Kenakan Perhiasan Mencolok, Siswi di Surabaya jadi Korban Hipnotis
Merdeka.com - Masyarakat khususnya yang sering mengenakan perhiasan mencolok sebaiknya waspada jika di tempat umum. Di Surabaya, seorang siswi menjadi korban hipnotis oleh ibu muda yang bermodus meminta tolong.
Siswi bernama Lita Indra Ayu (15), warga Jalan Pogot Lama Gg X/2, Kecamatan Kenjeran, Selasa (29/1) sore sekitar pukul 16.00 WIB, bertemu dengan seorang ibu muda di sekitar rumahnya.
Saat itu, si ibu yang diketahui bernama Saropa (30), warga Jalan Kampung Seng 58, Surabaya tersebut, tengah mengendarai motor Vega Nopol L 6687 ED. Kemudian si ibu ini menyapa Lita yang terlihat mengenakan beberapa perhiasan.
-
Siapa korban penipuan ini? Namun data universitas itu masih dalam penyidikan sehingga belum bisa disampaikan ke publik.
-
Siapa yang menjadi korban penipuan? 'Saya bukanlah orang yang ada dalam berita ini. Saya tidak melakukan transplantasi wajah,' katanya kepada saluran tersebut, seraya menambahkan ia telah menjalani operasi yang berbeda empat tahun lalu.
-
Siapa yang jadi korban penipuan? Defri mengalami insiden ini ketika menerima tawaran investasi pada pertengahan 2023.
-
Siapa korban penipuan uang? “Ya Tuhan duit Rp 2.000 dibuat jadi Rp 20.000 ditambahnya nol, Astagfirullah.. Astagfirullah,“ ujar pedagang wanita yang diduga jadi korban penipuan.
-
Bagaimana penipu meminta korban untuk mendapatkan hadiah? Dalam postingan yang diunggah oleh akun Facebook @BAIM WONG Berbagi Hadiah dan @Berikan Timor Leste, dijelaskan bahwa untuk mendapatkan hadiah, kita perlu menjawab pertanyaan yang tertera pada postingan dan kemudian mengirim jawaban melalui ikon pesan.
-
Apa yang dilakukan pelaku kepada korban? Mereka melakukan tindakan kekerasan fisik kepada korban.
"Pelaku menyapa dan menepuk pundak korban sambil mengatakan: Dik sini tolong bantu sebentar," terang Kanit Polsek Kenjeran, Polres Tanjung Perak Surabaya, Iptu Subandrio menirukan kalimat pelaku ke korban, Jumat (1/2).
Setelah terkena tepukan pelaku, korban yang mengenakan kalung di leher dan cincin emas di jari-jarinya itu seperti tersihir. Korban tanpa sadar menuruti semua permintaan orang yang tak dikenalnya tersebut.
Selanjutnya, korban diajak pelaku jalan-jalan dengan mengendarai motor. "Korban dibonceng dengan alasan akan diajak menagih utang," lanjut Subandrio.
Namun, di tengah perjalanan, pelaku menghentikan motornya dan meminta korban melepaskan semua perhiasannya dengan alasan akan ditunjukkan ke orang yang berutang kepadanya.
"Kemudian korban dibonceng lagi menuju Jalan M Noor dan berhenti lagi di dekat kantor Samsat. Kemudian pelaku meminta korban melihat ban motor dengan alasan kempes. Saat korban turun, pelaku langsung kabur," paparnya.
Saat itulah korban sadar menjadi korban gendam dan langsung berteriak minta tolong. Terikan korban direspon warga yang langsung mengejar pelaku. "Kemudian pelaku kami amankan di Mapolsek Kenjeran untu menjalani proses hukum lebih lanjut," ucap Subandrio.
Selain mengamankan pelaku, polisi juga menyita sejumlah barang bukti berupa satu buah kalung emas seberat 2,45 gram, liontin emas 0,95 gram, tiga cincin emas dengan berat masing-masing: 1 gram, 0,8 gram, dan 1,1 gram, serta satu unit motor beserta STNK milik tersangka.
"Pelaku akan kami jerat dengan Pasal 378 KUHP dan/atau 372 KUHP, tentang Penipuan dan Penggelapan bermodus gendam," tandas Subandrio.
(mdk/ded)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
ada saat ia digiring menuju hotel oleh pelaku, saat itu sudah timbul perasaan was-was atau curiga.
Baca SelengkapnyaKeluarga meminta pada polisi untuk ‘mempertemukan’ antara pelaku dengan korban.
Baca SelengkapnyaPolisi telah memeriksa 7 orang saksi terkait kasus ini.
Baca SelengkapnyaPemeriksaan pihak rumah sakit menyatakan ada syaraf mata di sebelah kanan yang sudah tidak lagi berfungsi.
Baca SelengkapnyaKorban lebih dulu dicekoki miras dengan alasan agar proses mentato tidak sakit.
Baca SelengkapnyaSang pejabat bahkan sudah membuatkan draf susunan kalimat yang diminta untuk dibacakan di hadapan awak media.
Baca SelengkapnyaSOP di sekolah diubah agar peristiwa serupa tidak terulang.
Baca SelengkapnyaPelaku penculikan dan pemerkosaan terhadap dua siswi SD di wilayah Kota Tangerang Selatan, diduga merupakan pelaku yang sama.
Baca SelengkapnyaAwalnya korban diajak pelaku ke hotel dengan alasan untuk berganti pakaian.
Baca SelengkapnyaKorban pertama diperkosa beberapa kali oleh para tersangka.
Baca SelengkapnyaFA pun langsung menodongkan pisau kepada SA untuk mencoba merampas barang berharga miliknya.
Baca SelengkapnyaPelaku langsung ditangkap dan ditahan kepolisian untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya di hadapan hukum.
Baca Selengkapnya