Kekurangan uang bulanan, mahasiswa di Depok curi 9 buku di Gramedia
Merdeka.com - Seorang mahasiswa di Depok diamankan karena mencuri beberapa buku di Toko Buku Gramedia, Margonda, Depok. Pelaku bernama Riwinner Theodorus Sianipar ini melakukan aksi tersebut karena tidak memiliki uang untuk hidup sebagai perantau.
Mulanya, tak ada yang curiga dengan aksi pelaku karena dia memasukkan sebanyak sembilan buku ke dalam plastik berlogo TB Gramedia. Namun, ketika hendak keluar dari toko buku, seorang satpam bernama Suharman memeriksa bawaan Riwinner.
Merasa bersalah, dia pun gelagapan ketika satpam menanyakan struk pembelian yang seharusnya disertakan dalam kantong belanjaan. Karena tidak dapat memperlihatkan struk pembayaran akhirnya Riwinner dibawa ke kantor manajemen.
-
Bagaimana anak ini mencari uang? Mampu mengumpulkan uang hingga Rp150 ribu untuk digunakan membantu orang tua yang berprofesi sebagai nelayan.
-
Apa yang dicuri oleh pemuda tersebut? Dikutip dari akun Instagram @polresbantuldiy, TH melancarkan aksinya pada dini hari dengan mencuri ayam jago berjenis 'white king' milik korban.
-
Dimana mahasiswi itu ditemukan? Diberitakan sebelumnya, Nindi ditemukan tewas di Apartemen Bogor Icon Bukit Cimanggu City (BCC), Kelurahan Tanah Sareal, Kota Bogor, Senin (11/12).
-
Siapa pelaku pencurian toko ponsel di Pekanbaru? Berdasarkan rekaman CCTV, pelaku hanya 1 orang.Kasat Reskrim Polresta Pekanbaru Kompol Bery Juana Putra mengatakan pencurian terjadi sekitar pukul 04.15 WIB. Pelaku diketahui seorang laki-laki mengenakan baju kaus hitam, celana training, dan kain penutup wajah.
-
Apa yang terjadi pada mahasiswi itu? 'Hasil pemeriksaan fisik sementara kita indikasikan kemungkinan pembunuhan karena terdapat luka terbuka pada beberapa bagian tubuh. Di punggung tangan dan sekitarnya,' kata Rizka.
-
Apa yang didapatkan gelandangan itu? Lebih lanjut, pejalan kaki tersebut menerangkan jika hal itu merupakan rezeki dari Sang Pencipta. 'Karena kejujuranmu, kamu minta 1 dollar, tapi Allah akan beri kamu lebih banyak. Karena Dia penciptamu, tahu yang kamu butuhkan,' katanya.
Setelah di interogasi, Riwinner akhirnya mengaku buku yang dibawanya merupakan hasil curian. "Pengakuannya buku itu sebagian dijual untuk keperluan hidupnya di sini," kata AKP Syah Johan, Kanit Reskrim Polsek Beji, Kamis (15/10).
Mahasiswa perantau asal Sumatera Utara ini hanya mendapat uang kiriman Rp 500 ribu. Uang itu dirasa tak cukup memenuhi kebutuhan selama merantau. "Karena kekurangan uang jadi dia nekat mencuri. Buku yang diambilnya seharga Rp 750 ribu," imbuh Johan.
Akibat dari aksinya itu, Riwinner dijerat Pasal 362 KUHP tentang pencurian, dengan ancaman hukuman tiga tahun penjara. Saat ini, pihak keamanan toko buku sudah menyerahkan pelaku ke Polsek Beji, Depok.
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Identik dengan kemiskinan, namun 5 pengemis ini justru memiliki harta kekayaan dari hasil belas kasihan masyarakat.
Baca SelengkapnyaGavin Daffa putra sulung Arie Untung dan Fenita kini sedang kuliah di kampus ITB Jatinangor.
Baca SelengkapnyaGavin mengaku ia menginginkan jatah bulanan Rp2 juta. Namun orang tuanya tak mau dan memberikan opsi untuk membuka usaha.
Baca SelengkapnyaSaat masa SMA, Armand Maulana mengungkapkan jika dirinya bukan berasa dari keluarga yang mapan. Berikut ulasan selengkapnya.
Baca SelengkapnyaWalaupun jaraknya hanya 50 meter dari Bank BRI terdekat, namun Agen BRIlink ini punya banyak nasabah
Baca SelengkapnyaHanya dapat 15 ribu rupiah sehari dan harus nafkahi lima orang anak, perjuangan pria ini bikin haru.
Baca SelengkapnyaJFPE ditangkap polisi lantaran mencuri barang-barang milik mahasiswa yang indekos.
Baca SelengkapnyaSejumlah serikat buruh di Yogyakarta memperingati Hari Buruh atau May Day
Baca SelengkapnyaSebuah video memperlihatkan pemuda Garut yang terlantar di Bali.
Baca SelengkapnyaFirman berjuang keras untuk mengangkat derajat keluarganya yang selama ini hidup miskin.
Baca Selengkapnyaselain D, ada juga puluhan siswa di SMA Negeri 2 Maumere dipulangkan pihak sekolah lantaran menunggak uang SPP.
Baca SelengkapnyaSehari-hari, mereka bekerja sebagai buruh tani. Penghasilan harian kecil kadang tak dapat sama sekali
Baca Selengkapnya