Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

KPK sebut kinerja DPR tak jelas, asal bikin janji biar terpilih

KPK sebut kinerja DPR tak jelas, asal bikin janji biar terpilih Rapat paripurna DPRD Jakarta sepi. ©2013 Merdeka.com

Merdeka.com - Keluhan pejabat daerah dalam seminar antikorupsi mendapat perhatian dari KPK. Salah satu pimpinan KPK, Adnan Pandu Pradja memahami bagaimana ulah politisi di DPRD yang kadang menjegal kebijakan yang akan dilaksanakan pejabat terkait.

"Kalau saya menyebutnya kenakalan anggota dewan. KPK juga sudah memantau itu. Cirinya mereka asal bikin janji saja sebelum terpilih. Setelah terpilih, mereka tidak bikin rencana kerja. Setelah itu mekanisme kontrol ke mereka di Badan Kehormatan juga tidak jalan," kata Adnan Pandu di Istora Senayan, Jakarta, Selasa (10/12).

Adnan mengungkapkan, cara-cara itu juga berlaku di politisi di Senayan yang menjegal pemerintah dalam program-program tertentu. Dia menyarankan, agar pemerintah daerah yang lain dan pemerintah pusat bisa mengadopsi cara yang digunakan Pemda DKI Jakarta dan Pemkot Surabaya dalam menundukkan arogansi politisi itu.

"Cara yang dilakukan Ibu Risma dan Pak Jokowi-Ahok bisa ditiru dalam hal menangani ganjalan dari DPRD. Hal itu juga bisa berlaku buat pemerintah pusat. Meskinya pusat bisa belajar dari dua daerah itu," terang Adnan.

Menurut Adnan, KPK sudah membicarakan hal itu dengan berbagai ahli akan polah politisi yang kerap mengganggu pemerintahan, baik pusat maupun daerah. Salah satunya dengan membuat rekam janji dari politisi sebelum menjabat dan meminta mereka menjabarkan program kerjanya.

"KPK rekomendasikan untuk suruh para politisi di DPR/D itu bikin program kerjanya saat menjabat. Biar masyarakat bisa cek semua janji saat kampanye. Tapi itu sulit tidak ada dalam undang-undang. Kalau tidak solusinya mungkin bisa seperti Ibu Risma dengan kontrol sistem elektronik. Mengkin namanya E-Politik. Di situ ditaruh berapa gajinya dan yang lainnya. Tapi kalau seperti itu politisi mana yang mau," papar Adnan.

Tak bekerjanya sistem pengawasan di Badan Kehormatan DPR membuat politisi pejabat di DPR/D sulit diawasi dalam kinerjanya. Menurut Adnan, satu-satunya cara dengan mengembalikan masalah itu ke partai politik masing-masing dan pengawasan oleh masyarakat dapil masing-masing.

"Ada beberapa ahli yang mengusulkan agar ada rekap janji dari politis dan ditagih saat terpilih oleh dapilnya. Tapi ada beberapa partai bilang itu diterapkan, karena ditakutkan akan dimanipulasi saat adanya proses antar waktu (PAW). (mdk/ian)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Ustaz Dasad Blak-blakan Ungkap Derajat Anggota DPR, Penjelasannya Simpel Tapi Dalam Menusuk
Ustaz Dasad Blak-blakan Ungkap Derajat Anggota DPR, Penjelasannya Simpel Tapi Dalam Menusuk

Penceramah kondang Dasad Latif sentil anggota DPR yang terkadang bersikap lebih hebat.

Baca Selengkapnya
Kerja DPR Dinilai Masih Minim, Hanya Bisa Sahkan UU DKJ Dari 47 RUU Prioritas
Kerja DPR Dinilai Masih Minim, Hanya Bisa Sahkan UU DKJ Dari 47 RUU Prioritas

Taryono menambahkan, pengesahan 1 RUU dari 47 Daftar RUU Prioritas 2024 merupakan potret buram kinerja legislasi DPR.

Baca Selengkapnya
Puan Ungkap DPR Banyak Dapat Kritik dari Rakyat, Mulai Jangan Bolos Rapat sampai Flexing
Puan Ungkap DPR Banyak Dapat Kritik dari Rakyat, Mulai Jangan Bolos Rapat sampai Flexing

DPR Banyak Dapat Kritik dari Rakyat, Puan Maharani ungkap sederet poin kritiknya.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Johan Budi PDIP Skakmat Bos KPK
VIDEO: Johan Budi PDIP Skakmat Bos KPK "Tidak Ada Guna KPK, Survei Jauh di Bawah"

Komisi III DPR menggelar rapat kerja dengan Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Senin, 1 Juli 2024.

Baca Selengkapnya
Reaksi Keras Akademisi hingga Aktivis Usai MK Kabulkan Syarat Cawapres Pengalaman Kepala Daerah
Reaksi Keras Akademisi hingga Aktivis Usai MK Kabulkan Syarat Cawapres Pengalaman Kepala Daerah

Namun, dalam dalil penambahan syarat capres cawapres minimal punya pengalaman kepala daerah, dikabulkan oleh MK.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Mahfud MD Ungkap Keburukan DPR, Singgung Ketua KPU
VIDEO: Mahfud MD Ungkap Keburukan DPR, Singgung Ketua KPU

Mahfud mengatakan karena masalah tersebut, dapat meloloskan sosok seperti Ketua KPU maupun Ketua KPK saat ini.

Baca Selengkapnya
Tampilkan Foto Gus Dur, Yenny Wahid Sindir soal RUU Pilkada 'Kirain Sudah Lulus TK Ternyata Turun ke PAUD'
Tampilkan Foto Gus Dur, Yenny Wahid Sindir soal RUU Pilkada 'Kirain Sudah Lulus TK Ternyata Turun ke PAUD'

Unggahan Yenny lantas mendapat banyak komentar dari warganet.

Baca Selengkapnya
Respons KPU Dituding DPR 70 Persen Komisioner Tak Layak
Respons KPU Dituding DPR 70 Persen Komisioner Tak Layak

Sebelumnya Wakil Ketua Komisi II DPR RI Junimart Girsang menyebut 70 persen komisioner KPU se-Indonesia tidak layak.

Baca Selengkapnya
Komisi III DPR Semprot Pimpinan KPK: Ketuanya Menghilang Begitu Saja, Ada Apa?
Komisi III DPR Semprot Pimpinan KPK: Ketuanya Menghilang Begitu Saja, Ada Apa?

Anggota Komisi III dari Demokrat Benny K. Harman mempertanyakan kepemimpinan para pemimpin KPK.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Anggota DPR Ngamuk Tunjuk-Tunjuk Nadiem
VIDEO: Anggota DPR Ngamuk Tunjuk-Tunjuk Nadiem "Saya Marah Pak Menteri!"

Anggota DPR dari fraksi Demokrat, Anita Jacoba meradang saat dihadapkan dengan pejabat Kemendikbudristek.

Baca Selengkapnya
MAKI Ingatkan Calon Anggota BPK Bukan Sosok Pencari Kerja atau Titipan
MAKI Ingatkan Calon Anggota BPK Bukan Sosok Pencari Kerja atau Titipan

Boyamin menegaskan kasus suap yang menyeret auditor maupun anggota BPK menunjukkan adanya integritas yang buruk.

Baca Selengkapnya
Baleg DPR: Tidak Ada Rapat Dadakan, RUU Pilkada Dimulai November 2023
Baleg DPR: Tidak Ada Rapat Dadakan, RUU Pilkada Dimulai November 2023

Baleg DPR berdalih putusan MK justru akan diakomodir di RUU Pilkada tersebut.

Baca Selengkapnya