Mainan Anak dengan Barcode Judi Online Beredar di Tangerang, Ini Langkah Polisi
Merdeka.com - Beredarnya mainan anak dengan kode batang atau barcode akses aplikasi judi online di Kota Tangerang direspons polisi. Mereka menyelidiki asal mainan berupa lembaran bergambar karakter kartun dan beraksara China itu hingga ke agen mainan.
"Sudah lidik, kami sedang berkoordinasi dengan Krimsus Polres Metro Tangerang," kata Kapolsek Pinang Iptu Taapril dikonfirmasi, Selasa (27/9).
Dia menjelaskan, lembaran bergambar itu diketahui diperjualbelikan di lingkungan SD 04 Kunciran, Kecamatan Pinang, Kota Tangerang. Mainan itu biasa dimainkan anak-anak dengan cara ditepuk menggunakan tangan oleh dua orang.
-
Bagaimana judi online muncul? Salah satu peristiwa besar yang menandai dimulainya perjudian online terjadi ketika negara kepulauan Antigua dan Barbuda mengesahkan Undang-Undang Perdagangan dan Pemrosesan Bebas. Pada tahun 1994, negara kecil di Karibia mulai memberikan lisensi kepada perusahaan yang ingin menyediakan layanan perjudian melalui internet.
-
Bagaimana cara Satgas Judi Online memberantas judi online? Pembentukan satgas judi online bertujuan melakukan percepatan pemberantasan kegiatan perjudian daring secara tegas dan terpadu dalam rangka melindungi masyarakat.
-
Di mana bandar judi online beroperasi? 'Andaikan mereka bisa ditangkap pun, itu tidak akan menyelesaikan ancaman judi online. Itu yang perlu kita sadari,' tambahnya.
-
Bagaimana Menkominfo memberantas judi online? 'Kementerian Kominfo juga sudah memberikan peringatan kepada seluruh platform media sosial, operator seluler, dan penyedia layanan internet untuk tidak memfasilitasi segala bentuk promosi judi online. Semua yang dalam wewenang Kominfo sudah kita lakukan,' jelasnya.
-
Dimana permainan itu ditemukan? Penemuan ini terjadi di Taman Nasional Maresha-Bet Guvrin, yang terletak di Bukit Yudea, juga dikenal sebagai Shephelah, Israel.
-
Apa yang terjadi pada pengguna judi online di Indonesia? Alhasil, jumlah pengguna judi online di Indonesia terus mengalami peningkatan dalam beberapa tahun terakhir. Bahkan, Indonesia menempati posisi pertama sebagai negara yang menunjukkan jumlah pemain judi online teratas di dunia berdasarkan survei yang dikeluarkan oleh Drone Emprit.
"Itu mainannya di-teplek (tepuk). Cuma barcode-nya bisa masuk ke situs judi online," jelasnya.
Pedagang Tidak Tahu Ada Barcode
Dari hasil penyelidikan awal, tidak semua lembaran gambar yang beredar dan diperjualbelikan itu memiliki barcode) yang bisa diakses link-nya ke internet.
"Tapi ada lembaran gambar lain tidak bisa masuk. Itu pun (yang bisa masuk) harus dengan aplikasi VPN, jadi sampai sekarang cuma mainan anak-anak saja. Kalau situs judi online itu kan harus masuk aplikasi, dia ada nomor rekening dan lain-lain," jelas Tapril.
Menurut Tapril, pedagang mainan yang menjual lembaran bergambar itu juga telah dimintai keterangan. Dari hasil keterangan sang penjual dengan gerobak itu, penjual tidak mengetahui adanya kode batang yang terakses situs judi online.
"Itu pedagang yang didorong, mungkin bukan hanya di Pinang saja, tapi mungkin di tempat lain juga ada, itu sudah saya laporkan ke pimpinan nanti petunjuk pimpinan bagaimana. Karena ini hanya mainan saja, dan nggak bisa mudah diakses juga," tegasnya.
"Pedagang sudah diklarifikasi lisan, dia nggak tahu ada barcode, nggak paham namanya pedagang kecil. Itu sumber dari agen mainan. Nanti paling kita klarifikasi ke agennya," jelas Tapril.
Tunggu Perintah Pimpinan
Meski begitu, dia juga telah meminta para Bimas di lingkungan kecamatan Pinang, untuk melakukan pengecekan terhadap mainan lembar gambaran tersebut di wilayah kerja masing-masing. Mesti tidak dilakukan penarikan, pihaknya ingin memastikan luas sebaran lembaran bergambar itu di masyarakat.
"Kami masih menunggu perintah pimpinan, belum ada penarikan. Tapi saya sudah perintahkan Bimas, mengecek peredaran itu," jela dia.
Sebelumnya diberitakan, mainan anak di kota Tangerang berbahasa China yang diperjualbelikan di depan sekolah Dasar kawasan Kota Tangerang, menghebohkan wali murid. Pasalnya, pda lembaran gambar serial kartun itu terdapat kode batang (barcode) yang terakses aplikasi judi online.
(mdk/yan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
pihaknya akan berkoordinasi dengan Divhubinter Mabes Polri untuk mengejar bandar-bandar judi.
Baca SelengkapnyaPengungkapan ini bermula dari patroli siber yang mendeteksi adanya aktivitas mencurigakan di situs tersebut sejak 14 November 2024.
Baca SelengkapnyaIvan mengatakan permasalahan judi online pada anak ini harus ditangani bersama
Baca SelengkapnyaDi sana nampak, sejumlah unit komputer yang dijadikan alat dari para pengelola untuk menjalankan judi online.
Baca SelengkapnyaKomisi III DPR juga mengingatkan agar PPATK memiliki komitmen yang konkret dalam memberantas kasus judi online.
Baca SelengkapnyaMereka tercatat dalam 19.555 kali transaksi senilai Rp2,29 miliar.
Baca SelengkapnyaWira mengatakan, sejauh ini admin mendapatkan nomor secara random.
Baca SelengkapnyaPolda Metro Garap 23 Kasus Judi Online: Semua Bandar di Luar Negeri, Kita Tangkap Kakinya
Baca SelengkapnyaSeorang ayah berinisial RA ditangkap Polres Metro Tangerang Kota karena menjual anak kandungnya berusia 11 bulan. Hasil penjualan digunakan untuk judol.
Baca SelengkapnyaPolresta Banyumas membongkar kasus judi online di Kabupaten Banyumas.
Baca SelengkapnyaPolri membongkar modus baru pelaku judi online dengan menawarkan berbagai janji manis untuk menjerat para pemain.
Baca SelengkapnyaMenteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Budi Arie Setiadi menyebutkan judi online banyak dilakukan anak muda.
Baca Selengkapnya