Korban dukun cabul di Sukabumi capai 15, mayoritas wanita putus cinta
Merdeka.com - Kepolisian terus menyelidiki kasus pencabulan dilakukan seorang dukun di Sukabumi, Jawa Barat. Hasil pemeriksaan anggota Polsek Cibadak, Kabupaten Sukabumi, korban dukun cabul AR (43) warga Ciaul, Kota Sukabumi terus bertambah hingga saat ini.
"Awalnya hanya empat orang wanita yang melaporkan kasus ini, tetapi selang dua hari jumlahnya sekarang sudah ada 15 orang," kata Kapolsek Cibadak Kompol Suhardiman di Sukabumi, Rabu (25/4), seperti dilansir Antara.
Menurutnya, pada Rabu (25/4), ada tiga wanita yang diduga menjadi korban asusila AR warga Kelurahan Cisarua, Kecamatan Cikole tersebut. Tidak menutup kemungkinan jumlahnya akan terus bertambah, karena hingga kini masih ada yang melapor.
-
Siapa yang melakukan pelecehan terhadap korban? Kapolres Cimahi AKBP Tri Suhartanto menyampaikan bahwa peristiwa pelecehan seksual dilakukan oleh pelaku hingga korban mengalami kehamilan terjadi di wilayah Kabupaten Bandung Barat.
-
Siapa yang selalu jadi korban pemerasan? Siapa yang selalu jadi korban pemerasan? Jawab: Sapi perah.
-
Siapa yang jadi korban penipuan? Defri mengalami insiden ini ketika menerima tawaran investasi pada pertengahan 2023.
-
Siapa yang menjadi korban penipuan? 'Saya bukanlah orang yang ada dalam berita ini. Saya tidak melakukan transplantasi wajah,' katanya kepada saluran tersebut, seraya menambahkan ia telah menjalani operasi yang berbeda empat tahun lalu.
Mayoritas korban yang dilakukan tidak senonoh oleh tersangka, mereka yang baru saja putus cinta. Namun, bukannya mendapatkan ilmu dari AR, tersangka malah menggauli korbannya.
Modus yang dilakukan AR, yakni berpura-pura mempunyai ilmu untuk membuka aura pasiennya. Bahkan korban dijanjikan bisa memelet lawan jenis dan bisa menyambungkan kembali hubungan yang telah putus.
"Dari 15 wanita yang mengaku menjadi korban, baru tiga korban yang melapor secara resmi kepada kami. Untuk tersangka sudah kami tahan dan kasus ini masih dalam pengembangan," tukasnya.
Suhardiman mengimbau kepada warga yang pernah menjadi korban dari AR untuk melapor agar kasus ini bisa segera diselesaikan dan tersangka pun lekas disidangkan untuk mempertanggungjawabkan kelakuan bejatnya itu.
Sebelumnya, Polsek Cibadak, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat menangkap dukun cabul berinisial AR (43) yang diduga mencabuli para pasiennya yang berobat. Modus yang dilakukan tersangka untuk melakukan tindak asusila kepada korbannya berpura-pura mengobati penyakit yang diderita pasien.
"Sudah ada lima korban yang bersedia memberikan keterangan kepada kami dan saat ini masih dalam pengembangan," kata Kapolsek Cibadak Kompol Suhardiman di Sukabumi, Minggu.
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Peristiwa tragis dialami remaja putri berusia 15 tahun asal Timor Tengah Utara (TTU). Dia dicabuli dan disetubuhi 10 pria saat mencari pekerjaan di Kota Kupang.
Baca SelengkapnyaPeristiwa itu telah dilaporkan ke Polres Purworejo pada Juni 2024 dan masih belum ada perkembangan.
Baca SelengkapnyaRemaja putri berusia 16 tahun di Aceh Timur menjadi korban pemerkosaan oleh 16 pemuda yang rata-rata masih remaja. Baru tiga pelaku yang ditangkap polisi.
Baca SelengkapnyaDua guru ngaji di Bekasi diduga telah melakukan pencabulan ke beberapa santri perempuan sejak 2020 lalu.
Baca SelengkapnyaPelaku adalah M (72) selalu pemilik pondok pesantren dan F (37) anaknya. Saat diminta keterangan, bapak-anak itu mengakui perbuatannya.
Baca SelengkapnyaDiduga, para santriwati itu dicabuli oleh oknum guru ngaji di salah satu pesantren.
Baca SelengkapnyaSelanjutnya mereka akan dibawa ke tempat rehabilitasi untuk mendapat pembinaan di wilayah Cirebon.
Baca SelengkapnyaKepala BKKBN mengungkap angka perceraian di Indonesia meningkat.
Baca SelengkapnyaKetiga tersangka merupakan buruh pembuat batubata yang tinggal di satu kontrakan. Kepolosan korban dimanfaatkan untuk melampiaskan nafsu mereka.
Baca SelengkapnyaSejak ditemukan, korban menjalani pemulihan baik fisik maupun psikologinya.
Baca SelengkapnyaBanyak pekerja yang mengalami PHK sehingga berpengaruh pada perekonomian keluarga.
Baca SelengkapnyaDiketahui untuk tempat lokalisasi Pucuk tersebut sudah ditutup oleh pemerintah daerah Kota Jambi pada tahun 2014 lalu. Namun sampai saat ini masih ada aktivitas
Baca Selengkapnya