Korban miras oplosan yang tewaskan 26 orang mayoritas mahasiswa
Merdeka.com - Sebagian besar korban meninggal dunia akibat miras di Yogyakarta masih berstatus mahasiswa. Dari 26 orang yang menjadi korban teridentifikasi 14 di antaranya adalah mahasiswa.
Kapolres Sleman, AKBP Yulianto menjelaskan, untuk korban lainnya merupakan warga Yogyakarta sendiri.
"Korban rata-rata mahasiswa, sementara ini yang selamat sedang dalam perawatan," katanya saat dihubungi, Senin (8/2).
-
Apa modus ratusan pelajar tersebut? Ratusan pelajar itu diamankan di empat lokasi di Jakarta Pusat pada Selasa (2/4) sore. 'Hari ini kita mengamankan remaja yang konvoi berdalih berbagi takjil yang selalu membuat kerusuhan dan keonaran di jalan raya, sehingga membahayakan pengguna jalan maupun warga sekitar karena sering menutup jalan sambil teriak-teriak menyalakan petasan,' kata Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Pol Susatyo Purnomo Condro dalam keterangan tertulis.
-
Siapa yang ikut serta dalam perjalanan survey kampus? Sarah ikut serta dalam perjalanan Nana dan Andrew mengantarkan Jason untuk survey kampus di Australia.
-
Apa yang terjadi pada mahasiswa tersebut? Mahasiswa bernama Alwi Fadli tewas ditikam oleh pria inisial P (23) yang hendak menyewa kekasihnya terkait prostitusi online.
-
Siapa saja yang hadir di MA Goes to Campus UIN Jakarta? MA Goes To Campus yang hadir di UIN Jakarta tersebut dihadiri sederet tokoh penting. Mulai dari Rektor UIN Prof. Asep Saepudin Jahar, MA., Ph.D., Kepala Biro Hukum dan Humas MA Dr. H. Sobandi, S.H., M.H, Wakil Dekan Fakultas Syariah dan Hukum UIN Jakarta Prof. Dr. Kamarusdiana, M.H., Hakim Yustisial Kepaniteraan MA RI Dr. Abdurrahman Rahim, SH., MH, Hakim Yustisial Biro Hukum dan Humas MA Dr. Riki Perdana Raya Waruwu, S.H., M.H., serta Pimpinan Redaksi Liputan6 Irna Gustiawati.
-
Siapa yang ikut sosialisasi? Sosialisasi digelar secara hibrida yang dihadiri para eksportir dan pemangku kepentingan.
-
Siapa yang hadir di pengajian? Reza Artamevia, yang merupakan ibu kandung Aaliyah, juga hadir dalam pengajian tersebut.
Saat ini, lanjutnya, ada 5 orang yang masih dirawat di RS Sarjito, 15 orang di RS Bethesda dan 3 orang di RS Hidayatullah. Kondisi mereka ada yang mulai membaik.
"Kalau semua korban itu beli mirasnya di dua lokasi, di Sayegan dan di Ambarukmo. Ambarukmo tersangkanya ada SK dan SB, korban meninggalnya ada 22 orang. Lokasi kedua di wilayah Sayegan, penjualnya MT dan PY korban meninggalnya 4 orang," terangnya.
Sementara itu dari olah TKP di rumah SK diamankan 1 galon fermentasi salak, bahan baku miras lainnya, obat anti serangga cair di ruang peracikan, alat pres botol, cairan anti pegal bubuk, 1 bungkus tawas, 2 botol sisa minuman, 2 buah gelas berisi cairan coklat yang masih belum dapat diidentifikasi jenisnya, serta 1 bungkus besar tembakau.
"Dijualnya dengan Rp 15 ribu dan Rp 25 ribu. Sama-sama oplosan tapi bahan pengoplosnya beda sehingga harganya beda," ungkapnya.
Sementara untuk TKP di Sayegan, pihak kepolisian juga baru saja melakukan olah TKP. Saat ini belum diketahui temuan di lokasi Sayegan.
"Kita sudah olah TKP. Nanti kami akan beritahu hasilnya," pungkasnya. (mdk/rnd)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dua dari tiga orang korban meninggal tersebut diketahui merupakan pelajar sekolah menengah kejuruan (SMK).
Baca SelengkapnyaSuasana sangat mencekam hingga membuat orang-orang panik saat mendengar rentetan suara tembakan.
Baca SelengkapnyaDua di antara tiga yang ditangkap merupakan pasangan suami istri yang ditangkap di daerah Doyo Sentani, Kabupaten Jayapura.
Baca SelengkapnyaMinuman keras oplosan di Subang membuat 13 orang meninggal dunia.
Baca SelengkapnyaAtas laporan tersebut pihaknya pun melakukan olah tempat kejadian perkara.
Baca SelengkapnyaSeorang pelajar tewas akibat disabet celurit oleh gerombolan pelajar di Jalan Pasar Lama, Desa Benteng, Kecamatan Ciampea, Kabupaten Bogor, Jumat (1/12).
Baca SelengkapnyaMinuman keras (miras) oplosan kembali memakan korban.
Baca SelengkapnyaInformasi awal menyebutkan tiga korban tewas, tetapi angka itu naik menjadi empat setelah salah satu korban luka-luka akhirnya meninggal.
Baca SelengkapnyaPelaku berasal dari geng remaja bernama Geng Bhirues atau Biang Rusuh dan Kampung Sumur Bersatu
Baca SelengkapnyaSaat ini, 74 dari 75 pendaki Gunung Marapi berhasil ditemukan, 22 di antaranya meninggal dunia.
Baca SelengkapnyaNaas korban gagal melarikan diri karena terkena hantaman double stick.
Baca SelengkapnyaPolisi menemukan fakta baru dalam peristiwa tujuh remaja meninggal di Kali Bekasi.
Baca Selengkapnya