Kesaksian tukang bakso berusaha selamatkan nyawa Haringga

Merdeka.com - Polrestabes Bandung menggelar rekonstruksi penganiayaan anggota Jakmania, Haringga Sirila (23) di area parkir Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA), Rabu (26/9). Ada 16 adegan yang diperagakan oleh tersangka.

Dari pantauan, delapan tersangka dihadirkan adalah Budiman (41), Goni Abdulrahman (20), Cepy Gunawan (20), Aditya Anggara (19), Dadang Supriatna (19), SMR (17), DFA (16), Joko Susilo (31).

Dalam rekonstruksi tergambar ada dua orang yang sempat berusaha melerai. Namun imbauan mereka tak diindahkan kerumunan massa yang sudah terprovokasi.

Adalah Adang Ali (70), pedagang bakso dihampiri Haringga. Saat pengeroyokan terjadi, Adang meminta bobotoh untuk tidak melakukan penganiayaan.

"Saya minta mereka berhenti. Tapi tidak didengarkan. Saya mau melindungi (Haringga) tapi terdorong-dorong kerumunan," kenangnya.

Niatnya menyelamatkan Haringga pupus saat Adang jatuh pingsan karena kelelahan. "Saya tidak sadar, karena pingsan. Jujur saja saya sangat sedih tidak bisa menolong (korban)," ucapnya.

Saksi lain yang mencoba menghentikan penganiayaan adalah Dede Supriadi (40). Pria asal Ciamis itu mendatangi kerumunan sesaat sebelum memasuki stadion.

Melihat ada pemukulan, dia spontan mencoba menghentikannya. Dia berusaha menyelamatkan Haringga yang saat itu sudah terkulai lemah.

"Saya teriak Setop! Setop! tapi tidak ketahan. Massa banyak sekali. Saya juga sadar diri, saya tidak pakai atribut (Persib)," katanya.

Menurut penuturannya, tak lama kemudian kerumunan bobotoh bubar setelah polisi datang menembakan gas air mata. Dede sempat menyelamatkan dompet Haringga yang tergeletak untuk kemudian diserahkan kepada petugas kepolisian.

"Bukan sok jago. Tapi saya melakukan itu atas dasar rasa kemanusiaan. Saya menyesal tidak bisa menyelamatkan korban. Saya sedih," terangnya.

Kasatreskrim Polrestabes Bandung, AKBP M. Yoris Maulana mengungkapkan, jumlah tersangka kemungkinan bertambah. Saat ini pihak kepolisian terus melakukan penyelidikan dan memburu terduga tersangka.

Saat peristiwa terjadi, delapan tersangka tidak dalam pengaruh minuman keras maupun obat terlarang. "Tidak ada. Mereka tidak minum (minuman keras)," ucapnya.