Kronologi Dua Perempuan di Blitar Ditemukan Meninggal, Kondisinya Membusuk
Tahun baru, dua warga Blitar ditemukan membusuk dengan kondisi bersimbah darah
Kronologi Dua Perempuan di Blitar Ditemukan Meninggal, Kondisinya Membusuk
Warga Jalan Sulawesi, Kelurahan Karangtengah, Kecamatan Sananwetan, Kota Blitar geger dengan penemuan dua mayat, Senin (1/1).
Ketua RW 7 Kelurahan Karangtengah, Siswanto mengatakan penemuan dua orang meninggal dunia di dalam rumah diketahui sekira pukul 16.45 WIB.
Awalnya warga curiga dengan bau tidak sedap mirip bangkai dari salah satu rumah di Jalan Sulawesi. Warga kemudian melaporkan hal itu kepada ketua RT setempat dan diteruskan kepada ketua RW.
"Saya mendapat laporan dari ketua RT 3 soal bau bangkai di lokasi. Akhirnya, saya bersama ketua RT 3 mencoba mengecek ke lokasi," kata Siswanto.
Karena kondisi pagar rumah terkunci, Siswanto bersama ketua RT mengecek sumber bau bangkai dengan cara memanjat pagar dari samping rumah.
Setelah dicek, Siswanto melihat ada satu mayat tergeletak di teras rumah. Kemudian warga mendobrak pintu pagar untuk masuk ke halaman rumah.
Ternyata di ruang bekas toko yang berada di depan teras rumah juga ada satu mayat lagi dengan posisi tengkurap.
"Kedua korban perempuan, satu korban adalah pemilik rumah dan satu korban lagi pembantunya," tutupnya.
Ahli forensik dari Rumah Sakit Bhayangkara Kediri didatangkan Satreskrim Polres Blitar Kota untuk mengungkap penyebab kematian dua wanita tersebut.
Kasatreskrim Polres Blitar Kota AKP Hendro Utaryo, mengatakan bahwa ahli forensik akan langsung melakukan autopsi di RSUD Mardi Waluyo.
"Masih kami dalami penyebabnya, kita tunggu hasilnya dari tim dokter forensik RS Bhayangkara Kediri untuk mengetahui penyebabnya, apakah ada dugaan kekerasan atau pembunuhan," jelasnya.
Dia menuturkan, saat ditemukan kondisi kedua mayat tersebut sudah dalam keadaan membusuk. Dimungkinkan keduanya sudah meninggal dunia lebih dari tiga hari.
"Saat ditemukan kondisinya sudah membusuk. Kalau sudah ada pembusukan berarti sudah sekitar tiga hari meninggal," tandasnya.
Hendro menjelaskan, ada dugaan kematian tidak wajar. Namun polisi akan mendalami lebih lanjut dengan pemeriksaan penyebab kematian.
"Karena kondisi korban sudah mengalami pembusukan, makanya dokter forensik yang bisa membuktikan penyebab kematiannya. Ada dugaan tidak wajar namun akan kita dalami lebih lanjut dengan pemeriksaan penyebab kematian," paparnya.
Soal hasil olah tempat kejadian perkara (TKP) sementara, pihaknya belum memberikan keterangan secara rinci, termasuk barang bukti apa saja yang diamankan dari lokasi kejadian.
"Hasil olah TKP sementara belum ditemukan handphone dan lain-lain masih kita dalami karena TKP bercampur dengan selter anjing dan kucing. Besok mungkin akan dilanjutkan dengan mengambil sidik jari. Untuk barang bukti juga belum bisa kami sampaikan," pungkasnya.