Lahan diserang hama, bulir padi di Kalbar banyak yang kosong
Merdeka.com - Hama walang sangit tengah menyerang lahan pertanian di Kabupaten Hulu dan Sintang, Kalimantan Barat. Sejumlah kelompok tani pun mengeluhkan hal tersebut lantaran panen padi jadi tak sesuai harapan.
Yula, petani dari Desa Samak, Kecamatan Dadai, Sintang mengatakan walang sangit atau biasa disebut empangau menyerang tanaman padi yang sudah bermalai. Hama itu memakan bulir padi muda, sehingga banyak malai yang rusak dan bulir padi kosong.
"Kalau sudah dimakan empangau, produksi akan turun tidak sesuai harapan kami," ujar Yula seperti diberitakan Antara, Minggu (23/7).
-
Di mana tanaman padi di Banyumas yang terancam kekeringan? “Kami optimistis sebagian besar tanaman padi di Banyumas dapat diselamatkan. Meskipun saat ini msih ada yang panen, bahkan ada pula yang baru tanam khususnya di sekitar kaki Gunung Slamet karena memang di sana air selalu tersedia,“ ujar Jaka dikutip dari ANTARA pada Minggu (13/8).
-
Di mana tanaman padi terdampak kekeringan? Kepala Bidang Tanaman Dinpertan Kabupaten Cilacap, Mlati Asih Budiarti, mengatakan bahwa luas tanaman padi yang terdampak kekeringan di Kabupaten Cilacap bertambah menjadi 1.010 hektare.
-
Dimana saja di Gunungkidul mengalami kekeringan? Terlebih sebanyak 14 dari 18 kecamatan di sana mengalami kesulitan air bersih.
-
Apa yang mengancam desa pesisir Karawang? Desa Cemarajaya pesisir ini terancam tenggelam imbas dari abrasi.
-
Dimana saja kekeringan terjadi di Jateng? Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Suharyanto, mengatakan bahwa saat ini ada 30 kabupaten atau kota di Jateng yang telah menetapkan status siaga bencana. Pernyataan Suharyanto itu ia sampaikan pada Rapat Koordinasi Penanganan Darurat Kekeringan Jawa Tengah yang digelar di Gedung Gradika Bhakti Praja Semarang.
-
Dimana warga terdampak kekeringan? BPBD Kabupaten Cilacap mencatat jumlah warga yang terdampak kekeringan di wilayah tersebut mencapai 9.153 jiwa dari 3.011 keluarga.
Sejak diserang walgn sangit, Yula bersama rekannya sudah mencoba berbagai cara. Bukannya berkurang, walang sangit terus menyerang. "Sudah pakai cara dengan penyemprotan racun, tapi belum ada hasilnya. Empangau tetap datang dan makan bulir padi kami," tuturnya.
Dia mengatakan, pada lahan padi yang diusahakan bersama petani lainnya di lahan seluas 2 hektare saat ini, banyak malai dan bulir padi yang sudah rusak karena terkena serangan walang sangit.
Diperkirakan panen musim gadu yang akan dilakukan pada akhir Agustus nanti tidak sesuai harapan.
"Kalau ada serangan empangau kayak begini, kami tak bisa pastikan saat panen nanti hasilnya akan berlimpah," jelas petani yang tergabung dalam Kelompok Perempuan Tani Semak Lestari itu.
Yula menjelaskan kelompok taninya tengah mempraktikan teknologi pertanian Hazton, dengan bibit padi yang ditanam sebanyak 20 hingga 30 bibit, dan bukan cara bertani yang biasa dilakukan hanya dengan 3-5 bibit saja.
"Padahal kami ingin tahu hasil panen nanti bisa dapat berapa ton. Kalau menurut penyuluh, hasil panen teknologi Hazton di lahan 1 hektare bisa sampai 3 ton," ungkapnya kecewa.
Senada dengan Yula, Rosalia, petani Desa Tekudak, Kecamatan Kalis, Kabupaten Kapuas Hulu mengeluhkan hal yang sama. Petani setempat mengaku kesulitan menghadapi serangan hama walang sangit.
"Sudah macam-macam cara dilakukan, baik itu cara alami atau pun dengan obat (racun) hama, tapi tetap saja ada serangan," ungkap Rosalia.
Rosalia mengungkapkan pihaknya baru saja panen padi dengan teknologi Hazton pada lahan seluas 0,5 hektare. Namun hasilnya baru 10 karung ukuran 50 kilogram gabah kering panen. Semestinya hasil panen bisa lebih banyak, tapi karena ada serangan hama, hasilnya tidak sesuai harapan.
Masalah serupa juga ditemui di Desa Tekalong, Kecamatan Mentebah, dan Desa Lubuk Antuk, Kecamatan Hulu Gurung, masih di Kabupaten Kapuas Hulu.
Petani di Tekalong baru pada pekan kemarin melakukan panen musim gadu. Sebelum panen, yakni saat bulir padi muncul, saat itu pula walang sangit datang dan memakan bulir padi muda. (mdk/rhm)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kondisi musim kemarau yang panjang membuat warga dilanda krisis air bersih.
Baca SelengkapnyaMeski 5.000 hektare lahan tak produktif, dipastikan tidak mengganggu target produksi padi tahun ini.
Baca SelengkapnyaRibuan hektare sawah di 10 kabupaten/kota di Jawa Tengah (Jateng) rusak akibat kekeringan. Seluas 254,1 hektare di antaranya puso atau tidak menghasilkan padi.
Baca SelengkapnyaBanyak lahan persawahan menguning karena diserang hama wereng dan tikus.
Baca SelengkapnyaLuas lahan tani terdampak kemarau meningkat di Cilacap.
Baca SelengkapnyaJarak kampung itu menuju pusat desa mencapai 5-6 kilometer
Baca SelengkapnyaWarga di berbagai daerah terpaksa mencari air di dalam hutan yang jaraknya mencapai satu kilometer dari desa mereka.
Baca SelengkapnyaDinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (Dinpertan KP) Kabupaten Banyumas optimistis sebagian besar tanaman padi di wilayahnya selamat dari kekeringan.
Baca SelengkapnyaWarga terpaksa mengais kubangan air di sungai demi mencukupi kebutuhan sehari-hari
Baca SelengkapnyaDebit air sungai Ciliwung di Bendung Katulampa mengalami penyusutan dengan tinggi muka air (TMA) hanya nol centimeter
Baca SelengkapnyaPersawahan di Rorotan, Cilincing sepi aktivitas petani lantaran kering total.
Baca SelengkapnyaFenomena El Nino mulai membawa kekeringan di Kabupaten Bekasi. Sebanyak 3.618,5 hektare tanaman padi di wilayah itu terancam gagal tanam.
Baca Selengkapnya