Krisis air, warga Semarang mandi di sumur tua buatan Belanda
Merdeka.com - Sejumlah warga Semarang, Jawa Tengah, memilih beralih mencari sumber mata air baru guna mencukupi kehidupan sehari-hari akibat krisis air bersih yang melanda wilayahnya sejak tiga bulan terakhir.
Seorang warga Kampung Karangkebon Utara Semarang Utara, Mujiono (53), mengaku memilih mengambil air di sumur tua peninggalan Belanda yang ada tepat di samping Gereja Immanuel. Sebab, sumber mata airnya tak pernah habis walaupun kemarau panjang melanda Ibu Kota Jateng sejak tiga bulan terakhir.
"Kedalaman sumurnya 4 meter dan airnya tidak pernah surut. Makanya, setiap kemarau tiba saya selalu menggunakan sumur tua ini untuk mandi dan keperluan lainnya," terang Mujiono, kepada merdeka.com sambil menimba air, Rabu (22/10).
-
Kapan sumur mulai digunakan? Sumur air telah digunakan oleh manusia sejak zaman kuno sebagai sumber air yang penting untuk kehidupan sehari-hari.
-
Kenapa sumur di Demak meluber saat kemarau? Melubernya sumur yang dibangun sejak 20 tahun lalu itu sempat membuat sang pemilik khawatir, apalagi fenomena aneh itu terjadi selama 2 hari berturut-turut.
-
Bagaimana sumur tua tersebut membantu warga? 'Warga yang ngambil itu rata-rata dari Kampung Kebasiran, Manggerong, Kemayuan dan Setu, semua total sekitar empat kampung. Biasanya dipakai buat masak, mandi, mencuci,' ujar Jauri.
-
Kapan sumur di Demak mulai meluber? 'Sumur kebak, ini kok bisa kebak. (Sumur penuh air, kok bisa penuh ini). Di Demak ini,' ujar salah seorang warga seperti dalam video yang diunggah akun Instagram @demakhariini pada Jumat (15/9).
-
Bagaimana sumur digunakan? Sumur ini diyakini menjadi bagian dari Jalan Militer Horus yang luas, sebuah rute kuno yang sering digunakan oleh para firaun.
-
Mengapa sumur tersebut kering? 'Sumur air dia yang model timbaan pakai katrol, kurang lebih 25 meter dalamnya,' katanya.
Lebih lanjut, Mujiono mengatakan saat bencana kekeringan melanda seperti sekarang, keberadaan sumur yang konon dibuat sejak 1945 silam itu cukup membantu. Mujiono mengaku tak canggung mandi di sumur tua tersebut mengingat kebutuhan air bersih baginya sudah sangat mendesak.
Selain dia, banyak warga juga sering kali mengambil air di tempat itu. "Bahkan, personel dari Dinas Pemadam Kebakaran pun sering mengambil stok air bersih air dari sini," kata lelaki bertubuh gempal ini.
Lebih jauh, Mujiono mengisahkan, sejak puluhan tahun silam sumber mata air di dalam sumur tua cukup membantu warga. "Saya kira, usia sumur tua di sini hampir sama dengan bangunan Gereja Immanuel. Sebab, bapak saya dulu juga ngangsu air di sini. Airnya jernih dan aman buat mandi dan mencuci baju," katanya.
Sementara itu, Nardi, warga lainnya menambahkan, setiap hari bisa mengisi 3 gerobak air dari sumur tua. Satu gerobak berisi 12 jerigen. "Biasanya saya angkut dan dijual kembali bagi warga sekitar yang membutuhkan," terang pria berperawakan kurus tersebut.
(mdk/mtf)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Uniknya, sumur yang diklaim tertua di wilayah tersebut masih menyimpan air dalam jumlah yang banyak dan tidak mengalami surut meski dilanda kemarau panjang.
Baca SelengkapnyaSumur ini jadi satu-satunya sumber air bagi masyarakat setempat.
Baca SelengkapnyaSejak tahun 2014, warga di Desa Patemon sudah tidak lagi mengalami krisis air bersiih
Baca SelengkapnyaSumur-sumur milik warga Desa Pabuaran mulai mengalami kekeringan. Warga pun terpaksa memanfaatkan aliran kali untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.
Baca SelengkapnyaFenomena ini mengundang perhatian warga karena dinilai tidak lazim.
Baca SelengkapnyaWarga terpaksa mengais kubangan air di sungai demi mencukupi kebutuhan sehari-hari
Baca SelengkapnyaSudah tiga bulan, ratusan warga Desa Sukagalih, Jonggol, Bogor terpaksa memenuhi kebutuhan air dengan mengandalkan aliran Sungai Cihoe.
Baca SelengkapnyaBelum lama ini, penemuan makam dan permukiman kuno di Waduk Gajah Mungkur yang surut viral di media sosial.
Baca SelengkapnyaKonon pada zaman dahulu mata air tersebut digunakan untuk mandi para tentara.
Baca SelengkapnyaSerumbung sumur merupakan alat penjernih air kuno dari masa Kesultanan Banten yang berkuasa pada 1527-1813.
Baca SelengkapnyaKekeringan melanda Desa Jatisari, Kecamatan Tempeh, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur. Kondisi ini sudah terjadi sekitar sebulan terakhir.
Baca Selengkapnya"Sumur-sumur sudah mengering, sehingga warga hanya bisa mendapatkan air dari dasar sungai,” Sunardi.
Baca Selengkapnya