Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Kontribusi Kebudayaan Dinilai belum Sepenuhnya Mendukung Pembangunan Ekonomi

Kontribusi Kebudayaan Dinilai belum Sepenuhnya Mendukung Pembangunan Ekonomi Kajian online bertema kebudayaan. ©2021 Merdeka.com

Merdeka.com - Indonesia memiliki kekayaan kebudayaan yang berlimpah. Namun hal tersebut belum dibarengi adanya pengembangan industri kreatif untuk kesejahteraan masyarakat. Dalam penelitian yang dilakukan Badan Penelitian dan Pengembangan dan Perbukuan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, menunjukkan kontribusi kebudayaan dalam mendukung pembangunan ekonomi masih perlu terus ditingkatkan.

Ketua tim penelitian, Unggul Sudrajat menuturkan bahwa pengelolaan kekayaan budaya melalui ekonomi kreatif merupakan suatu upaya menciptakan nilai tambah dari suatu hak kekayaan intelektual yang lahir dari kreativitas manusia yang berdasar pada ilmu pengetahuan, warisan budaya dan teknologi.

"Konteks pengelolaan kekayaan budaya melalui industri kreatif, maka ada proses yang dilalui dari kreasi, produksi, distribusi, konsumsi, konservasi dan tentu saja melibatkan pasrtisipasi publik. Dalam hal ini, pijakan dari pengembangan ini haruslah senantiasa merujuk pada strategi pemajuan kebudayaan yang bertumpu pada pelindungan, pengembangan, pemanfaatan dan pembinaan kebudayaan," kata Unggul dalam rapat virtual yang dihadiri oleh sejumlah pemangku kepentingan, Kamis (22/4).

Orang lain juga bertanya?

Hasil penelitian yang tertuang dalam Indeks Pembangunan Kebudayaan Tahun 2018, menunjukkan pembangunan kebudayaan Indonesia cukup baik, namun masih perlu terus ditingkatkan. Nilai Indeks Pembangunan Kebudayaan pada tingkat nasional dengan rentang nilai 0–100 sebesar 53,74.

Adapun nilai untuk setiap dimensi sebagai berikut: dimensi ekonomi budaya (30,55), dimensi pendidikan (69,67), dimensi ketahanan sosial budaya (72,84), dimensi warisan budaya (41,11), dimensi ekspresi budaya (36,57), dimensi budaya literasi (55,03), dan dimensi kesetaraan gender (54,97).

"Dapat disimpulkan bahwa dimensi ketahanan sosial budaya memiliki nilai paling tinggi, sementara dimensi ekonomi budaya memiliki nilai paling rendah dibandingkan dengan dimensi lainnya. Hal ini menunjukkan, bahwa kemampuan kebudayaan Indonesia dalam mempertahankan dan mengembangkan identitas, pengetahuan, dan praktik budaya pada kehidupan sosial cukup baik. Namun kontribusi kebudayaan dalam mendukung pembangunan ekonomi masih perlu terus ditingkatkan," tambah Unggul.

Rapat yang virtual tersebut dipusatkan di Hotel Sotis Kemang Raya, Jakarta. Yakni melakukan kajian tentang pengelolaan kekayaan budaya melalui pengembangan industri kreatif untuk kesejahteraan masyarakat.

Acara dihadiri Harry Waluyo dari Jejaring Global Fasilitator ICH-UNESCO, Ahli Kebijakan Publik Universitas Nasional Rusman Ghazali, Kepala Bappeda Kota Pekalongan Anita Heru Kusumorini, Deni Kurniadi dan Sanny Megawati dari Dinas Kebudayaan Dan Pariwisata Kota Bandung, dan Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Banyuwangi M. Yanuarto Bramuda, serta berbagai pihak terkait baik komunitas seperti Senapati Nusantara, peneliti Sraddha Institute maupun unsur media. (mdk/cob)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Cak Imin: Indonesia Belum Sepenuhnya Hargai Seni Budaya, Buktinya Dana Abadi Kebudayaan Tak Memadai
Cak Imin: Indonesia Belum Sepenuhnya Hargai Seni Budaya, Buktinya Dana Abadi Kebudayaan Tak Memadai

Cak Imin membandingkan Indonesia dengan Korea Selatan yang mengembangkan budayanya.

Baca Selengkapnya
Fenomena Baru, Banyak Pengusaha Indonesia Pilih Terjun ke Bisnis Kuliner Ketimbang Garap Sumber Daya Alam
Fenomena Baru, Banyak Pengusaha Indonesia Pilih Terjun ke Bisnis Kuliner Ketimbang Garap Sumber Daya Alam

Padahal, banyak jenis usaha atau bisnis yang bisa dikembangkan karena memiliki sumber daya yang luar biasa.

Baca Selengkapnya
Pengembangan Ekonomi Hijau di Indonesia Belum Menggiurkan Buat Investor
Pengembangan Ekonomi Hijau di Indonesia Belum Menggiurkan Buat Investor

Ekonomi hijau dinilai sebagai solusi dari sistem ekonomi eksploitatif yang selama ini cenderung merusak lingkungan.

Baca Selengkapnya
Kementerian Ini Jadi Penentu Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Masa Depan
Kementerian Ini Jadi Penentu Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Masa Depan

Kunci sukses terletak pada sukses atau tidaknya membenahi kementerian dan kebijakan industrinya.

Baca Selengkapnya
Terungkap, 4 Alasan Ekonomi dan Keuangan Syariah Sulit Berkembang di Indonesia
Terungkap, 4 Alasan Ekonomi dan Keuangan Syariah Sulit Berkembang di Indonesia

Sebagai negara dengan penduduk muslim terbesar, Indonesia memiliki tanggung jawab untuk menjadi kiblat bagi inovasi pengembangan ekonomi syariah di masa depan.

Baca Selengkapnya
Indonesia Punya Kekayaan Alam Melimpah Tapi Rakyatnya Masih Banyak yang Miskin, Apa Solusinya?
Indonesia Punya Kekayaan Alam Melimpah Tapi Rakyatnya Masih Banyak yang Miskin, Apa Solusinya?

Rektor Universitas Muhammadiyah Kupang, Zainur Wula mengatakan, kemandirian ekonomi salah satu tujuan fundamental yang harus dicapai

Baca Selengkapnya
Wapres Maruf Amin Ungkap Sumbangan Ekonomi Syariah di Tahun 2030 Bisa Tembus Rp155 Triliun
Wapres Maruf Amin Ungkap Sumbangan Ekonomi Syariah di Tahun 2030 Bisa Tembus Rp155 Triliun

kontribusi ekonomi syariah terhadap produk domestik bruto (PDB) nasional diperkirakan akan mencapai USD10 miliar setara Rp155,52 triliun atau 1,5 persen PDB nas

Baca Selengkapnya
Tiga Faktor Ini Jadi Biang Keladi Jaringan 5G di Indonesia Mentok
Tiga Faktor Ini Jadi Biang Keladi Jaringan 5G di Indonesia Mentok

Berikut adalah tiga hal yang menjadi penghambat meluasnya jaringan 5G.

Baca Selengkapnya
Akar Masalah Kemiskinan di Indonesia: Sengaja Dibuat, Fee Proyek sampai Budaya Politik
Akar Masalah Kemiskinan di Indonesia: Sengaja Dibuat, Fee Proyek sampai Budaya Politik

Ahli Patologi Sosial dari Universitas Indonesia, Ester Jusuf, mengungkapkan, kemiskinan di beberapa wilayah terlihat sengaja dipertahankan.

Baca Selengkapnya
Potensi Ekonomi Syariah di Indonesia Besar, Tapi Kurang Inovatif
Potensi Ekonomi Syariah di Indonesia Besar, Tapi Kurang Inovatif

Penetrasi perbankan syariah di Indonesia hanya sebesar 6,87 persen, terendah dibandingkan negara-negara musllim.

Baca Selengkapnya
Contoh Akulturasi di Indonesia, Ketahui Faktor Pendorong dan Penghambatnya
Contoh Akulturasi di Indonesia, Ketahui Faktor Pendorong dan Penghambatnya

Akultruasi adalah wujud perkembangan budaya yang dinamis.

Baca Selengkapnya
Cara Jitu Andika Perkasa Lestarikan Seni Budaya
Cara Jitu Andika Perkasa Lestarikan Seni Budaya

Menjadikannya sebuah industri dinilai cara melestarikan seni dan budaya.

Baca Selengkapnya