Kondisi Psikologi Remaja Putri yang Membunuh Pemerkosanya Membaik
Merdeka.com - Kondisi MSK (15) semakin membaik selama menjalani rehabilitasi di Balai Rehabilitasi Sosial Anak Yang Memerlukan Perlindungan Khusus (BRSAMPK) Naibonat Kupang. Kondisinya membaik setelah mendapat pendampingan, atau trauma healing dari pekerja sosial yang bertugas di BRSAMPK Naibonat Kupang.
"Saat ini sudah membaik, sudah bisa berinteraksi dengan teman-temannya," jelas Kepala BRSAMPK Naibonat Kupang, Supriyono, Minggu (21/2).
Sebelumnya, MSK masih terlihat pendiam dan belum mau berinteraksi dengan teman-temannya, yang juga sedang menjalani rehabilitasi. Tetapi dengan berjalannya waktu MSK sudah bisa berinteraksi dan lebih ceria.
-
Mengapa anak pendiam takut berinteraksi? Di sisi lain, seorang yang pendiam tidak selalu menginginkan kesendirian, tetapi cenderung takut untuk berinteraksi dengan orang lain.
-
Siapa yang membantu anak pendiam? Carol mengemukakan bahwa seseorang dapat mencari terapi untuk mengatasi pendiam, namun tidak demikian halnya dengan introvert.
-
Kenapa anak jadi pendiam? 'Jika anak Anda yang biasanya terbuka tiba-tiba menjadi menarik diri atau cemas di hadapan orang lain, ini bisa menjadi tanda bahwa mereka merasa harus bersaing dengan orang lain untuk mendapatkan perhatian Anda.' Kondisi ini bisa terjadi karena anak merasa bahwa perhatian orang tua mereka terbagi, dan mereka mungkin merasa lebih nyaman jika tidak berinteraksi terlalu banyak dengan orang lain.
-
Dimana orang pendiam merasa nyaman berinteraksi? Mereka tidak merasa perlu memiliki banyak teman, tetapi lebih memilih hubungan yang berkualitas dan bermakna. Ini membuat mereka sangat loyal terhadap teman-teman terdekat dan menjadi sosok yang dapat diandalkan dalam persahabatan.
-
Bagaimana cara anak yang manja berinteraksi dengan teman sebayanya? Cara anak berinteraksi dengan teman sebayanya bisa mencerminkan sikap yang mereka terima di rumah.
-
Siapa yang bisa bantu anak susah bersosialisasi? Orang tua memiliki kesempatan untuk berfungsi sebagai sahabat bagi anak-anak mereka, sehingga dapat menciptakan suasana yang nyaman dan mendukung.
"Kondisi kesehatannya juga baik," tutupnya.
Untuk diketahui,Penanganan kasus pembunuhan yang diduga melibatkan remaja putri di Timor Tengah Selatan, Nusa Tenggara Timur (NTT), dilakukan dengan hati-hati dan humanis. Penyidik menitipkan tersangka MSK (15) di Balai Rehabilitasi Sosial Anak Yang Memerlukan Perlindungan Khusus (BRSAMPK) Kupang.
Kepala BRSAMPK Naibonat Kupang, Supriyono mengapresiasi tindakan kepolisian. "Langkah yang diambil polisi sangat profesional dan tepat, karena tersangka masih di bawah umur dan langkah Polri bekerja sama dengan balai untuk menangani masalah ini bersama-sama patut diapresiasi," katanya, Sabtu (20/2).
Selama berada di balai, tersangka mendapatkan layanan hidup layak, pengasuhan, dukungan keluarga, terapi fisik, terapi psikososial dan terapi mental spiritual. "Dia (tersangka) merasa nyaman, merasa terlindungi dan tidak merasa cemas seperti di penjara," ungkap Supriyono.
Tersangka juga mendapatkan pendampingan dari Polwan PPA Subdit IV/Renakta Ditreskrimum Polda Nusa Tenggara Timur dan Polwan Unit PPA Satuan Reskrim Polres Timor Tengah Selatan.
Dalam menangani kasus pembunuhan yang melibatkan anak di bawah umur ini, penyidik menerapkan Pasal 64 huruf g Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2014 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak dan Pasal 8 ayat (2) Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2012 tentang Sistem Peradilan Pidana Anak. Dalam aturan itu, setiap anak dalam proses peradilan pidana berhak diperlakukan secara manusiawi dengan memperhatikan kebutuhan sesuai dengan umurnya.
Sebelumnya, MSK (15), remaja putri asal Desa Oni, Kecamatan Kualin, Kabupaten Timor Tengah Selatan, Nusa Tenggara Timur yang menjadi tersangka pembunuhan. Dia mengaku nekat membunuh sepupunya Nikodemus Biaf (48), warga Bitan, RT 07 RW 03, Dusun 1, Desa Oni, Kecamatan Kualin, karena korban hendak memerkosanya.
"Menurut keterangan tersangka (MSK) bahwa tersangka melakukan kasus pembunuhan tersebut, karena tersangka pernah disetubuhi oleh korban pada bulan Mei 2020," jelas Kapolres Timor Tengah Selatan AKBP Andre Librian, Rabu (17/2).
Setiap kali Nikodemus ke rumah tersangka untuk membeli minuman keras, pria ini selalu menyampaikan kepada ayah tersangka, bahwa dia ingin menikahi tersangka. Korban ingin menjadikan tersangka sebagai istri kedua.
Andre menguraikan, pada Rabu (10/2) siang sekitar pukul 13.00 Wita, korban ke rumah tersangka untuk membeli minuman keras lokal (laru putih). Saat itu korban mengajak tersangka untuk bertemu di pinggir pantai.
Korban langsung keluar dan menuju ke pinggir pantai, sekitar 20 meter dari lokasi kejadian. Beberapa saat kemudian tersangka pergi mengikuti korban. Dia membawa sebilah pisau. Senjata tajam itu disimpan di saku celana bagian belakang.
Di pinggir pantai tempat korban menunggu, korban dan tersangka sempat melakukan hubungan badan satu kali. Beberapa saat kemudian korban kembali mengajak tersangka untuk berhubungan badan, namun ditolak.
"Saat itu korban memaksa tersangka, sehingga tersangka langsung menikam korban dengan menggunakan sebilah pisau yang di simpan tersangka di saku belakang celana tersangka," jelas Ande.
Usai menikam, tersangka langsung pergi meninggalkan korban. Belakangan jenazah korban baru ditemukan di hutan Haikmeu, Bitan, Desa Oni, Kecamatan Kualin. Saat ditemukan, korban dalam posisi tidur telungkup. Korban juga memegang dua pasang sandal berwarna hijau dan hitam serta menggunakan sebuah tas samping berwarna hitam.
(mdk/fik)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Saat ini ibu pelaku masih menjalani perawatan intensif di RS Fatmawati, Jakarta Selatan.
Baca SelengkapnyaHingga kini pelaku sedang diperiksa oleh psikolog. Total ada dua orang psikolog yang diturunkan dalam kasus ini.
Baca SelengkapnyaKorban dirudapaksa oleh staf kelurahan Pondok Kacang Barat
Baca SelengkapnyaMelalui tekad dan keteguhan hati, ia berhasil mengatasi masa lalu kelamnya dan membuka lembaran baru yang penuh harapan dan prestasi.
Baca SelengkapnyaSeorang pelajar SMAN 7 Banjarmasin berinisial A (15) nekat menusuk teman sekolahnya berinisial M (15).
Baca SelengkapnyaIbu pembunuh bocah lima tahun AAMS, SNF (26) di Bekasi menjalani pemeriksaan psikologi di RS Polri Kramat Jati dua hari lalu.
Baca SelengkapnyaPenampilan terbaru Nikita Mirzani setelah kembali menjalani operasi plastik di Korea Selatan menuai banyak pujian.
Baca SelengkapnyaSejak ditemukan, korban menjalani pemulihan baik fisik maupun psikologinya.
Baca SelengkapnyaMereka akan menjalani beragam treatment selama proses rehabilitasi.
Baca SelengkapnyaDalam rekaman video yang beredar, terlihat dua siswi berinisial K dan N dihajar oleh pelajar dari sekolah lain.
Baca SelengkapnyaSetiap berangkat kuliah, kakeknya selalu mengantar dan menjemput kalau sudah selesai.
Baca SelengkapnyaKeputusan polisi tersebut membuat orang tua korban, UD, kesal. Dia akan melapor ke Mabes Polri.
Baca Selengkapnya