Kronologi Penemuan Mayat Spripim Polda Gorontalo yang Tewas Diduga Bunuh Diri
Merdeka.com - Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskimum) Kepolisian Daerah Gorontalo mendalami dengan memeriksa 10 orang saksi terkait kematian anggota Staf Pribadi Pimpinan (Spripim) inisial Brigadir Satu RF (28) di dalam mobil dinasnya. Briptu RF sendiri diduga melakukan bunuh diri dengan menembak bagian dadanya di dalam mobil dinasnya di Jalan GORR, Desa Ombulo, Kecamatan Limboto.
Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Gorontalo Komisaris Besar Nur Sutikno mengatakan pihaknya sudah memeriksa 10 orang saksi terkait kematian Briptu RF. Selain itu, senjata api jenis Glock, sebuah magazine kosong, lima butir amunisi kaliber 9 mm.
"Senjata api Glock, magazine kosong dan lima butir amunisi kami amankan dari dashboard bagian bawah. Amunisi ini di luar magazine. Kemudian magazine ini terpasang saat ditemukan dalam senjata, namun dalam kondisi kosong," ujarnya kepada wartawan, Senin (27/3).
-
Dimana kejadian bunuh diri terjadi? Polisi juga menyelidiki motif kasus empat orang yang ditemukan tewas diduga bunuh diri terjun dari lantai 22 Apartemen Teluk Intan Tower Topas, Pejagalan, Penjaringan, Jakarta Utara (Jakut) pada Sabtu (9/3/2024) sore.
-
Di mana lokasi kejadian bunuh diri? Motif satu keluarga bunuh diri sebuah Apartemen kawasan Pejagalan, Penjaringan Jakarta Utara, masih misterius.
-
Bagaimana polisi cari motif bunuh diri? 'Kita membutuhkan pemeriksaan scientific, kita butuh pemeriksaan DNA, kita butuh pemeriksaan autopsi psikologi yang kemudian secara komprehensif baru nanti bisa kita simpulkan,' kata Kapolres Metro Jakarta Utara, Kombes Pol Gidion Arif Setyawan dalam keterangannya dikutip Kamis (14/3).
-
Siapa yang terlibat dalam kasus bunuh diri? Polisi dalam hal ini melibatkan ahli untuk melakukan analisis DNA forensik dan pakar psikologi forensik untuk membantu mengusut penyebab satu keluarga tersebut nekat melakukan aksi bunuh diri.
-
Siapa pelaku pembunuhan itu? 'Diduga korban ditusuk ketika dalam keadaan sedang tidur. Ini masih kita dalami,' ujar dia kepada wartawan, Sabtu (30/11).Gogo menjelaskan, terduga pelaku awalnya menikam ayahnya.
-
Bagaimana polisi memastikan motif bunuh diri? 'Kami belum menentukan motif yang membuat satu keluarga ini melakukan aksi bunuh diri,' kata Kapolsek Metro Penjaringan Kompol Agus Ady Wijaya di Jakarta, Minggu (10/3) Agus mengatakan, petugas saat ini tengah melakukan penyelidikan dengan memeriksa para saksi seperti petugas keamanan, keluarga korban dan lainnya. Selain itu, pihaknya juga memeriksa identitas kendaraan serta handphone milik korban.'Kita akan coba hubungi orang terdekat dari korban untuk menelusuri motif kejadian ini,' kata dia.
Santiko mengaku telah melakukan visum et repertum terhadap jenazah Briptu RF. Meski demikian, untuk autopsi tidak dilakukan karena pihak keluarga menolak.
"Visum et Repertum sudah kami lakukan," kata dia.
Santiko menjelaskan kronologi saat warga menemukan mobil dinas polisi terparkir di Jalan GORR pada pukul 05.35 Wita. Saat warga mengecek, ditemukan Briptu RF dalam kondisi meninggal dunia dengan luka tembak di bagian dada.
"Saksi melihat mobil itu sudah ada sejak Jumat pukul 16.00 Wita. Saat itu saksi melihat, mobil masih dalam kondisi mesin menyala," bebernya.
Saat itu, warga tidak curiga terkait keberadaan mobil dinas polisi yang terpakir. Tetapi hingga keesokan harinya, warga tetap melihat mobil tersebut masih terparkir.
"Warga yang hendak pergi ke kebun mengira mobil itu hanya singgah. Tapi karena penasaran, salah satu warga mendekati mobil itu," kata dia.
Saat itulah, warga melihat Briptu RF dalam bersandar dan mulutnya terbuka serta mata tertutup. Melihat hal tersebut, saksi langsung melaporkan ke kepala desa dan polisi.
"Saksi berlari mendatangi rumah kepala desa untuk memberitahukan kejadian tersebut. Kemudian menghubungi pihak polsek," tuturnya.
Meski belum memastikan motif Briptu RF bunuh diri, Santiko menyebut dalam beberapa hari terakhir sering mengirim pesan terkait kematian. Apalagi, berdasarkan keterangan sejumlah saksi menyebutkan sering membahas soal kematian.
"Itu masih kita dalami," ucapnya.
Sebelumnya, Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Gorontalo Komisaris Besar Wahyu Tri Cahyono membenarkan adanya personel Spripim tewas dengan luka tembak di dalam mobil dinasnya. Berdasarkan penyelidikan sementara, Briptu RF bunuh diri.
"Dugaan sementara bunuh diri," ujarnya saat dihubungi melalui telepon, Minggu (26/3).
Tri mengaku penyidik sudah mengamankan sejumlah barang bukti termasuk senpi yang digunakan briptu RF diduga untuk bunuh diri. Tri mengatakan seharusnya hari ini, penyidik akan melakukan autopsi terhadap jenazah Briptu RF tetapi batal digelar.
"Jadi tadi sebenarnya akan digelar autopsi. sudah dihadirkan keluarga korban agar (penyidikan) secara transparan," kata dia.
Tri mengaku ada enam orang anggota keluarga Briptu RF yang hadir. Sebelum dilakukan autopsi, keenam orang tersebut dipersilakan untuk melihat jenazah Briptu RF.
"Sebelum dilakukan autopsi dipersilakan untuk melihat kondisi mayat korban itu. Kondisi jenazah pada waktu itu masih utuh seperti saat ditemukan di TKP. Termasuk pakaian yang masih melekat dan sesuai yang digunakan," tegasnya.
Tri menegaskan hal tersebut dilakukan agar tidak ada kecurigaan dari pihak keluarga tentang kondisi jasad Briptu RF. Tri juga membantah jika ada penilaian dari pihak lain bahwa kasus ini direkayasa.
"Itu sengaja, supaya nanti tidak ada kecurigaan, seolah-seolah direkayasa. Makanya diberikan kesempatan kepada pihak keluarga korban untuk melihat kondisi tersebut," tegasnya.
Setelah pihak keluarga memeriksa kondisi jasad Briptu RF, akhirnya mereka menolak untuk dilakukan autopsi. Penolakan autopsi ditandai dengan surat keberatan yang ditndatangani oleh keluarga Briptu RF.
"Jadi mereka tidak mau dilakukan autopsi. Setelah diberi penjelasan, pihak keluarga korban tetap tidak bersedia untuk dilakukan autopsi. Sehingga sesuai proedur dilakukan penyidik, keluarga korban membuat surat keberatan untuk dilakukan autopsi," ucapnya.
(mdk/ray)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Polisi mengungkap penyebab kematian anggota Polresta Manado Brigadir RA bunuh diri dengan menembak kepala di Jaksel.
Baca SelengkapnyaCCTV yang di lokasi kejadian turut dimankan dan kemudian dilakukan analisis oleh ahli digital forensik.
Baca SelengkapnyaKepastian penyebab kematian Ipda BS diperkuat dari hasil olah TKP dan autopsi jenazah Ipda BS di RS Bhayangkara.
Baca SelengkapnyaBerdasarkan informasi yang dihimpun, korban bernama Brigadir Ridhal Ari Toni yang berada dari anggota Satlantas Polres Manado.
Baca SelengkapnyaTetangga mengungkap kepribadian korban yang dikenal sangat baik dan religius
Baca SelengkapnyaPolisi telah menyimpulkan dalam kasus ini, tidak ada tindak pidana.
Baca SelengkapnyaRAT bunuh diri di dalam mobil halaman rumahnya di Mampang Jaksel
Baca SelengkapnyaKarena nomor itu tertulis 25 yang mana tidak ada nomor dinas tersebut yang terdaftar.
Baca SelengkapnyaKasi Humas Porlesta Manado, Ipda Agus Haryono belum bisa mendetailkan terkait alasan kunjungan dari Brigadir RAT.
Baca SelengkapnyaPolisi Pastikan Kematian Brigadir RAT Bunuh Diri, Kasus Ditutup
Baca SelengkapnyaPolisi menghentikan penyidikan kasus kematian Brigadir RA anggota Polresta Manado, Sulawesi Utara, yang tewas di dalam mobil karena semua telah terbukti.
Baca SelengkapnyaAnggota Polresta Manado ditemukan tewas dengan luka tembak di kepalanya.
Baca Selengkapnya