Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Kisah di balik kasus Dandim Lamongan bunuh ajudan sendiri

Kisah di balik kasus Dandim Lamongan bunuh ajudan sendiri Ilustrasi borgol. ©2013 Merdeka.com/Imam Buhori

Merdeka.com - Pada pertengahan Oktober 2014, seorang anggota Komando Distrik Militer (Kodim) 0812 Kabupaten Lamongan, Jawa Timur, Kopral Kepala (Kopka) Andi Pria Dwi Harsono, dilaporkan tewas gantung diri di kantornya.

Kodim Lamongan memberikan laporan bahwa Kopka Andi bunuh diri akibat malu setelah kedapatan melakukan pelecehan seksual terhadap anak dari komandannya sendiri, Letkol Ade Rizal Muharram. Kopka Andi selama itu merupakan ajudan dari Letkol Ade Rizal.

Namun belakangan keluarga Kopka Andi menduga kematian kerabatnya itu tak wajar. Hingga akhirnya melaporkan kasus tersebut ke Komando Daerah Militer (Kodam) V Brawijaya di Surabaya, Jawa Timur.

Belakangan terkuak dugaan penyebab kematian Kopka Andi bukan bunuh diri, melainkan karena dianiaya teman dan komandannya sendiri. Bagaimana kisahnya? Berikut ini cerita dibalik kasus Dandim Lamongan diduga bunuh Kopka Andi yang tak lain ajudannya sendiri:

Kopka Andi dituduh mencabuli anak komandan

Awalnya Kopka Andi Pria Dwi Harsono diketahui tewas dengan kondisi menggantung di kantornya. Pihak Kodim lantas melaporkan dugaan kematian Kopka Andi. Penyebabnya bunuh diri karena Andi malu tepergok melakukan pelecehan seksual terhadap anak komandannya.Namun hal itu dibantah oleh Ika Sepdina, istri dari Kopka Dani. Ika, warga Jalan Jengitri, Kecamatan Ngasem, Kabupaten Kediri datang ke Kodam V Brawijaya melaporkan hal yang tidak wajar dalam kasus kematian suaminya itu."Terakhir suami saya (Kopka Andi) menelepon hari Sabtu (11/10), dia kan berangkat hari Sabtu pagi. Waktu di telephone, dia bilang: Saya ada di kantor intel, saya dituduh mencabuli anaknya Dandim (Letkol Ade Rizal) yang masih berusia empat tahun," terang Ika di Makodam V Brawijaya.Sebelum menelepon sang suami, seperti diceritakan Ika, istri Letkol Ade Rizal, Gina meneleponnya dan memintanya untuk datang ke Lamongan atau ke rumah dinas Dandim di lingkungan Kodim 0812, pada hari itu juga (11/10)."Saat saya telephone itu, saya tanya ada masalah apa saya kok disuruh ke Lamongan? Suami saya bilang, dia tidak melakukan pelecehan seksual seperti yang dituduhkan. Dia juga bilang, apa sudah gila jika melakukan itu (pelecehan), itu kan anaknya Dandim atasan saya, apalagi anak saya juga perempuan," tutur Ika.Kemudian, sekitar pukul 17.00 WIB, Ika dan ayahnya berangkat ke Lamongan dan sampai di tujuan sekitar pukul 19.30 WIB. Di rumah dinas Letkol Ade Rizal, Ika diminta istri Dandim menanyakan sendiri ke anaknya terkait tuduhan itu. Sang anak Dandim itupun mengatakan, "Om Andi jahat, dek G mau di tit tit in."Sementara Kopka Andi, meski dipaksa mengakui perbuatannya tetap bergeming. Dia tetap pada jawabannya, yakni "tidak pernah melakukan perbuatan terlarang itu."Di hari itu pula, Kopka Andi diberi pelajaran berupa shock terapi oleh Dandim di sebuah ruangan dan diperbolehkan pulang pada hari Senin (13/10).Selanjutnya, Ika pulang ke Kediri. Pada hari Minggu, tanggal 12 Oktober, dia kembali mendapat telephone dari istri Letkol Ade Rizal, yang mengatakan kalau Kopka Andi telah mengakui perbuatannya. Ika pun diminta datang ke Lamongan, tapi di sana dia mendapati suaminya telah tewas.

Suami korban melapor ke Kodam V Brawijaya

Karena menduga ada yang tidak wajar dengan kematian Kopka Andi Pria Dwi Harsono, keluarga lalu mendatangi Kodam V Brawijaya, Surabaya, Jawa Timur meminta keadilan, Jumat (14/11). Keluarga menduga Kopka Andi diduga tewas dianiaya di ruang intel pertengahan Oktober lalu.Namun, pihak Kodim 0812 menyatakan Kopka Andi tewas bunuh diri setelah mengakui perbuatannya mencabuli anak Letkol Ade Rizal yang masih berusia empat tahun, berinisial G.Nah, untuk mencari keadilan karena menduga suaminya dianiaya oleh komandannya itu, istri Andi, Ika Sepdina, warga Jalan Jengitri, Kecamatan Ngasem, Kabupaten Kediri datang ke Kodam V Brawijaya. Dia ditemani hampir seluruh keluarga Kopka Andi.Mereka mengaku hendak mengajukan tuntutan atas tindak penganiayaan yang dilakukan Letkol Ade Rizal atas diri Kopka Andi hingga tewas."Terakhir suami saya (Kopka Andi) telephone hari Sabtu (11/10), dia kan berangkat hari Sabtu pagi. Waktu di telephone, dia bilang: Saya ada di kantor intel, saya dituduh mencabuli anaknya Dandim (Letkol Ade Rizal) yang masih berusia empat tahun," terang Ika di Makodam V Brawijaya.Di Lamongan, Ika mengaku mendapati suaminya, Kopka Andi tewas gantung diri di ruang penyidikan Kantor Intel Kodim 0812. Anehnya dia gantung diri dengan kondisi tangan masih terborgol dan penuh luka lebam di tubuhnya seperti bekas pukulan. Atas kejadian itu, keluarga Kopka Andi meminta keadilan.Kapendam V Brawijaya Kolonel Arm Totok Sugiaharto menerangkan, dengan ditemukannya beberapa luka lebam di tubuh almarhum Kopka Andi, maka saat ini Subdenpom Lamongan memeriksa enam anggota Kodim 0812 yang diduga terlibat dan mengetahui kejadian itu."Saat ini, pihak Subden Pom Lamongan tengah melakukan penyelidikan terkait peristiwa itu. Saat ini sudah enam saksi diperiksa, belum ada tersangka. Dari anak saksi korban (G) juga mengakui adanya pelecehan seksual yang dilakukan anggota tersebut. Saat ini masih dalam penyelidikan, nanti setelah ada hasilnya akan kita laporkan," papar Totok di Makodam V Brawijaya.Totok juga menjelaskan, dari hasil visum yang dilakukan pihak dokter dari rumah sakit umum, Kopka Andi memang dinyatakan tewas bunuh diri. "Hasil visum ini bukan rekayasa, tapi hasil dari dokter rumah sakit umum," katanya.

Kematian diduga tak wajar, makam Kopka Andi dibongkar

Makam Kopka Andik mantan ajudan Komandan Kodim Lamongan di Desa Pulosari Kecamatan Pare, Kabupaten Kediri, dibongkar oleh tim penyidik POM DAM V Brawijaya, Selasa (2/12). Pembongkaran makam ini dilakukan setelah pihak keluarga menilai ada kejanggalan dalam kematian korban yang awalnya ditemukan tewas gantung diri.Sebab berdasarkan foto terakhir korban meninggal dalam keadaan tangan terborgol dan terdapat beberapa luka di sejumlah bagian tubuhnya. Diawali dengan doa bersama yang dipimpin oleh pendeta makam Kopral Kepala Andik Priya Harsono dibongkar oleh tim penyidik POM DAM V Brawijaya.Pembongkaran ini dilakukan untuk melakukan visum terhadap jenazah setelah pihak keluarga menilai kematian ajudan Dandim 0812 Lamongan tidak wajar dan banyak ditemukan kejanggalan.Kopka Andi ditemukan tewas dengan gantung diri di kantor Kodim 0812 Lamongan dengan sejumlah luka lebam di tubuhnya pada Oktober lalu. Dari situ pihak keluarga menilai kematian bapak satu anak itu cukup janggal.Pihak keluarga saat itu berangkat ke lamongan setelah mendapatkan kabar dari unit intel bahwa Kopka Andi membutuhkan uang. Namun setibanya di sana keluarga justru terkejut setelah Kopka Andi ditemukan sudah tidak bernyawa."Permintaan visum oleh pihak keluarga saat itu ditolak dan baru dilaksanakan saat ini setelah kami melaporkan kejanggalan tersebut ke POM DAM V Brawijaya. Kami berharap POM DAM V Brawijaya dapat mengungkap penyebab pasti kematian korban," kata Handoko mertua korban.Lebih lanjut diungkapkan Handoko beberapa hal yang membuat pihak keluarga merasa yakin kematian korban bukan karena bunuh diri, karena kedua tangannya masih dalam keadaan terborgol, mulut dan dadanya mengalami luka memar. Selain itu pada celana dalam korban tidak ditemukan sperma tanda orang meninggal karena gantung diri."Bukti-bukti itu ada di dalam foto-foto terakhir korban sebelum dimakamkan dan kini disimpan oleh penasihat hukum keluarga," jelas Letkol (Inf) Heriyadi Wakapuspen Kodam V Brawijaya.

Dandim Lamongan ditahan

Komandan Kodim (Dandim) 0812 Lamongan, Jawa Timur, Letkol Ade Rizal Muharam bersama enam anggota TNI lainnya resmi ditahan oleh Denpom V Brawijaya. Penahanan ini, terkait kasus kematian Kopka Andi Pria Dwi Harsono, yang dikabarkan tewas gantung diri pada pertengahan Oktober lalu.Kabar penahanan Letkok Ade Rizal Muharam ini dibenarkan Kapendam V Brawijaya Kolonel Arm Totok Sugiharto saat dikonfirmasi wartawan, Selasa (23/12). Dugaan kematian Kopda Andi yang tak wajar bisa dibaca di berita berjudul Anggota Kodim Lamongan tewas tak wajar, keluarga minta keadilan.Kata Totok, penahanan Dandim 0812 Lamongan itu dilakukan sejak 18 Desember di Makodim, kemudian dilimpahkan ke Denpom V Brawijaya pada 22 Desember kemarin. Rencananya, masa penahanan sementara itu akan dilakukan hingga 3 Januari 2015 mendatang."Ada tujuh anggota yang ditahan. Statusnya adalah tahanan sementara. Masa penahanan sendiri, selama 17 hari, mulai 18 (Desember) hingga 3 Januari (2015) mendatang. Dan kalau memang dibutuhkan, waktu penahanan bisa diperpanjang lagi," terang Totok, sembari menegaskan kalau kasus ini bisa disidangkan.Penahanan Dandim 0812 Lamongan bersama enam anggota TNI yang lain itu, terkait dugaan kasus penganiayaan Kopka Andi Pria Dwi Harsono, yang merupakan ajudan dari Letkol Ade Rizal Muharam hingga meninggal dunia. Namun, Kopka Andi dikabarkan tewas bunuh diri."Penahanan ini sendiri, dilakukan setelah dilakukan berdasarkan hasil olah TKP, hasil forensik yang dicek di makam, hasil otopsi dan tambahan bukti dari penyidik," terang Totok.

(mdk/mtf)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
VIDEO: Anggota KKB Pembunuh Danramil TNI Ternyata Saling Kenal, Sering Dikasih Sembako
VIDEO: Anggota KKB Pembunuh Danramil TNI Ternyata Saling Kenal, Sering Dikasih Sembako

Diketahui, korban dan pelaku ternyata saling kenal, bahkan Anan kerap diberikan sembako.

Baca Selengkapnya
Anggota OPM yang Bunuh Danramil Lettu Oktovianus Kenal Dekat: Pelaku Sering Dibantu Sembako
Anggota OPM yang Bunuh Danramil Lettu Oktovianus Kenal Dekat: Pelaku Sering Dibantu Sembako

Menurut Bayu, soal hubungan keduanya juga diakui oleh Anan sendiri yang sering dikasih sembako oleh Lettu Oktovianus Sogalrey untuk keluarganya.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Fakta-Fakta Hasil Autopsi Ajudan Jenderal Tewas Tertembak, Peluru Tembus Jantung
VIDEO: Fakta-Fakta Hasil Autopsi Ajudan Jenderal Tewas Tertembak, Peluru Tembus Jantung

Hasilnya, Brigadir Setyo mengalami luka tembak di dada sebelah kiri, hingga jantung dan paru-paru

Baca Selengkapnya
Ini Motif Pelaku Bunuh Ketua Mapala Lubuklinggau Lalu Buat Tulisan
Ini Motif Pelaku Bunuh Ketua Mapala Lubuklinggau Lalu Buat Tulisan "Maaf Yah Teh" dengan Darah Korban

Ada hubungan terlarang yang memicu kekesalan dan dendam tersangka.

Baca Selengkapnya
Pembunuh Sesama Napi di Lapas Palembang Ternyata Pecatan TNI yang Terlibat Pencabulan
Pembunuh Sesama Napi di Lapas Palembang Ternyata Pecatan TNI yang Terlibat Pencabulan

Dua pelaku merencanakan pembunuhan korban karena jengkel dengan sikapnya yang tidak mau ikut aturan tahanan senior.

Baca Selengkapnya
Terungkap Alasan Anggota KKB Anan Nawipa Bunuh Danramil Lettu Oktovianus dengan Keji
Terungkap Alasan Anggota KKB Anan Nawipa Bunuh Danramil Lettu Oktovianus dengan Keji

Anan Nawipa adalah Pemegang HP Milik almarhum Danramil.

Baca Selengkapnya
Kronologi Tiga Prajurit TNI AL Diduga Terlibat Pengeroyokan Warga di Kupang
Kronologi Tiga Prajurit TNI AL Diduga Terlibat Pengeroyokan Warga di Kupang

Peristiwa tersebut terjadi di pos security terminal penumpang Pelabuhan Tenau.

Baca Selengkapnya
1 Tahun Bebas Berkeliaran, Serda Adan Pembunuh Casis Bintara Asal Nias Kini Ditahan Lantamal II Padang
1 Tahun Bebas Berkeliaran, Serda Adan Pembunuh Casis Bintara Asal Nias Kini Ditahan Lantamal II Padang

Mirisnya, kondisi Iwan diketahui keluarga usai satu tahun wafat.

Baca Selengkapnya
Hasil Autopsi Jenazah Pengawal Pribadi Kapolda Kaltara: Peluru Kena Jantung dan Paru-Paru
Hasil Autopsi Jenazah Pengawal Pribadi Kapolda Kaltara: Peluru Kena Jantung dan Paru-Paru

Dugaan sementara, Setyo tewas lantaran tertembak pistolnya sendiri.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Motif Jahat Akal Bulus Serda Adan Bunuh Casis TNI AL & Kuras Harta Keluarga Korban
VIDEO: Motif Jahat Akal Bulus Serda Adan Bunuh Casis TNI AL & Kuras Harta Keluarga Korban

Dari pengakuan, pelaku telah menghilangkan nyawa Iwan pada 24 Desember 2022 sore.

Baca Selengkapnya
Deretan Kasus Polisi Tembak Polisi, Terbaru Sesama Densus 88
Deretan Kasus Polisi Tembak Polisi, Terbaru Sesama Densus 88

Bukan hanya sekali, berikut deretan kasus polisi tembak polisi yang terjadi di tengah masyarakat Indonesia.

Baca Selengkapnya
Detik-Detik Eks Casis Bintara Iwan Dihabisi Serda Adan, Korban Dicekik, Ditusuk Lalu Dibuang ke Jurang
Detik-Detik Eks Casis Bintara Iwan Dihabisi Serda Adan, Korban Dicekik, Ditusuk Lalu Dibuang ke Jurang

Polisi ungkap detik-detik peristiwa tewasnya eks calon siswa Bintara Iwan oleh anggota TNI AL Serda Adan.

Baca Selengkapnya