Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Kritik pedas Novel Baswedan setelah ditangkap Bareskrim Polri

Kritik pedas Novel Baswedan setelah ditangkap Bareskrim Polri Novel Baswedan di Bareskrim. ©2015 merdeka.com/muhammad luthfi rahman

Merdeka.com - Penyidik senior Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan menilai pengusutan kasusnya terlalu mengada-ada. Dia meyakini aroma balas dendam kental dalam perkara penganiayaan yang dituduhkan kepadanya.

Novel menjadi tersangka kasus penganiayaan terhadap pencuri burung walet. Kasus itu terjadi saat sepupu menteri Anies Baswedan itu menjadi Kasat Reskrim di Polres Bengkulu tahun 2004.

Kasus ini mencuat setelah Novel menjadi ketua tim yang menangani korupsi simulator SIM di Korlantas Polri pada 2012 lalu. Sepak terjang Novel ini menyeret Irjen Djoko Susilo dan Brigjen Didiek Purnomo.

Novel diciduk penyidik Bareskrim pada Jumat dinihari lalu di kediamannya Kelapa Gading, Jakarta Utara. Dia sempat dijebloskan ke sel tahanan Mako Brimob Kelapa Dua, selama 4 jam sebelum akhirnya ditangguhkan.

"Saya ingin menegakkan, mengimbau kepada penegak hukum karena penegak hukum yang punya integritas baik banyak, di kepolisian banyak, kejaksaan banyak, di KPK apa lagi, di penegak hukum lain juga banyak," kata Novel.

Berikut kritik pedas Novel terhadap aparat kepolisian:

Novel minta polisi lebih profesional

Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan akhirnya tidak ditahan setelah ditangkap polisi pada Jumat dinihari lalu di rumahnya. Lalu bagaimana Novel memandang kasus yang menjeratnya itu?"Saya minta ke depannya ini dijadikan momentum untuk polisi bertindak lebih profesional. Saya kira itu perlu kalau hal ini dijadikan momentum seperti itu," kata Novel di rumahnya Kelapa Gading, Jakarta Utara, Minggu (5/3).Meski sudah berstatus tersangka, Novel mengaku siap menghadapi kasusnya hingga tuntas. "Tuduhan ini saya siap menghadapi, apapun risikonya karena saya penegak hukum. Saya mengetahui aturan hukum dan saya harus mentaati," tuturnya.Novel memandang kasusnya sarat akan dendam. Untuk itu dia mendorong agar kepolisian bisa bertindak lebih adil dalam menangani sebuah perkara. "Jadi ke depannya semua dilakukan secara objektif, walau pun kemarin banyak yang ditutup-tutupi," jelasnya.

Novel Baswedan kritik polisi pidanakan orang karena kebencian

Novel Baswedan merasa kasus penganiayaan yang dituduhkan kepadanya bentuk kriminalisasi. Penyidik di Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) itu meminta aparat penegak hukum tak sembarangan menetapkan status tersangka."Kalau cuma untuk memidanakan orang-orang yang dianggap tidak disukai atau melakukan penyidikan karena atas dasar kemarahan atau kebencian saya rasa orang-orang itu enggak layak jadi pejabat yang baik," kata Novel di rumahnya Kelapa Gading, Minggu (5/3).Disinggung apakah penyidikan terhadap dirinya terkait kasus Irjen Djoko, Novel tidak membantah. Menurutnya, perlakukan yang diterima sekarang ini merupakan risiko dari pekerjaan."Saya dibeginikan karena hal-hal yang korelasinya hampir mirip seperti itu. Kalau dibilang terkait saya menangani banyak perkara besar-besar dan satu hal yang perlu saya tegaskan," tandasnya.

Novel yakin kasusnya bentuk kriminalisasi

Setelah sempat ditahan penyidik KPK, Novel Baswedan akhirnya dibebaskan karena mendapat jaminan penangguhan penahan dari pimpinan KPK. Meski telah ditangguhkan, Novel mengaku siap menuntaskan kasus hukum yang menjerat dirinya."Saya ingin menegaskan, terkait dengan tuduhan yg disangkakan pada saya, poin utamanya adalah saya siap selesaikan ini sampai tuntas. Apapun langkah yang ditempuh saya siap menghadapi," kata Novel di gedung KPK, Sabtu (2/5).Novel melanjutkan, sebagai penyidik KPK yang juga pernah bertugas di kepolisian, dia tahu prosedur-prosedur hukum yang dijalani untuk menghadapi masalah ini. Novel menegaskan, cara Polri memperlakukan dirinya kemarin saat penangkapan adalah upaya untuk mengkriminalisasi dia."Saya juga penyidik, saya memandang ini adalah upaya kriminalisasi pada diri saya. Tetapi poin utamanya saya siap menjalani proses hukum," ucapnya.Menurut Novel tindakan polisi yang memperlakukan dirinya dari mulai penangkapan di rumahnya di kawasan Kelapa Gading, hingga pemeriksaan di Bareskrim Polri adalah berlebihan dan tidak memiliki urgensi yang penting terkait kasusnya."Tindakan kemarin saya protes, karena itu tindakan berlebihan pada saya. Dan saya akan hadapi apapun yang akan terjadi ke depannya nanti," pungkasnya.

Novel cium aroma rekayasa saat rekonstruksi di Bengkulu

Novel Baswedan menolak melakukan rekonstruksi yang digelar polisi di kawasan Taman Wisata Alam Pantai Pantai Panjang, Kota Bengkulu. Novel diminta melakukan reka ulang karena berstatus tersangka kasus penganiayaan.Sedari awal Novel menilai kasusnya sarat dengan balas dendam. Pengusutan kasus ini sempat dihentikan ketika Presiden saat itu Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) turun tangan."Ya saya memandang apa yang dilakukan kemarin itu merupakan ‎proses-proses kriminalisasi, dan tidak memandang dalam proses penyidikan yang baik, dan dengan tujuan penegakan hukum saya kira tujuannya bukan itu," kata Novel di rumahnya Kelapa Gading, Minggu (3/5).Novel mengaku menolak jalani rekonstruksi karena belum pernah diperiksa sebelumnya. Menurutnya, setiap tersangka memiliki hak untuk tidak mengikuti rekonstruksi."Sebetulnya itu akan dijadikan konsumsi untuk penyidik saja untuk tahap selanjutnya, kalau pun akan direkayasa atau apapun itu saya tidak peduli," tegasnya.Menurutnya, sejumlah barang bukti yang diamankan penyidik sama sekali tak ada kaitan dengan kasusnya. "Seperti yang disampaikan kuasa hukum, bahwa barang-barang yang dibawa kemarin itu tidak ada perlunya dalam kasus," tandasnya. (mdk/did)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
VIDEO: Novel Sindir Ketua KPK Punya
VIDEO: Novel Sindir Ketua KPK Punya "Ilmu Ninja", Main Badminton Saat Panas Kasus Basarnas

Novel lantas menyindir Ketua KPK Firli Bahuri yang meresmikan sekaligus main badminton di Manado.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Novel Baswedan Keras Tuntut Firli Segera Ditahan, Berpotensi Kembali Berulah
VIDEO: Novel Baswedan Keras Tuntut Firli Segera Ditahan, Berpotensi Kembali Berulah

Eks Penyidik KPK, Novel Baswedan mengapresiasi, putusan PN Jaksel yang menolak permohonan praperadilan Ketua KPK nonaktif Firli Bahuri.

Baca Selengkapnya
Optimisme Pegiat Korupsi Tunggu Langkah Konkret Presiden Prabowo Berantas Koruptor
Optimisme Pegiat Korupsi Tunggu Langkah Konkret Presiden Prabowo Berantas Koruptor

Pidato yang dimaksud yakni komitmen Ketua Umum Partai Gerindra terhadap pemberantasan korupsi sebagai salah satu prioritas utama pemerintahannya.

Baca Selengkapnya
Novel Baswedan Sindir Nurul Ghufron: Mau Buat Kerusakan Apalagi Jadi Pimpinan KPK
Novel Baswedan Sindir Nurul Ghufron: Mau Buat Kerusakan Apalagi Jadi Pimpinan KPK

Novel menyoroti kasus Ghufron yang bersitegang dengan Dewas KPK sudah parah dan sepantasnya mendapatkan sanksi berat.

Baca Selengkapnya
Novel Baswedan Ungkap Modus Pelemahan KPK Sekarang: Pegawai yang ASN Rentan Diintervensi
Novel Baswedan Ungkap Modus Pelemahan KPK Sekarang: Pegawai yang ASN Rentan Diintervensi

Novel Baswedan membongkar pelemahan di KPK saat ini dilakukan lewat pegawainya yang berstatus sebagai Aparatur Sipil Negara (ASN).

Baca Selengkapnya
Novel Desak Polisi Segera Tahan Firli Usai Praperadilan Ditolak
Novel Desak Polisi Segera Tahan Firli Usai Praperadilan Ditolak

Hakim sebelumnya menyatakan penetapan status tersangka Firli dilakukan Polda Metro Jaya sah secara hukum.

Baca Selengkapnya
Novel Baswedan Minta Polda Metro Usut Semua Korupsi Firli Bahuri, Termasuk TPPU
Novel Baswedan Minta Polda Metro Usut Semua Korupsi Firli Bahuri, Termasuk TPPU

Novel menyebut, Polri telah menyelamatkan KPK dari tangan Firli Bahuri.

Baca Selengkapnya
KPK Diserang Novel Baswedan: Sentimen Bernuansa Dendam Pribadi
KPK Diserang Novel Baswedan: Sentimen Bernuansa Dendam Pribadi

KPK angkat bicara dituding membohongi publik oleh mantan penyidiknya yang kini menjadi ASN Polri Novel Baswedan.

Baca Selengkapnya
Jenderal Susno Getol Kritik Penyidikan Kasus Vina: Bukan Benci, Dibunuh Pun Saya Mau Demi Polri!
Jenderal Susno Getol Kritik Penyidikan Kasus Vina: Bukan Benci, Dibunuh Pun Saya Mau Demi Polri!

Mantan Kabareskrim Polri Susno Duadji menjadi salah satu sosok yang paling lantang dalam menyoroti kasus Vina Cirebon.

Baca Selengkapnya
Novel Baswedan soal Firli Bahuri Tersangka: Pertama kali Pimpinan KPK Korupsi di Level Tertinggi
Novel Baswedan soal Firli Bahuri Tersangka: Pertama kali Pimpinan KPK Korupsi di Level Tertinggi

Novel Baswedan meminta Polda Metro Jaya mengusut tuntas kasus dugaan korupsi Ketua KPK Firli Bahuri.

Baca Selengkapnya
Ungkap Suap di Basarnas, Pimpinan KPK Terima Teror Nyawa dan Kekerasan
Ungkap Suap di Basarnas, Pimpinan KPK Terima Teror Nyawa dan Kekerasan

Pimpinan dan penyidik KPK mendapatkan teror usai mengungkap kasus suap di Basarnas. Apa saja teror yang datang?

Baca Selengkapnya
Novel Baswedan Tuding Pimpinan KPK Alexander Marwata Justru Beri Kode agar Harun Masiku Kabur
Novel Baswedan Tuding Pimpinan KPK Alexander Marwata Justru Beri Kode agar Harun Masiku Kabur

Sebab menurut Novel, pernyataan Alex bisa saja merujuk memberikan kode kepada Harun sendiri.

Baca Selengkapnya