek. Diperkirakan semua berjumlah 19 orang, dan melumpuhkan semua ABK dan mengikatnya di anjungan.
Motif perompakan adalah menguras habis muatan minyak LCO. Salah satu perompak memerintahkan kapten kapal untuk menggerakkan kapal ke posisi sudah ditentukan, sambil berbicara menggunakan radio memanggil kapal lain. Sampai di tempat yang dituju, sudah menunggu satu kapal tanker lain dan langsung merapat di lambung kiri MT Joaquim.
Salah satu anak buah kapal bernama Khairul, mengaku sempat melihat jelas nama kapal yang tertulis di lambung kapal perompak, saat diminta oleh para bandit itu membelokkan kapal ke perairan Rupat utara. Kapal tanker dipakai perompak, berdasarkan keterangan saksi, adalah MT Kharisma 9.
Setelah diselidiki, Panglima Armada RI Kawasan Barat, Laksma TNI A Taufiqoerrahman, mencium ada yang tidak beres dalam peristiwa perompakan kapal itu. Dalam kesimpulan hasil penyelidikan sementara, kejahatan itu hanya sebuah kedok dari skenario buat tujuan tertentu. Berikut ini adalah analisa sementara soal kejanggalan perompakan MT Joaquim.
Muatan minyak MT Joaquim diduga ilegal
Panglima Armada RI Kawasan Barat, Laksma TNI A Taufiqoerrahman mengatakan, muatan light crude oil (LCO) MT Joaquin yang dirompak pada Sabtu 8 Agustus 2015 lalu, diketahui tidak dilengkapi dengan dokumen resmi alias ilegal."Penyelidikan masih berjalan, tapi kesimpulan sementara adalah perompakan ini direkayasa untuk menghindari pajak atau ingin mencari keuntungan asuransi karena kapal dirusak," kata Taufiqoerrahman, kepada awak media di Dumai, Riau, seperti dilansir dari Antara, kemarin.Dari keterangan salah seorang anggota kapal MT Joaquin, lanjut Taufiqoerrahman, muatan minyak dikuras oleh kawanan perompak dengan menggunakan kapal tanker MT Kharisma 9, di sekitar perairan perbatasan Malaysia-Indonesia."Kapal yang digunakan perompak berukuran sama dengan MT Joaquim dan tujuan berlayar ke perairan Lengkawi tanpa memiliki peta laut," ujar Taufiqoerrahman.
Alat komunikasi dipakai perompak cuma HT
Pihak TNI AL juga menemukan keganjilan lain dalam aksi bajak laut terhadap MT Joaquim. Panglima Armada RI Kawasan Barat, Laksma TNI A Taufiqoerrahman mengatakan, sarana komunikasi yang dipakai perompak dengan kapal penampung dan perahu pancung hanya berupa Handy Talkie. Sebab, perangkat itu tidak bisa menjangkau jarak jauh.
Selain itu, awalnya dalam kejadian ini dilaporkan ada dua anggota kapal menjadi korban kekerasan kawanan perompak dan mengalami cedera berat. Namun dipastikan tidak ada yang terluka setelah dilakukan pemeriksaan lebih lanjut.Nakhoda dan tujuh anak buah kapal serta Kapal MT Joaquim hingga kini masih diamankan di Dermaga Pangkalan TNI AL Dumai untuk kepentingan penyelidikan. Taufiqoerrahman mengatakan, terus memburu kapal perompak itu.
Banker Clerk tak dikenal oleh ABK
Panglima Armada RI Kawasan Barat, Laksma TNI A Taufiqoerrahman mengatakan, menemukan banyak keganjilan dalam perompakan terhadap kapal tanker MT Joaquim. Salah satunya, para anak buah kapal itu tidak mengenali Sam alias Lim Puay Kwang, seorang warga Singapura yang ditunjuk sebagai Banker Clerk. Sebab, perusahaan Yu Tat Pte. Ltd., hanya menunjuk Aseng, Alan, dan Sanon.Meski menemui banyak kejanggalan, tetapi sejauh ini nakhoda dan anak buah kapal masih berstatus saksi karena dinilai kooperatif dan bekerja sama baik dalam proses penyelidikan.
Baca juga:Banyak kejanggalan, TNI AL curiga perompakan MT Joaquim direkayasaTiga dari 9 perompak kapal berisi 1.100 kiloliter solar dibekukPerompak Selat Malaka, sulit ditumpas sejak duluBanyak perompak, negara ASEAN diminta patroli bersama di perairanPerompak Selat Malaka kuras 2.900 ton minyak dari kapal Singapura (mdk/ary)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Temuan Senjata Berburu Berusia 1.900 Tahun di Dalam Sebuah Gua Bikin Arkeolog Penasaran
Baca SelengkapnyaTemuan tiga kerangka manusia di area situs Kumitir, kompleks istana Majapahit, menyedot perhatian para peneliti.
Baca SelengkapnyaMasyarakat sekitar sebelumnya tidak mengetahui keberadaan piramida tersebut.
Baca SelengkapnyaArkeolog dibikin bingung dengan temuan ini, mengingat teknologi senjata belum ditemukan ratusan tahun lalu.
Baca SelengkapnyaArkeolog Temukan Monumen Misterius dengan Bentuk yang Belum Pernah Ada Sebelumnya, Begini Wujudnya
Baca SelengkapnyaPenemuan candi ini begitu misterius karena tidak ada bukti mengenai siapa yang membangun dan kapan dibangun.
Baca SelengkapnyaPeneliti menemukan bukti yang menguatkan Gunung Padang adalah piramida tertua di dunia. Namun, fakta ini memicu kontroversi di antara para ilmuwan.
Baca SelengkapnyaPenemuan baru menunjukkan bahwa Danau Marsal di Quebec mungkin merupakan lokasi tabrakan asteroid kuno, menunggu konfirmasi lebih lanjut.
Baca Selengkapnya